Brilio.net - Kabar tak mengenakan datang dari Jessica Iskandar. Melalui unggahan di channel YouTube pribadinya, Jedar sapaan akrabnya mengatakan bahwa dirinya didiagnosa takikardia, kondisi saat jantung seseorang berdetak lebih cepat dari keadaan normal.

Dalam video tersebut, Jedar mengungkapkan bahwa sejak beberapa hari belakangan ini dirinya merasakan hal aneh. Jedar merasakan jantungnya berdebar kencang meski tak sedang melakukan aktivitas apapun. Akhirnya ia pun memutuskan untuk ke dokter.

"Jadi sebenarnya aku tuh keder banget sih sama apa yang terjadi di badan aku. Soalnya aku juga bingung. Kenapa aku ngerasa deg-degan terus, detak jantung aku kayak cepat gitu," ucap ibu dari El Barack itu.

Bersama dengan sang kekasih, Richard Kyle, Jedar mengecek kondisi tubuhnya. Diketahui detak jantungnya mencapai 124 kali saat dirinya tak melakukan aktivitas apapun. Padahal normalnya, detak jantung itu 60-100 kali per menit.

"Hasilnya nunggu 9 hari lagi, kata dokter mungkin pikiran atau stress, itu yang menyebabkan tubuh jadi nggak normal kan. Salah satunya memicu detak jantung jadi berdebar," ujar Jessica Iskandar.

Lantas sebenarnya, apa sih takikardia? Dilansir dari mayoclinic, takikardia merupakan istilah medis yang untuk detak jantung lebih dari 100 detak per menit. Dalam beberapa kasus, takikardia tidak menimbulkan gejala atau komplikasi. Tetapi jika tidak diobati, takikardia dapat mengganggu fungsi jantung normal dan menyebabkan komplikasi serius, seperti gagal jantung, serangan jantung mendadak hingga kematian kematian

Takikardia dibagi menjadi beberapa jenis yang dikelompokan sesuai dengan bagian jantung, bertanggung jawab atas denyut jantung cepat dan penyebab detak jantung cepat yang tidak normal. Seperti fibrilasi atrium, atrial bergetar, takikardia supraventrikular (SVT), takikardia ventrikel, dan fibrilasi ventrikel.

Selain itu, untuk gejalanya sendiri seseorang yang menderita penyakit ini akan mengalami detak jantung yang terlalu kencang, itu karena tidak memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Hal itu membuat organ dan jaringan oksigen 'kelaparan' dan dapat menyebabkan gejala seperti sesak napas, sakit kepala ringan, denyut nadi cepat, nyeri dada, hingga pingsan.

Sementara itu, cara paling efektif untuk mencegah takikardia adalah menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko terkena penyakit jantung. Jika kamu sudah memiliki penyakit jantung, pantau dan ikuti rencana perawatan untuk membantu mencegah takikardia. Dengan olahraga secara teratur, konsumsi air putih, hindari merokok, dan batasi kafein dan makan makanan yang sehat.