Brilio.net - Para ilmuwan dari La Jolla Institute for Immunology, Amerika Serikat, mengungkapkan virus zika yang bermutasi dapat memicu ledakan wabah. Pada 2016, virus zika menyebabkan ancaman kesehatan global. Virus ini menginfeksi ibu hamil sehingga mengakibatkan ribuan bayi mengalami kerusakan otak.

Melalui publikasi jurnal Cell Reports, para peneliti AS menunjukkan virus ini dapat bermutasi dengan cepat dan menghasilkan banyak varian baru. Dunia diimbau untuk waspada menghadapi mutasi-mutasi baru virus zika.

Studi terhadap infeksi ini memperlihatkan varian-varian ini dapat menularkan virus secara efektif. Termasuk di negara-negara yang telah membangun kekebalan dari virus zika. Para ahli menjelaskan temuan eksperimen laboratorium ini masih berupa teori. Sekaligus menjadi peringatan bahwa virus selain Covid-19 dapat memberikan ancaman nyata.

Para peneliti ini melakukan eksperimen dengan menularkan sel-sel virus dengan tikus. Saat zika berpindah di antara sel-sel nyamuk dan tikus, perubahan genetis kecil terjadi. Artinya, mutasi cukup mudah terjadi pada virus zika dengan membuatnya terus berkembang dan menyebar. Sekalipun pada hewan-hewan yang memiliki kekebalan penyakit dari infeksi demam berdarah.

"Virus zika yang kami identifikasi telah berevolusi mencapai titik di mana imunitas silang oleh infeksi demam berdarah sudah tidak efektif lagi pada tikus," jelas peneliti utama La Jolla Institute for Immunology, Profesor Sujan Shresta, dikutip brilio.net dari BBC, Kamis (14/4).

"Sayangnya, bila varian ini semakin dominan, maka kita mendapatkan masalah dama di kehidupan nyata," imbuhnya.

Profesor Jonathan Ball, virolog dari Universitas Nottingham, menjelaskan mutasi cepat tidak hanya dimiliki oleh virus Covid-19, tetapi juga oleh virus-virus lainnya.

"Ini jadi peringatan bahwa kemampuan mutasi dimiliki oleh banyak virus," jelasnya, dilansir dari BBC pada Kamis (14/4).

Virus zika disebarkan lewat gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi. Orang dewasa yang terpapar virus ini memiliki gejala infeksi ringan seperti demam, ruam, dan nyeri sendi. Namun, virus ini memberikan dampak yang berbahaya bagi janin di dalam kandungan.

Jika ibu tertular virus ini pada masa kehamilan, zika dapat menginfeksi dan membahayakan perkembangan janin. Virus ini diketahui menyebabkan cacat lahir, seperti mikrosefali dan kerusakan jaringan otak.

Belum ada perawatan medis untuk infeksi zika. Sehingga, para ilmuwan mulai membuat vaksin zika untuk melindungi perempuan hamil.