Brilio.net - Belum selesai dari pandemi Covid-19, kini dunia kembali digegerkan dengan penemuan penyakit yang bisa menginfeksi manusia. Penyakit ini ditemukan di Taiyuan, Ibu kota Provinsi Shanxi, China Utara. Penyakit tersebut adalah Norovirus.

Gejala Norovirus dan Covid-19 cukup berbeda karena Norovirus adalah penyakit yang lebih menyerang ke sistem pencernaan. Norovirus menjadi sorotan setelah terdapat 70 mahasiswa di sebuah universitas di Taiyuan terinfeksi virus tersebut. Mereka mengalami diare dan muntah-muntah. Kejadian tersebut terjadi pada 7 Oktober 2020 dan dilaporkan secara resmi oleh pihak universitas pada 10 Oktober 2020.

Kini Norovirus sudah menyebar luas di berbagai negara dan dikabarkan pernah terjadi di Indonesia. Berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, fakta tentang Norovirus, Rabu (21/10).

1. Awal kasus Norovirus di Taiyuan, China Utara.

Norovirus dan faktanya Berbagai sumber

foto: unsplash.com

Penyakit Norovirus ini awalnya ditemukan setelah adanya keluhan dari 70 mahasiswa di sebuah universitas di Taiyuan, ibu kota Provinsi Shanxi, China utara mengalami gangguan pencernaan seperti diare disertai muntah-muntah.

Melihat adanya keluhan ini, pihak universitas langsung melaporkan pada Departemen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Taiyuan, China dan langsung menanggapi laporan tersebut dengan mengambil sampel 28 kasus dari para mahasiswa untuk tes norovirus pada 12 Oktober 2020.

Hasil tes Norovirus yang dilakukan menunjukkan adanya 11 kasus dinyatakan positif. Kejadian tersebut membuat Universitas Keuangan dan Ekonomi Shanxi langsung melakukan desinfeksi di asrama, ruang kelas, kantin, dan area publik lainnya. Selain itu, universitas memperkuat pendidikan kesehatan dan pemantauan gejala di semua lingkup universitas.

2. Mahasiswa dilarikan ke rumah sakit.

Kasus Norovirus membuat rumah sakit universitas di Provinsi Shanxi, China bagian utara dipenuhi pasien, sehingga membuat lantai tempat asrama siswa laki-laki ditutup sementara. Pelayanan kesehatan terus melakukan perawatan pada siswa yang masih mengalami gejala muntah-muntah, diare, dan demam agar semakin membaik.

Otoritas kesehatan di Provinsi Shanxi pun mengonfirmasi bahwa penyakit yang dialami para mahasiswa berdasarkan sampel yang telah diuji disebabkan oleh infeksi Norovirus. Mahasiswa yang dirawat di rumah sakit kini kondisinya mulai membaik berdasarkan informasi pihak universitas pada Kamis malam.

3. Indonesia juga pernah mengalami serangan Norovirus.

Norovirus dan faktanya Berbagai sumber

foto: unsplash.com

 

Penyakit baru, Norovirus yang akhir-akhir ini menggegerkan masyarakat dunia ternyata adalah virus lama yang sudah pernah menyerang berbagai negara di belahan dunia, termasuk Indonesia. Norovirus sendiri disebabkan oleh infeksi usus akut atau biasa disebut dalam bahasa medis gastroenteritis.

Bukti virus ini sempat menyerang Indonesia adalah penelitian yang dilakukan oleh Dr Juniastuti, dkk dari Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga.

Dilansir brilio.net dari liputan6.com pada Rabu (21/10). Dr Juniati dkk melaporkan dalam sebuah jurnal bahwa ia pernah melakukan penelitian di awal tahun 2019 dengan mengambil sampel dari beberapa rumah sakit di kota Jambi. Hasil tes dari 91 sampel feses yang diperiksa, ternyata ada sekitar 14 sampel atau 15,4 persen mengandung Norovirus.

4. Cara penyebaran Norovirus dan menulari manusia lain.

Norovirus adalah penyakit penceranaan yang menginfeksi usus yang menulari penderitanya dari makanan yang dimakan dan kemasan makanan yang digunakan. Makanan yang tercemar virus bisa membuat orang terinfeksi Norovirus. Selain itu, penularan bisa karena kontak dari manusia lain, yaitu dengan cara makan satu makan bersama orang yang menderita Norovirus.

Di Tiongkok telah terjadi kejadian luar biasa (KLB) yang menularkan norovirus melalui makanan. Melalui informasi CDC Tiongkok, terjadi lebih dari 30 KLB sejak September 2020 dengan melibatkan 1.500 kasus yang terjadi karena infeksi makanan tercemar dari kantin dari restoran di sana.

5. Gejala yang muncul.

Norovirus dan faktanya Berbagai sumber

foto: pixabay.com

Norovirus merupakan penyakit yang menginfeksi organ pencernaan terutama usus. Norovirus disebabkan oleh makanan yang terinfeksi virus ini yang membuat para penderitanya mengalami beberapa gejala yang sama sekali nggak boleh dianggap sepele, karena bisa tertular pada orang lain bila tak langsung ditangani.

Gejala yang biasanya tampak pada para penderita norovirus sebelumnya yakni akan merasakan nyeri perut. Nyeri pada perut tersebut akan membuat kamu merasa mual dan muntah-muntah. Tak berhenti sampai di situ, diare dan demam juga akan menyusul setelahnya.

6. Belum ada obatnya.

Hingga kini Norovirus tidak memiliki obat dan bahkan belum bisa diobati dengan antibiotik. Namun pada orang sehat, penyakit ini bisa hilang dengan sendirinya dalam 1 sampai 3 hari. Sama dengan virus lainnya juga, hingga saat ini belum ada vaksin untuk penyakit ini, sehingga dianjurkan untuk mencegah penyakit ini dengan pola hidup sehat.

7. Cara mencegah Norovirus.

Mengenal Norovirus, virus yang tersebar di China selain COVID-19 © 2020 brilio.net

foto: istimewa

 

Seperti yang sudah dibahas, bahwa Norovirus hingga kini belum memiliki obat. Namun pada orang sehat, penyakit ini bisa hilang dengan sendirinya dalam 1 sampai 3 hari. Meski demikian, virus ini masih bisa dicegah dengan kebiasaan baik menjaga kebersihan.

Dikutip dari Mayo Clinic, beberapa cara untuk mencegah penyebaran virus ini antara lain dengan mencuci tangan dengan sabun, mencuci buah maupun sayur yang akan dimakan, dan memasak seafood sampai bersih.

Selanjutnya cara untuk membuang feses dan muntahan yang benar adalah dengan diserap menggunakan handuk sekali pakai, masukkan ke kantong plastik, dan buang.

Untuk membersihkan permukaan lantai yang terkontaminasi, kamu bisa menggunakan larutan pemutih klorin dan menggunakan sarung tangan. Terakhir, jika kamu merasa mengalami gejala Norovirus, usahakan untuk tetap di rumah dan menghindari kerumunan.