Brilio.net - Sebagai pengendali dari aktivitas manusia, otak merupakan hal yang sangat luar biasa. Akan tetapi, pemahaman mengenai otak manusia memang sangat jauh dari kebenaran.

Banyak mitos-mitos yang masih beredar tentang fakta otak yang masih salah. Berikut adalah 10 mitos tentang otak manusia yang tidak benar dikutip oleh brilio.net dari jounl.com, Kamis (16/4).

1. Manusia hanya menggunakan kapasitas sebanyak 10%
Fakta ini ternyata salah kaprah. Ketika otak dipindai dengan metode funtional Magnetic Resonance Imaging (fMRI) dan Positron Emission Tomography (PAT) terlihat bahwa lebih dari 10% kapasitas dari otak yang digunakan oleh manusia. Bahkan untuk menyelesaikan permasalahan yang tidak terlalu sulit.

2. Otak semakin lemah ketika kamu makin tua
Siapa bilang kalau performa otak semakin turun karena tambah umur? Memang untuk masalah kemampuan kognitif akan turun beriringan dengan tambahnya umur. Akan tetapi kemampuan berbahasa, menangani konflik dan emosi yang juga diatur oleh otak mengalami pertumbuhan seiring dengan bertambahnya usia.

3. Kerusakan pada otak tidak bersifat permanen
Mitosnya adalah manusia terlahir dengan jumlah sel otak yang terbatas. Hal inilah yang menyebabkan kerusakan otak juga permanen. Padahal, otak bisa membangun jaringan baru untuk sel otak yang rusak dengan mengalihkan sel yang rusak tersebut dipindahkan ke sel otak yang masih sehat.

4. Masing-masing aktivitas dibagi ke dalam area tertentu dalam otak
Statemen bahwa otak menggunakan area tertentu untuk melakukan aktivitas adalah salah. Kenyataannya, otak merupakan organ yang fleksibel. Sebagai contoh, orang yang tidak bisa melihat mempunyai kemampuan mendengar yang lebih.

5. Otak kanan versus otak kiri
Masyarakat sudah terdikte bahwa orang dengan dominan otak kanan maka bisa menjadi orang kreatif. Semantara orang dengan dominasi otak kiri lebih ke hal yang sistematis. Padahal, kedua belahan otak ini selalu bekerja sama dalam melakukan aktivitas. Jadi perbedaan otak kanan dan kiri dengan anggapan tersebut tidak terbukti.

6. Ingatan hanya dikumpulkan melalui apa yang dilihat dan dialami
Pada dasarnya, setiap orang memiliki daya ingat sendiri-sendiri. Sebuah ingatan yang dihasilkan dari proses pengamatan dan pengalaman tidak menjamin bahwa memori itu akan bertahan lama. Ingatan yang tersimpan dengan baik adalah ingatan yang sering dipakai atau sering diingat kembali.

7. Musik klasik membuat orang makin pintar
Belum ada bukti yang kuat bahwa musik klasik seperti Mozart bisa memberikan efek pada otak. Apalagi, membuat otak semakin pintar.

8. Bermain games tidak menjamin meningkatkan memori dan kemampuan bernalar
Studi yang dilakukan oleh BBC menunjukkan bahwa bermain games tidak menjamin meningkatkan ingatan dan kemampuan otak. Riset ini dilakukan terhadap 8.600 orang dengan rentang umur 18-60. Semua peserta ini disuruh untuk memainkan games yang dirancang khusus seminggu tiga kali dengan durasi per hari 10 menit. Hasilnya, setelah 6 minggu, mereka tidak menunjukkan perubahan kemampuan otak.

9. Skor IQ tidak dapat ditingkatkan
Kenyataan ini adalah kebohongan besar. Tes IQ bukanlah tes satu-satunya untuk mengukur seberapa pintar seseorang. Berdasarkan sebuah penelitian, seorang siswa bisa meningkatkan skor IQ seiring bertambahnya usia. Bahkan bisa naik 15 poin dalam jangka waktu empat tahun.

10. Otak lebih cepat bekerja saat kondisi kepepet
Jika kamu beranggapan bahwa otak kamu bisa menjadi lebih cerdas saat kondisi terpaksa, itu adalah kesalahan besar. Bahkan kecenderungan seperti ini bisa merusak fungsi dari otak. Jadi, jangan mengerjakan tugas mepet dengan deadline.