Brilio.net - Sebagian wanita yang mungkin memiliki PCOS awalnya nggak menyadari. Namun, PCOS dapat menyebabkan periode menstruasi yang terlambat dan membuat lebih sulit bagi seseorang untuk hamil.

Dilansir dari healthline, PCOS adalah polycystic ovarian syndrom atau sindrom ovarium polikistik merupakan gangguan hormon yang mempengaruhi wanita ketika masa subur usia 15 sampai 44 tahun.

PCOS merupakan sindrom atau sekelompok gejala yang dapat mempengaruhi ovarium dan ovulasi. Faktor penyebab utamanya adalah kista di ovarium, kadar hormon pria yang tinggi, menstruasi yang nggak teratur.

Wanita dengan PCOS akan memiliki masa periode menstruasi yang jarang atau berkepanjangan serta kelebihan kadar hormon pria (androgen). Ovarium dapat mengembangkan banyak kumpulan kecil cairan (folikel) dan gagal melepaskan telur pada masa subur secara teratur.

Lebih lanjut, untuk mengetahui gejala, penyebab, dan cara pengobatannya, berikut dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Selasa (29/3).


1. Gejala PCOS.

PCOS adalah sindrom ovarium polikistik © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Gejala PCOS dapat terjadi pada saat seorang wanita mengalami menstruasi pertama kali saat masa pubertas. Terkadang PCOS juga akan berkembang pada waktu tertentu. Perkembangannya dapat terjadi, misalnya sebagai respon terhadap kenaikan berat badan.

Ada beberapa gejala lain dari PCOS. Berikut gejala lain yang dikumpulkan brilio.net dari berbagai sumber. 

a. Periode tidak teratur, siklus menstruasi yang jarang dan tidak teratur atau berkepanjangan adalah tanda dari adanya PCOS. Beberapa wanita dengan PCOS akan mengalami kurang dari delapan periode menstruasi dalam satu kali atau bahkan tidak sama sekali.

b. Pendarahan berat, lapisan rahim menumpuk untuk jangka waktu yang lebih lama, sehingga menstruasi yang dialami bisa lebih berat dari biasanya.

c. Kelebihan androgen, peningkatan kadar hormon pria pada wanita dapat menyebabkan tanda-tanda fisik, seperti rambut wajah dan tubuh yang berlebihan (hirsutisme), serta terkadang jerawat parah dan pola kebotakan pria.

d. Ovarium polikistik, indung telur kamu mungkin membesar dan mengandung folikel yang mengelilingi telur, hal ini mengakibatkan ovarium gagal berfungsi secara teratur.


2. Penyebab PCOS.

PCOS adalah sindrom ovarium polikistik © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Penyebab adanya PCOS belum diketahui, namun ada beberapa faktor-faktor yang berperan, seperti berikut ini.

a. Insulin berlebih.

Insulin adalah hormon yang diproduksi di pankreas yang memungkinkan sel menggunakan gula untuk menyuplai energi utama ke tubuh. Jika sel-sel menjadi resistensi terhadap aksi insulin, maka kadar gula darah bisa naik dan tubuh mungkin akan lebih banyak memproduksi insulin. Kelebihan insulin dapat meningkatkan produksi androgen, sehingga menyebabkan kesulitan dengan ovulasi.

b. Peradangan tingkat rendah.

Istilah ini digunakan untuk menggambarkan produksi zat sel darah putih untuk melawan infeksi. Sejumlah penelitian telah menunjukan bahwa wanita dengan PCOS memiliki jenis peradangan tingkat rendah yang merangsang ovarium polikistik untuk memproduksi androgen, sehingga menyebabkan masalah jantung dan pembuluh darah.

c. Genetik atau keturunan, penelitian menunjukan bahwa gen tertentu mungkin terkait dengan PCOS.

d. Kelebihan androgen, ovarium menghasilkan kadar androgen yang sangat tinggi, hal ini mengakibatkan hirsutisme dan jerawat.


3. Diagnosis PCOS.

PCOS adalah sindrom ovarium polikistik © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

PCOS pada wanita dapat didiagnosa oleh dokter dan memiliki dua dari tiga gejala, seperti halnya kadar androgen tinggi, siklus haid tidak teratur, dan kista di ovarium. Selain itu, dokter juga akan menanyakan apakah kamu memiliki gejala seperti jerawat, pertumbuhan rambut di wajah dan tubuh, dan penambahan berat badan.

Pemeriksaan panggul dapat mencari masalah pada ovarium atau bagian lagi dari saluran reproduksi. Selama tes ini dokter akan memasukkan jari menggunakan sarung tangan ke dalam vagina dan memeriksa setiap pertumbuhan di ovarium atau rahim kamu. Kamu juga akan menjalani tes darah untuk memeriksa kadar kolesterol, insulin, dan trigliserida untuk mengevaluasi risiko terhadap kondisi terkait seperti penyakit jantung dan diabetes.


4. Perawatan PCOS.

PCOS adalah sindrom ovarium polikistik © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Perawatan PCOS berfokus pada penanganan terhadap tubuh kamu, seperti jerawat, hirsutisme, infertilitas, dan obesitas. Pada dasarnya perawatan khusus PCOS akan melibatkan perubahan gaya hidup atau pengobatan. Dilansir dari mayoclinic, berikut ini perawatan yang perlu dilakukan penderita PCOS.

a. Perubahan gaya hidup.

Penurunan berat badan melalui diet rendah kalori yang dikombinasikan dengan olahraga sedang. Jika selama menjalani diet rendah kalori dan olahraga terhadap penurunan berat badan, misalnya 5% akan memperbaiki kondisi tubuh kamu. Menurunkan berat badan juga dapat meningkatkan efektivitas obat yang direkomendasikan dokter untuk PCOS dan dapat membantu infertilitas.

b. Obat-obatan.

Obat-obatan yang direkomendasikan dokter, untuk mengatur siklus menstruasi, berikut ini obat-obatan yang disarankan.

- Pil kombinasi.

Pil ini mengandung estrogen dan progestin untuk menurunkan produksi androgen dan mengatur estrogen. Mengatur hormon dapat menurunkan risiko kanker endometrium dan memperbaiki pendarahan abnormal, pertumbuhan rambut berlebih, dan jerawat.

- Terapi progestin.

Mengambil langkah ini selama 10 sampai 14 hari setiap satu sampai dua bulan, dapat mengatur menstruasi dan melindungi terhadap kanker androgen serta tidak mencegah kehamilan.