Brilio.net - Siapa sih yang nggak mau mempunyai tingkat kecerdasan yang tinggi? Tentunya semua orang mengidam-idamkan hal tersebut. Bagaimana tidak, kecerdasan mempunyai keunggulan dari pada orang lain. Berbekal kecerdasan, kita pun bisa menyelesaikan segala tugas dengan baik.

Namun, nggak semua orang bisa mengetahui tingkat kecerdasan diri sendiri. Kita mungkin saja mengukur kecerdasan diri dengan menggunakan hitungan atau perkiraan. Bisa juga menggunakan tes tertentu untuk mengetahui seberapa cerdasnya seseorang.

Tahukah kamu, ternyata kecerdasan juga dapat diukur dengan hal yang sederhana. Misalnya melalui bagian tubuh tertentu. Ya, sesimpel itu! Beberapa bagian tubuh kita bisa mengungkap seberapa cerdasnya kita lho!

Penasaran bagian tubuh mana saja yang bisa mengungkap tingkat kecerdasan kamu? Berikut ini brilio.net tunjukkan beberapa bagian tubuh tersebut, dikutip dari thehealthy.com, Senin (21/10).

1. Kaki panjang.

bentuk tubuh menentukan kecerdasan  thehealthy.com

foto: Pixabay

Sebuah studi oleh para peneliti dari Brown University dan Princeton University menunjukkan orang yang mempunyai kaki panjang bisa memperoleh lebih banyak uang daripada orang pendek. Hal tersebut dikarenakan orang berkaki panjang cenderung lebih pintar.

Para peneliti mengumpulkan tinggi, berat badan, kecerdasan, pengalaman pendidikan, dan gaji orang yang lahir di Amerika Serikat pada tahun 1958 dan 1970 dari kelahiran mereka hingga dewasa. Hasil analisa mereka menunjukkan bahwa orang-orang yang tinggi menunjukkan kinerja lebih baik saat tes.

Selain itu, orang yang lebih tinggi cenderung mempunyai pekerjaan bergaji tinggi. Otomatis membutuhkan kecerdasan yang lebih besar dan keterampilan verbal dan numerik yang baik. Para peneliti masih bingung hubungan antara tinggi dan kecerdasan, tetapi ada kemungkinan karena faktor genetika atau perawatan anak usia dini.

2. Kidal.

bentuk tubuh menentukan kecerdasan  thehealthy.com

foto: Pixabay

Tangan dominan kita mungkin tidak secara otomatis menunjukkan kejeniusan. Tetapi bisa jadi memiliki kelebihan. Faktanya, orang kidal mungkin lebih pintar dari pada orang normal.

Sebuah studi kecil dari Universitas Athena mengambil sampel sekitar 100 mahasiswa dan lulusan, setengah kidal dan setengah yang lain normal. Satu peserta menantang untuk membuat garis lingkaran secepat mungkin dan beberapa tes lain.

Orang kidal mendapat nilai lebih baik daripada orang kanan pada kedua tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang kidal memiliki memori kerja dan fleksibilitas mental yang lebih kuat. Beberapa ahli menduga kemampuan kognitif ini mungkin karena dapat menggunakan kedua sisi otak untuk mengolah informasi.

3. Perut besar.

bentuk tubuh menentukan kecerdasan  thehealthy.com

foto: Freepik

Lemak tubuh yang tinggi dapat berdampak pada banyak aspek kesejahteraan hidup seseorang. Mulai dari tekanan darah hingga kesehatan jantung, salah satunya berhubungan dengan fungsi otak.

Dalam studi lima tahun terhadap lebih dari 2.200 orang dewasa, para peneliti menemukan bahwa orang dengan indeks massa tubuh (BMI) 20 atau kurang (kisaran BMI yang sehat adalah 18,5–24,9) bisa mengingat 56 persen kata dalam tes kosa kata. Sementara peserta obesitas (BMI 30 atau lebih tinggi) hanya ingat 44 persen kosa kata. Bahkan, hasil tersebut turun menjadi 37,5 persen ketika mereka diuji ulang lima tahun kemudian.

Maxime Cournot, penulis utama studi ini, berteori bahwa hormon lemak dapat merusak sel-sel otak.

"Penjelasan lain bisa jadi karena obesitas adalah faktor risiko kardiovaskular, karena penebalan dan pengerasan pembuluh darah, hal yang sama terjadi dengan arteri di otak," kata Dr. Cournot kepada Telegraph.

4. Kepala besar.

bentuk tubuh menentukan kecerdasan  thehealthy.com

foto: Freepik

Tidak ada yang suka mempunyai "kepala besar". Tapi jangan salah, kepala besar memungkinkan kita untuk menjadi orang yang lebih cerdas daripada orang normal.

Sebuah studi yang diterbitkan Molecular Psychiatry membuat tes terhadap lebih dari 500.000 orang. Tes tersebut terdiri dari teks kognitif, fisik, sampel darah, urin hingga air liur.

Para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang memiliki kepala lebih besar memiliki skor lebih tinggi pada tes penalaran verbal-numerik. Orang berkepala besar lebih mungkin untuk mendapatkan gelar sarjana.