Brilio.net - Menjalankan puasa merupakan salah satu kewajiban bagi umat muslim. Namun harus dilihat juga, bila orang tersebut sedang dalam kondisi tubuh yang tidak baik, diperbolehkan untuk tidak berpuasa.

Seperti halnya dengan orang yang mengidap penyakit diabetes. Dr Roy Panusunan Sibarani, SpPD–KEMD, dari Perkumpulan Endokrinologi Indonesia mengatakan, penderita diabetes boleh berpuasa asal kadar gula darahnya terkontrol dengan baik.

Namun rupanya, banyak pasien diabetes yang memiliki kadar HbA1C di atas 12 atau tergolong melampaui batas normal yang bersikeras untuk berpuasa. Beruntung, si pasien tidak mengalami hipoglikemi saat berpuasa.

"Saya melakukan riset pada pasien diabetes yang berpuasa, hasilnya nggak ada yang hipoglikemi mungkin karena iman ya. Jadi saya tidak melarang, tapi membimbing mereka apa saja yang harus dilakukan agar puasa tetap lancar," ujar Roy saat ditemui media di Kementerian Kesehatan, beberapa waktu lalu.

Roy juga menghimbau kepada penderita diabetes yang ingin berpuasa harus mencukupi kebutuhan air minum, dan melakukan konsultasi ke dokter untuk mengatur ulang jadwal minum obat atau pemberian insulin. Dia juga mengingatkan agar pasien diabetes mencatat tanda-tanda lapar yang muncul saat berpuasa, karena kondisi tersebut mengindikasikan gejala hipoglikemi.

"Lalu selalu catat kalau merasa lapar dan keringat dingin itu sudah gawat harus berhenti puasa. Jadi kami cukup memantau pasien yang mau ibadah puasa. Kalau angka terlalu rendah 30-40 harus hati-hati konsultasikan lagi ke dokter," imbuh dia.

Sementara itu, untuk penderita diabetes tipe 1, disarankan tidak boleh berpuasa karena membutuhkan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. Kalaupun ada yang ingin berpuasa, dia mengimbau agar pasien membatasi hingga pukul 12 siang.

"Yang penting dia ngerasain suasana berpuasa. Jadi nggak perlu dipaksakan sampai magrib. Nanti tarawih bisa ikutan salat," pungkasnya.