Brilio.net - Kembang api tidak hanya selalu menjadi ikon perayaan tahun baru saja. Ada juga beberapa peringatan keagamaan atau pesta yang menyuguhkan kembang api. Jenis dari kembang api pun bermacam-macam.

Mulai dari yang sederhana hingga yang mahal seperti saat penutupan pesta olimpiade. Selain memberikan rasa kegembiraan karena percikannya, kembang api juga menyimpan fakta yang tidak kalah menarik. Apa sajakah fakta tentang api yang belum kamu ketahui?

Berikut adalah fakta tentang kembang api yang harus kamu tahu dikutip oleh brilio.net dari Smithsonian Mag, Selasa (19/5).

1. Kembang api hanyalah hasil reaksi kimia
Ada tiga komponen utama penyusun kembang api. Mereka adalah oxidizer, bahan bakar dan campuran bahan kimia lainnya. Oxidizer berfungsi memecahkan ikatan kimia yang ada pada bahan bakar. Dengan bantuan sulutan api, maka kembang api bisa mengeluarkan percikan api.

2. Warna percikan kembang api dihasilkan dari bahan yang berbeda
Ramuan kembang api disusun oleh unsur logam. Cahaya atau percikan kembang api disebabkan oleh unsur logam yang terbakar. Itulah mengapa masing-masing unsur logam menghasilkan warna percikan tersendiri. Sebagai contoh, strontium dan lithium menghasilkan warna merah tua. Sedangkan warna kuning dihasilkan oleh unsur natrium.

3. Kembang api merupakan racun
Penyebab utama benda ini beracun adalah bahan penyusunnya. Menyalakan kembang api bisa menghasilkan dioksin, logam berat, dan polusi udara. Apalagi unsur barium nitrat yang ada di kembang api. Zat ini bisa menyebabkan masalah paru-paru.

4. Kembang api bisa mengganggu gerak-gerik hewan
Banyak hewan yang merasa terganggu dengan suara dan percikan kembang api. Seperti kucing misalnya. Hewan yang lucu ini bisa saja bersembunyi jika mendengar atau melihat percikan kembang api. Selain itu, kembang api juga bisa mengagetkan burung dan membingungkan kemana burung harus terbang.

5. Darimanakah sumber suara kembang api?
Tidak hanya mengeluarkan percikan warna-warni saja, kembang api juga mengeluarkan suara letusan. Lapisan garam dan kombinasi oxidizer kalium perklorat membakar setiap lapisan kembang api. Lalu secara perlahan-lahan melepaskan gas dan menyebabkan suara letusan. Suara keras dari kembang api juga dihasilkan dari bubuk titanium.