Brilio.net - Kabar mengejutkan datang dari dunia hiburan Taiwan. Aktris ternama, Barbie Hsu dikabarkan meninggal dunia pada 2 Februari di usianya yang menginjak 48 tahun. Kematian Bintang "Meteor Garden" ini diketahui disebabkan penyakit pneumonia yang diderita.

Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh saudara perempuannya, Dee Hsu. Dalam pernyataan resminya kepada focustaiwan.tw, Dee Hsu mengungkapkan bahwa kakaknya tersebut jatuh sakit setelah liburan Tahun Baru Imlek bersama keluarga di Jepang pada Akhir Januari lalu. Usai liburan tersebut, Barbie Hsu menderita influenza yang kemudian berujung pada pneumonia.

Sayangnya hingga kini, influenza kerap dianggap sebagai masalah kesehatan biasa. Padahal tanpa disadari, penyakit ini justru bisa sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian, terlebih jika sudah menjadi pneumonia. Lantas bagaimana pneumonia ini bisa terjadi dan seperti apa gejalanya?

Perlu diketahui bahwa pneumonia adalah infeksi paru-paru yang dapat berkembang sebagai komplikasi dari influenza. Dilansir dari mayoclinic,org, gejala umum influenza meliputi batuk, pilek, hidung tersumbat, demam, dan sakit tenggorokan. Jika tidak ditangani dengan baik, infeksi influenza dapat berkembang menjadi pneumonia, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Gejala pneumonia akibat influenza.

Barbie Hsu meninggal akibat Pneunomia © 2025 brilio.net

Barbie Hsu meninggal akibat Pneunomia
freepik.com

Pneumonia yang berkembang dari influenza biasanya menunjukkan gejala yang lebih parah dibandingkan dengan influenza biasa. Pasien mengalami batuk yang menghasilkan dahak kental atau berdarah, demam tinggi yang disertai menggigil, sesak napas, nyeri dada yang memburuk saat batuk atau bernapas dalam-dalam, kelelahan ekstrem, dan kebingungan, terutama pada orang dewasa yang lebih tua. Gejala-gejala ini menandakan bahwa infeksi telah menyebar ke paru-paru, menyebabkan peradangan dan penumpukan cairan atau nanah di alveoli, struktur kecil di paru-paru tempat pertukaran oksigen terjadi.

Penyebab dan faktor risiko.

Barbie Hsu meninggal akibat Pneunomia © 2025 brilio.net

Barbie Hsu meninggal akibat Pneunomia
freepik.com

Influenza disebabkan oleh virus influenza tipe A, B, dan C. Melansir dari kemenkes.go.id, ketika seseorang terinfeksi virus influenza, sistem kekebalan tubuh bekerja untuk melawan infeksi tersebut. Namun, pada beberapa kasus, terutama jika sistem kekebalan tubuh lemah atau terdapat faktor risiko lain, virus dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan paru-paru, menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri untuk berkembang. Bakteri seperti Streptococcus pneumoniae atau Staphylococcus aureus dapat memanfaatkan situasi ini, menyebabkan infeksi sekunder yang dikenal sebagai pneumonia bakterial.

Faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan berkembangnya pneumonia setelah influenza meliputi usia lanjut (diatas 65 tahun), anak-anak di bawah usia 5 tahun, individu dengan kondisi medis kronis seperti penyakit jantung atau paru-paru, diabetes, atau gangguan sistem kekebalan tubuh, serta perokok aktif. Selain itu, tinggal di lingkungan padat atau fasilitas perawatan jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko terpapar patogen yang menyebabkan pneumonia.

Cara pencegahan.

Barbie Hsu meninggal akibat Pneunomia © 2025 brilio.net

Barbie Hsu meninggal akibat Pneunomia
freepik.com

Dilansir dari my.clevelandclinic.org, mencegah pneumonia yang berawal dari influenza memerlukan pendekatan multifaset yang mencakup vaksinasi, kebersihan diri, dan gaya hidup sehat. Vaksinasi influenza tahunan sangat penting karena membantu tubuh mengenali dan melawan strain virus yang umum beredar setiap musim. Meskipun vaksin influenza tidak menjamin perlindungan penuh, vaksin ini secara signifikan mengurangi risiko komplikasi serius seperti pneumonia.

Selain vaksin influenza, vaksin pneumokokus juga direkomendasikan, terutama bagi individu yang termasuk dalam kelompok risiko tinggi. Vaksin ini melindungi terhadap *Streptococcus pneumoniae*, salah satu bakteri utama penyebab pneumonia. Kombinasi kedua vaksin ini telah terbukti efektif dalam mengurangi insiden pneumonia terkait influenza.

Praktik kebersihan yang baik juga memainkan peran penting dalam pencegahan. Mencuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir dapat menghilangkan patogen yang mungkin menempel. Menutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku bagian dalam saat batuk atau bersin mencegah penyebaran droplet yang mengandung virus. Menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit dan menggunakan masker di tempat umum, terutama selama musim flu, dapat mengurangi risiko terpapar virus.

Barbie Hsu meninggal akibat Pneunomia © 2025 brilio.net

Barbie Hsu meninggal akibat Pneunomia
freepik.com

Menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat juga esensial. Pola makan seimbang yang kaya akan buah dan sayuran, olahraga teratur, tidur yang cukup, dan manajemen stres yang baik semuanya berkontribusi pada kesehatan sistem imun. Menghindari kebiasaan merokok dan membatasi konsumsi alkohol juga penting, karena kedua kebiasaan ini dapat melemahkan pertahanan alami tubuh terhadap infeksi.

Jika mengalami gejala influenza, penting untuk memantau kondisi dengan cermat. Jika gejala memburuk atau tidak membaik setelah beberapa hari, terutama jika disertai dengan sesak napas, nyeri dada, atau demam tinggi yang tidak turun, segera konsultasikan dengan profesional kesehatan. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat waktu dapat mencegah perkembangan pneumonia dan komplikasi serius lainnya.

Pneumonia yang berawal dari influenza adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian khusus. Dengan memahami gejala, penyebab, dan langkah-langkah pencegahan, risiko terkena penyakit ini dapat diminimalkan. Vaksinasi, praktik kebersihan yang baik, dan gaya hidup sehat adalah kunci utama dalam melindungi diri dan orang-orang terdekat dari ancaman pneumonia terkait influenza.