Brilio.net - Menyaksikan fase tumbuh kembang anak merupakan momen yang membahagiakan orang tua. Maklum pada fase ini, anak kerap mengeksplorasi hal-hal baru, baik secara verbal maupun aktivitas fisik.    

Tidak jarang polah tingkah si anak membuat orang tua tersenyum. Tapi tak sedikit juga yang justru kewalahan jika si anak sangat aktif dan lincah bergerak. Anak yang bergerak aktif membuktikan kondisi mereka sehat.

Nah menghadapi anak yang aktif, banyak juga orang tua yang khawatir karena jika kurang pengawasan dapat menyebabkan anak terluka. Bisa karena terjatuh atau terkena benda-benda keras di sekitarnya. Sehingga tak jarang orang tua membatasi ruang gerak anak untuk menghindari risiko terluka. 

Sebenarnya orang tua tidak perlu terlalu khawatir menghadapi anak yang bergerak aktif sejauh masih dalam batasan yang wajar. Adapun yang perlu dilakukan orang tua adalah tetap bersikap tenang seraya membimbing anak dalam mengelola perilaku aktifnya untuk melakukan hal yang bermanfaat.

Namun apabila anak terlanjur terluka saat melakukan aktivitas, berikut empat tahap yang sebaiknya dilakukan orang tua dalam mengatasi luka pada anak.

1. Membersihkan luka

Merawat luka si kecil © 2023 brilio.net (everymum.ie)

Salah satu tahapan awal yang penting dalam mengatasi luka ketika anak mengalami cedera adalah dengan membersihkan luka tersebut menggunakan air mengalir. Tujuannya untuk menghilangkan kotoran, pasir, debu, kerikil, tanah untuk memastikan higienitas luka.

Apabila anak mengalami pendarahan ringan, orang tua dapat terlebih dahulu menekan lembut bagian luka dengan menggunakan kain bersih atau kain kasa steril untuk memastikan perdarahan tersebut berhenti sebelum membersihkan luka tersebut dengan air mengalir.

2. Gunakan antiseptik

Merawat luka si kecil © 2023 brilio.net (emedihealth.com)

Setelah memastikan area luka sudah bersih, tahapan selanjutnya yang harus dilakukan yakni dengan memberikan cairan antiseptik. Tujuannya untuk melindungi luka dari bakteri yang dapat berpotensi memicu terjadinya infeksi. Setelah luka diberi cairan antiseptik, diamkan selama 5 menit sampai meresap agar bekerja secara efektif dalam mengobati luka.

 

3. Menutup luka dengan plester

Merawat luka si kecil © 2023 brilio.net (sunshineclinic.org)

Setelah pendarahan berhenti dan luka dibersihkan, orang tua dapat menutup luka dengan plester untuk mencegah luka terkontaminasi debu ataupun kotoran yang dapat memicu terjadinya infeksi.

Gunakan plester yang mengandung hydrocolloid yang dapat menyembuhkan luka dengan menyerap cairan luka dan melindungi luka terhadap gesekan dari luar agar tidak terjadi infeksi.

Misalnya plester anak seperti Kiddy Plast dengan bentuk lucu yang  bermanfaat menutup luka basah atau luka kering, seperti luka teriris, tergores, melepuh, luka bakar kecil, bisul, luka bernanah, dan luka yang diakibatkan gigitan nyamuk. Selain itu, plester ini juga dapat menjaga area luka menjadi lebih lembab dan higienis sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan. Apabila cairan luka sudah terserap, hydrocolloid akan berubah warna menjadi putih. Hal ini menandakan bahwa Kiddy Plast yang transparan ini harus segera diganti.

Plester yang bersifat waterproof ini bentuknya lentur sehingga bisa ditempel di manapun, tidak terasa mengganjal, serta dapat melindungi luka yang sudah mulai mengering dan mencegahnya terbuka kembali ketika beraktivitas.

4. Merawat dan memantau luka

Merawat luka si kecil © 2023 brilio.net (todaysparent.com)

Tahapan selanjutnya yang harus dilakukan dalam mengatasi luka pada anak adalah dengan merawatnya untuk memastikan bahwa luka tersebut berangsur-angsur pulih. Mengganti plester secara berkala sembari memberikan cairan antiseptik pada luka merupakan hal penting yang dapat mendukung proses penyembuhan luka lebih cepat.

Selain itu, orang tua juga dapat mengecek apa yang dirasakan anak untuk memastikan bahwa luka yang dialami telah berangsur pulih. Namun apabila luka tersebut tidak membaik dan mengalami pembengkakan, kemerahan dan bernanah, dapat segera konsultasikan hal tersebut ke dokter terdekat.

Tetap berikan dukungan psikologis pada anak

Itulah beberapa tahapan yang dapat dilakukan orang tua dalam merawat luka pada anak. Selain melakukan perawatan luar, perlu kiranya bagi orang tua untuk memberikan dukungan psikologis saat anak mengalami cedera atau terluka.

Sebab, terkadang banyak orang tua yang mengekspresikan rasa khawatir mereka kepada anak dengan memarahi atau menyalahkannya. Namun tanpa disadari hal ini dapat berdampak negatif bagi pertumbuhan otak, mental, dan perilaku mereka di masa depan.

Apabila hal ini terus terjadi, maka dapat membuat komunikasi dan hubungan antara anak dan orang tua menjadi terganggu. Anak akan merasa takut dan trauma untuk bercerita kepada orang tua karena ada kekhawatiran akan dimarahi atau disalahkan.

Sikap terbaik yang dapat ditunjukkan orang tua dalam menghadapi situasi ini adalah dengan menenangkan anak dan memberikan dukungan kepada mereka dalam mengatasi situasi yang dihadapi, sehingga anak merasa tenang dan nyaman mengetahui bahwa orang tua mereka akan selalu ada di sisi mereka untuk memberikan dukungan pada situasi sulit yang mereka hadapi.