Brilio.net - Penyebaran pandemi COVID-19 sangat meresahkan masyarakat. Penyakit virus Corona dikenal sebagai penyakit self limiting disease. Daya tahan tubuh akan sangat menentukan kita bisa terpapar virus tersebut.

Oleh sebab itu lah sebagai tindakan pencegahannya, masyarakat diimbau untuk menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumi makanan yang bernutrisi. Selain itu juga, masyarakat diharapkan mengonsumsi minuman herbal yang dipercaya dapat menangkal penyakit dan menyembuhkan berbagai penyakit.

Namun ternyata, minuman herbal seperti jahe dan kunyit yang dipercaya dapat menyembuhkan COVID-19 itu salah. Sport Nutritionist & Disease Prevention, Emilia Achmadi, MS., RDN., mengemukakan, masyarakat perlu mengetahui jika herbal belum terbukti secara klinis dapat menyembuhkan penyakit.

Hal ini juga telah disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia dalam situs resminya, di mana pengobatan tradisional mungkin meringankan gejala Covid-19, tetapi belum ada penelitian yang menunjukkan pengobatan tersebut dapat mencegah atau menyembuhkan penyakit akibat Covid-19.

Kendati demikian, manfaat terbesar herbal adalah membantu meningkatkan imunitas tubuh. Sehingga tidak mudah terinfeksi virus penyebab penyakit seperti virus corona.

“Memang tidak untuk menyembuhkan, melainkan untuk mencegah karena herbal dapat meningkatkan imunitas. Jika imunitas tubuh baik, penyakit pun sulit masuk ke dalam tubuh,” paparnya.

Lebih lanjut Emilia menjelaskan, Indonesia memiliki berbagai herbal yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Di antaranya adalah curcumin (kunyit dan temulawak), jahe, daun kelor, meniran, dan jinten hitam.

Curcumin memiliki zat aktif kurkuminoid yang berfungsi sebagai anti virus dan imunomodulator. Meniran mengandung zat aktif flavonoid yang dapat mengoptimalkan fungsi imun. Sementara daun kelor kaya akan vitamin dan mineral yang berperan dalam meningkatkan imunitas, serta mampu melawan infeksi virus dan bakteri.

Khasiat dan manfaat herbal tidak dapat dirasakan secara instan, namun membutuhkan waktu untuk dapat diproses oleh tubuh secara alami. Sebab itu dianjurkan untuk mengonsumsi herbal secara rutin dan teratur.

Selain itu, untuk menjaga khasiatnya, herbal harus diolah dengan baik dan benar. Pengolahan yang tidak tepat justru akan menurunkan bahkan menghilangkan zat-zat aktif yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Masyarakat dapat mengonsumsi bahan herbal tersebut dalam bentuk segar atau siap minum.

Emilia mengatakan bagi masyarakat yang sibuk dan tidak memiliki waktu untuk mengolah herbal, ada alternatif lain untuk tetap menjaga sistem kekebalan tubuh tetap prima, yaitu dengan mengonsumsi suplemen herbal siap minum.

"Tapi juga harus diperhatikan sebelum membeli, pastikan suplemen tersebut berasal dari herbal yang segar dan berkualitas; mengandung zat aktif yang terjaga khasiatnya dan terukur dosisnya; diproduksi dengan standarisasi Good Manufacturing Practice (GMP); menggunakan teknologi ekstraksi yang canggih sehingga tetap higienis; serta dikemas dan didistribusikan dengan baik dan benar," pungkasnya.