Brilio.net - Pagi itu, meja kerja tampak seperti biasa. Tas ditaruh di samping meja dan jemari langsung menari-nari di keyboard dan mouse. Sesekali juga menyortir dokumen yang menumpuk di sisi meja yang pak bos minta bereskan dari kemarin. Tapi siapa sangka, benda-benda kecil ini bisa menjadi rumah bagi ribuan kuman yang tak kasat mata?
Di rumah, rutinitas tak jauh berbeda. Piring dan sendok yang tampak bersih bisa jadi menyimpan sisa-sisa kuman jika tidak dicuci dengan benar. Apalagi saat terburu-buru, hanya membilas sebentar lalu langsung digunakan lagi. Tanpa sadar, kuman ikut masuk ke dalam tubuh bersama setiap suapan makanan.
Bukan hal aneh jika tubuh tiba-tiba terasa lemas atau perut mulai melilit. Bisa jadi, itu ulah kuman penyakit yang sudah berhasil masuk dan mulai berkembang biak. Semua bermula dari tangan yang sering tidak dibersihkan dan menjadi kebiasaan yang dianggap wajar, padahal bisa membawa bahaya tersembunyi.
foto: ANTIS
Beragam kuman mengintai di setiap permukaan yang disentuh sehari-hari. Bakteri seperti Escherichia coli dan Salmonella bisa menyebabkan diare dan keracunan makanan. Staphylococcus aureus, yang sering ditemukan di tangan atau peralatan makan, dapat memicu infeksi kulit hingga gangguan pencernaan. Sementara itu, virus seperti Norovirus dan Rotavirus bisa menyebar dengan cepat dan menyebabkan muntah serta diare parah.
Oleh karena itulah, tangan sering kali jadi perantara kuman tanpa disadari. Di sinilah antiseptik cair berperan seperti "pagar tak kasat mata" yang melindungi. Sekali usap, kuman yang menempel langsung dilumpuhkan sebelum sempat berpindah ke makanan atau wajah.
Alkohol dalam antiseptik bekerja seperti senjata pamungkas melawan kuman. Zat ini mampu merusak lapisan pelindung bakteri dan virus dalam hitungan detik. Begitu struktur protein dan membran sel kuman hancur, mereka tak bisa bertahan hidup.
Begitu kuman mati, sudahkah selesai ancaman penyakitnya? Ternyata tidak, loh!
Virus dan kuman terus berevolusi, menciptakan hal baru yang susah ditangani dengan alkohol saja. Di sinilah peran Chlorhexidine bekerja. Ia membuat perlindungan bak sarung tangan tak kasat mata melawan kuman dalam jangka waktu yang lama.
Banyak digunakan di rumah sakit, kombinasi alkohol dan chlorhexidine terbukti secara ilmiah menurunkan risiko infeksi tanpa meningkatkan resistensi. Hal ini dibuktikan dari jurnal National Center for Biotechnology Information. Bahan aktif alkohol pada hand sanitizer tidak menyebabkan resistensi bakteri dan risiko resistensi chlorhexidine sangat rendah jika dikombinasikan dengan alkohol.
foto: ANTIS
Alkohol dan chlorhexidine, duo superhero basmi kuman
Perlindungan dari kuman tak cukup hanya dengan mencuci tangan sekali atau mengelap permukaan meja kerja. Kuman selalu mencari celah, bersembunyi di tempat-tempat yang tak terduga. Karena itu, dibutuhkan senjata yang mampu menumpasnya hingga tuntas.
foto: ANTIS
Antis Double Action hadir dengan double protection dari formula Alkohol dan Chlorhexidine, memberikan perlindungan maksimal kapan saja dan di mana saja. Dengan satu usapan, kuman yang menempel langsung dilumpuhkan tanpa kompromi. Tak perlu khawatir lagi dengan ancaman kuman penyakit dan bakteri serta virus yang mengintai. Bye-bye kuman, selamat datang tangan bersih dengan Antis Double Action double aman tanpa kuman penyakit! Penasaran? Dapatkan produk ini di minimarket, apotek, atau e-commerce favoritmu.
Recommended By Editor
- 5 Resep khas Nusantara ini bikin keluarga langsung suka, lezat dan gampang recook
- Japfa Food & Garuda Indonesia racik menu In-flight Meal dengan ayam probiotik premium Olagud
- 5 Tanda darurat kesehatan dari tubuh yang sering terlewat, tak BAB 3 hari jadi 'red alert'
- 5 Resep olahan ayam yang lezat dan mudah dibuat di rumah
- 5 Ide makanan bersantan menggugah selera, praktis dan tak ribet
- 5 Resep cemilan enak yang renyah dan lezat, cocok untuk ngemil