Brilio.net - Mimisan adalah hal yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan hampir setiap orang mungkin sudah pernah mengalami mimisan, terutama saat masa kanak-kanak. Biasanya terlalu lama bermain saat siang hari, sering disebut sebagai alasan terjadinya mimisan.

Sebenarnya apa sih, mimisan itu? Mimisan bukan sebutan medis lho, ini merupakan istilah yang sering digunakan untuk menyebut epistaksis atau pendarahan pada hidung. Epistaksis adalah kondisi yang ditandai dengan keluarnya darah melalui lubang hidung.

Mimisan dapat dikatakan wajar terjadi. Meskipun bukan sebagai tanda-tanda suatu penyakit, namun sebaiknya jangan biarkan begitu saja. Karena apabila dibiarkan, mimisan dapat memberikan dampak bahaya seperti mengancam nyawa seseorang.

Mungkin yang kita ketahui, mimisan hanya sekadar pendarahan pada hidung. Namun sebenarnya secara umum mimisan terbagi menjadi dua jenis, yaitu mimisan di bagian depan dan mimisan di bagian belakang.

Pada kasus mimisan di bagian depan, sering ditemukan di sekitar kita. Darah mengalir dari dinding di antara dua kanal di dalam hidung. Area ini bisa dikatakan rentan atau Little's area. Pada area ini terdapat banyak pembuluh darah sensitif dan rentan mengalami kerusakan.

Sedangkan pada mimisan di bagian belakang, ini merupakan kasus yang perlu mendapat perhatian medis. Kondisi ini terjadi karena pendarahan yang bersumber dari rongga hidung, terletak di dalam hidung antara otak dan langit-langit mulut.

Jika kamu sering melihat mimisan pada anak terutama saat demam, sebelum mengatasinya, kamu perlu mengetahui apa saja yang menjadi penyebabnya. Berikut adalah penyebab mimisan pada anak dan cara mengatasinya, seperti dirangkum brilio.net pada Rabu (20/11) .


1. Kelelahan.

foto: unsplash.com



Seringkali anak-anak mengalami kelelahan karena bermain seharian, namun jangan sepelekan kejadian ini. Hal ini dapat disebabkan oleh pembuluh darah yang relatif lemah. Pembuluh darah yang lemah ini mudah tegang dan akhirnya pecah. Hasilnya akan menimbulkan anak mengalami mimisan.


2. Stres.

foto: unsplash.com



Hati-hati, anak juga dapat merasakan stres lho. Terlalu letih di sekolah, pergi kursus matematika, belum lagi waktu bermain yang kurang, hal ini dapat menyebabkan anak-anak stres seperti halnya orang dewasa. Nah, hal ini dapat memicu datangnya demam dan berakhir mimisan, apalagi di area hidung tergolong masih rapuh.


3. Perubahan cuaca ekstrem.

foto: unsplash.com



Cuaca saat ini tidak dapat diprediksi dengan mudah seperti dahulu. Hal ini tentu dapat menyebabkan daya tahan tubuh anak menjadi lemah. Demam, batuk, hingga radang tenggorokan akan susah dihalangi. Nah, tapi jangan panik kalau anak-anak mengalami mimisan, hal ini mungkin terjadi karena ia terlalu kuat saat menyeka hidung. Hal ini juga perlu diwaspadai orang dewasa ya.


4. Sering mengorek lubang hidung.

foto: unsplash.com



Ketika badan sedang tidak sehat, tentu anak-anak akan menjadi lebih tidak nyaman dengan badannya. Apalagi untuk anak-anak yang masih terlalu kecil, terkadang mereka sering mengorek lubang hidung. Bahkan ada juga beberapa anak yang lepas dari pengawasan orangtua, memasukkan benda-benda tumpul ke dalam hidung. Maka dari itu hindarkan barang-barang berbahaya dari anak-anak ya.


5. Terbentur benda keras.

foto: unsplash.com



Tak hanya orang anak-anak yang memiliki pembuluh darah yang lemah, orang dewasa yang memiliki pembuluh darah normal saja juga bisa dengan mudah mengalami mimisan akibat benturan benda keras.

Hal ini dapat disebabkan karena saat terjadi benturan, pembuluh darah pecah dan akhirnya membuat darah keluar melalui lubang hidung. Sebaiknya awasi aktivitas anak-anak agar terhindar dari benturan benda yang dapat membahayakan mereka.

2 dari 2 halaman



Cara mengatasi mimisan

Tenang, jangan panik saat anak mengalami mimisan. Karena kalau kamu panik, bisa jadi anak akan ikut panik dan menangis lebih kencang. Tentu hal ini akan semakin menghambat proses penyembuhan. Maka cobalah untuk tenang dan lakukan beberapa hal berikut ini.

1. Pernahkah kamu membaringkan anak saat ia mimisan? Sebaiknya jangan ulangi lagi cara itu. Lebih baik posisikan anak dalam keadaan duduk dan bersandar. Hal ini menghindari darah mengalir ke tenggorokan, kerongkongan, atau keluar dari mulut. Jika hal ini terjadi, dapat membuat anak menjadi tersedak bahkan muntah.

2. Tutup hidung menggunakan tisu atau lap bersih dengan cara menekan bagian hidung yang lunak. Namun yang perlu diingat, jangan memasukkan tisu atau lap ke dalam lubang hidung ya.

3. Tekan bagian hidung yang lunak selama 10 menit. Hal ini bertujuan untuk menghentikan perdarahan.

4. Setelah 10 menit, coba lepaskan dan perhatikan apakah anak masih mengalami mimisan atau tidak.

5. Jika sudah mencoba ulangi sekali lagi apabila darah masih mengalir.

Namun apabila setelah mencoba 2 kali menekan hidung darah masih juga mengalir, cobalah untuk minta bantuan pada tenaga medis. Selain itu waspadai juga apabila darah yang mengalir terlalu banyak, lalu membuat anak tampak lemas dan pucat, denyut nadi naik cepat, sesak napas, atau juga terlalu sering mengalami mimisan. Disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter agar mendapat penanganan yang tepat.