2. Kolaborasi nama-nama besar.

<img style=

foto: Netflix Indonesia

 

Serial ini menjadi pertama kalinya penulis Kim Eun-sook bekerja sama dengan sutradara An Gil-ho, yang telah menghasilkan serial-serial sukses seperti Happiness, Record of Youth,Watcher,Memories of the Alhambra, danStranger. An Gil-ho bahkan menyampaikan bahwa menggarap The Glory merupakan momen terbaik dalam kariernya.

"Seluruh pengalamannya sangat menyenangkan dan saya yakin penulis Kim telah mencurahkan seluruh jiwa raganya ke dalam setiap kata (di serial ini)," ujarnya.

Kim Eun-sook membalas pujian tersebut dan berkata, "Performa sang sutradara membuat saya bekerja lebih keras, karena dia seperti tidak pernah tidur dan sigap membalas setiap telepon dan pesan. Ada pula beberapa adegan yang sempat membuat saya khawatir tapi ternyata hasilnya sungguh sempurna. Saya tak lagi menyebutnya sebagai sutradara, tapi pesulap!"

3. Pendalaman sisi emosional karakter.

<img style=

foto: Netflix

 

Aktris Lim Ji-yeon yang memerankan Park Yeon-jin si perundung mengutarakan rasa terkejutnya ketika pertama kali membaca naskah The Glory.

"(Karakter saya) merupakan pelaku yang lahir dari keluarga kaya dan berkuasa. Awalnya saya coba memahami mengapa dia melakukan kekerasan. Tapi jawaban yang saya temukan adalah dia hanya tidak sadar, dia tidak tahu bahwa menyakiti orang lain itu salah. Dan ini akibat seumur hidupnya ia tidak harus bekerja keras untuk meraih sesuatu. Ia sama sekali tidak punya rasa bersalah," terang Lim Ji-yeon.

Penulis Kim menambahkan bahwa ia ingin benar-benar menggambarkan luka abadi yang dialami oleh para korban dengan menggunakan format surat yang ditulis Dong-eun.

"Melalui surat, saya ingin menghadirkan perjuangan dan rasa sakit yang dirasakan oleh korban. Semoga penonton dapat menangkapnya," ujarnya.

4. Performa menawan para aktor.

<img style=

foto: Netflix Indonesia

 

Song Hye-kyo yang tenar melalui peran-perannya di berbagai serial melodrama akan tampil mengejutkan melalui karakter Moon Dong-eun yang penuh amarah. Kata sang aktris, "Sudah lama saya mendambakan genre dan karakter seperti ini. Begitu membaca naskahnya, saya tahu inilah yang saya cari-cari selama ini. Cerita (Dong-eun) begitu tragis namun ditulis dengan sangat cermat. Bermain di The Glory seperti memasang wajah yang sama sekali baru, yang tidak dikenal orang sekaligus menantang, tapi sungguh menyenangkan."

Sutradara An Gil-ho memuji kemampuan akting Song Hye-kyo yang mampu menggambarkan kebencian mendalam hanya dengan ekspresinya. Sementara Lee Do-hyun berujar bahwa karakter Joo Yeo-jung yang ia perankan memiliki sisi implisit yang membangkitkan rasa ingin tahu. Sang aktor juga bercerita bahwa demi hasil yang maksimal dan menggambarkan sisi emosional yang pelik, kala syuting ia menyiapkan sekitar empat hingga lima versi untuk dialog yang ia ucapkan.

"Ia punya sisi dualitas, berada di tengah-tengah, dan ini bisa membuat penonton penasaran juga. Semoga saya berhasil menghadirkan karakter ini dengan baik," ujarnya.

5. Tema universal yang dekat dengan penonton.

<img style=

foto: Netflix Indonesia

 

Penulis Kim Eun-sook menyatakan bahwa kekerasan di sekolah merupakan isu yang terjadi di berbagai belahan dunia. "Serial ini dirilis di lebih dari 190 negara melalui
Netflix dan (kekerasan di sekolah) bukanlah konsep yang aneh maupun asing. Ini sesuatu yang dekat dengan berbagai orang atau mereka alami langsung," ujarnya.

Melalui The Glory, ia berharap pesan dari dirinya dapat tersampaikan, yaitu teruslah menjadi orang baik dan kebaikan pada akhirnya akan mengalahkan kejahatan.

 

Lebih lanjut, penayangan The Glory akan dibagi menjadi dua. Bagian pertama mulai tayang pada 30 Desember dan bagian kedua menyusul di Maret 2023. Pastikan kamu tidak melewatkan serial menawan ini di Netflix, ya!