1. Drama bergaya omnibus.

<img style=

foto: Netflix

 

Our Blues merupakan drama bergaya omnibus, yaitu menceritakan karakter utama dengan beberapa alur cerita yang saling berhubungan dengan karakter lain atau bisa dikatakan menceritakan tentang asam pahit kehidupan setiap karakternya. Sehingga tidak hanya berfokus pada pemeran utama, drama ini akan menceritakan setiap kisah kehidupan masing-masing karakter satu sama lain.

Ini merupakan karya perdana Noh Hee-kyung yang mengusung konsep omnibus. Saat konferensi pers, sang penulis pun mengungkap alasannya menulis cerita omnibus. Dia mengaku sudah bosan dengan cerita drama yang hanya fokus pada dua karakter, wanita dan pria saja.

"Gaya omnibus adalah sesuatu yang ingin saya coba dalam sebuah drama selama 10 tahun. Saya merasa bosan hanya melihat pemeran utama pria dan pemeran utama wanita saja, kita semua adalah karakter utama dalam kehidupan kita tapi kenapa semuanya hanya berputar pada dua orang saja dalam drama," ujarnya dalam konferensi pers yang turut dihadiri brilio.net secara virtual.

2. Mengambil latar belakang di Pulau Jeju.

<img style=

foto: Netflix

 

Pulau Jeju dikenal sebagai salah satu destinasi wisata populer di Korea. Dalam Our Blues, pulau ini menjadi lokasi syuting maupun latar belakang berbagai kisah yang menjadi daya tarik tersendiri.

"Jeju terkenal dengan keindahan laut dan gunung, tapi yang sangat saya sukai adalah rumah-rumahnya. Seluruh rumah di sana seperti punya kisah dan tampak hangat," ujar Shin Min-ah.

3. Cerita yang dekat dengan kehidupan banyak orang.

<img style=

foto: Netflix

 

Our Blues menyajikan berbagai cerita mengenai orang-orang biasa, serta memiliki faktor relatability yang kuat. Kisah tentang asam pahit kehidupan setiap karakternya akan ditampilkan dalam drama ini.

"Kisahnya terjadi dalam lokasi yang spesifik di Jeju, namun emosi yang terkait di dalamnya seperti kesedihan dan harapan adalah apa yang juga dialami oleh setiap orang," ujar Lee Byung-hun.