Brilio.net - Tinggi badan kamu berapa? Atau kamu termasuk orang yang berpostur badan pendek? Jangan khawatir! Karena ternyata fakta biologis berupa tinggi badan ternyata dapat memengaruhi nasib kehidupan kamu lho. Benarkah?

Dilansir brilio.net dari BBC, Kamis (1/10) berikut penjelasan 'risiko' menjadi orang pendek atau tinggi dilihat dari beberapa aspek:

1. Uang dan kekuasaan (orang lebih tinggi lebih dipercaya menjadi pihak di 'atas', walau tidak harus selalu)
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang yang memiliki tubuh tinggi akan memiliki kemungkinan mendapatkan suara lebih banyak saat pemilihan kandidat. Sebut saja seperti Abraham Lincoln yang memiliki tinggi 193 sentimeter dan Barack Obama hampir menyamai Abraham dan lebih tinggi sekitar 8 sentimeter dari rata-rata tinggi orang Amerika.

Di luar gedung putih, pria dan wanita yang lebih tinggi dianggap lebih dominan, sehat, dan cerdas, dan lebih mungkin untuk dipilih untuk pekerjaan yang lebih kompetitif. Mereka juga dinilai lebih banyak uang. Bisa jadi karena itu akibat mengasosiasikan tinggi dengan 'kebesaran' dan 'dominasi' (dua sifat yang penting untuk kepemimpinan). Namun tinggi juga mencerminkan gizi seorang anak, sehingga bisa jadi indikator umum pendidikan, yang pada gilirannya memengaruhi pendidikan dan kesuksesan kemudian hari.

Tapi kamu tak perlu khawatir. Tidak semua orang berprestasi moncer adalah orang tinggi. Sebut saja Winston Churchill (Perdana Menteri Inggris pada tahun 1940) dan Martin Luther King (aktivis anti rasialisme dari Amerika Serikat dan peraih nobel perdamaian tahun 1963). Mereka nyatanya tetap berkarisma meskipun pendek.

2. Ketertarikan seksual (orang tinggi lebih beruntung dalam soal kencan, tapi tidak selalu)
Pria yang tinggi menjulang cenderung memiliki daya tarik tinggi. Berbagai studi menunjukkan bahwa pria dan wanita lebih tinggi umumnya dianggap lebih menarik. Bahkan untuk pria bertubuh kurus, bila dia tinggi bisa menjadi nilai plus. Namun memang, dibandingkan pria tinggi, wanita tinggi tidak selalu beruntung soal kencan. Sebab wanita sering mengidam-idamkan pria tinggi, namun pria mungkin tidak terlalu sreg bila kekasihnya lebih tinggi darinya.

Nah, beberapa waktu belakangan ada studi yang menguji pendapat wanita terhadap ukuran alat kelamin pria. Anehnya, pria yang lebih tinggi, pentingnya ukuran alat kelaminnya tampak menjadi penentu daya tarik secara keseluruhan. Kemungkinan pria bertubuh besar bisa memenuhi ekspektasi wanita soal kejantanan, tapi memang tidak selalu pria bertubuh tinggi dan besar selalu dianggap 'wah' atau sebaliknya.

3. Olahraga dan atletik (orang pendek dan tinggi sama-sama memiliki kesempatan dalam bidang olahraga)
Olahraga tertentu seperti basket dan voli memang membutuhkan mereka yang bertubuh tinggi. Namun bukan berarti mereka yang bertubuh pendek tak bisa menjalani profesi atlet lho. Mereka yang memiliki tubuh pendek bisa lebih gesit saat berlari atau tangkas saat beraktivitas. Sebut saja Andik Vermansyah, pesepakbola Indonesia yang kini merumput di Selangor FA, Malaysia, yang terkenal dengan larinya yang gesit. Kemudian ada juga Iko Uwais yang tangkas bela diri.

4. Risiko cedera (orang pendek minim mengalami risiko kecelakaan dibandingkan orang tinggi)
Ibarat tubuh itu mobil, maka tubuh tinggi sulit untuk bergerak, sementara tubuh pendek terbilang lebih mudah bergerak. Menurut salah satu perkiraan, seseorang yang 20% lebih tinggi dari orang pada umumnya, akan lebih banyak memiliki masalah kinetik ketimbang yang tingginya rata-rata. Itulah kenapa orang yang lebih tinggi lebih mungkin mengalami cedera daripada yang pendek. Penelitian menunjukkan wanita yang lebih tinggi dari 5 kaki 8 inci (kurang lebih 172 sentimeter), dua kali lebih mungkin menderita fraktur pinggul daripada wanita dengan tinggi 5 kaki 2 inci (kurang lebih 157 sentimeter).

5. Umur dan kesehatan (orang pendek lebih berumur panjang)
Saat anak-anak tumbuh lebih cepat dan lebih tinggi dianggap sebuah progres bagi keseluruhan kebugaran dan pertumbuhan, nyatanya menjadi orang tinggi saat semakin tua justru menjadi masalah tersendiri. Misalnya, semakin tinggi dan besar tubuh kamu, semakin banyak sel yang ada dalam tubuh, sehingga meningkatkan risiko mutasi berkembang yang bisa menyebabkan kanker. Tubuh yang tinggi dan besar sendiri harus membakar lebih banyak energi dan meningkatkan penumpukan racun.

Hasil penelitian yang mencengangkan tentang umur seseorang terkait tinggi badan adalah bahwa warga Sardinia, Italia, yang bertubuh tinggi memiliki dua tahun umur yang lebih pendek daripada mereka yang tubuhnya lebih pendek. Studi lain menyebutkan bahwa 1,3 juta warga Spanyol, menemukan bahwa setiap pertambahan satu sentimeter tinggi seseorang, ada 'pemotongan' 0,7 tahun dari total umur yang diharapkan.

6. Kebahagiaan (semakin tinggi orang, semakin bahagia)
Berbagai penelitian telah menemukan bahwa semakin tinggi orang, semakin bahagia dan kenikmatan hidup bagus. Hal ini bisa dikaitkan dengan pengaruh prospek karir, uang, dan kencan, seperti yang sempat disinggung di atas.

Nah, penjelasan di atas sebagai pandangan untuk kamu yang memiliki tubuh tinggi maupun pendek. Sekalipun ada fakta penelitian yang tidak terlalu mendukung dirimu, baik bertubuh tinggi atau pendek, kamu tak perlu minder ya. Setiap orang sudah dibekali kemampuan masing-masing dan tinggal bagaimana kamu memaksimalkannya. Selamat hidup bahagia!