Brilio.net - Saat ini, budaya orang sebelum menyantap makanan adalah mengabadikan makanan itu sebelum disantap. Bahkan beberapa dari pengunjung rumah makan lebih mementingkan tempat yang unik dan menarik daripada rasa makanan sebagai daya tarik.

Namun, kalau kamu datang ke restoran ini, jangan harap kamu bisa memegang smartphone. Pasalnya, rertoran ini memiliki peraturan dilarang menggunakan dan bermain ponsel bagi para pengunjung. Dilansir brilio.net dari TheDailyMeal, Minggu (22/1), bila datang ke restoran Tea Terrace ini, pengunjung diminta pelayan untuk memberikan ponsel dan gadget. Pelayan akan menyimpan gadget tersebut di tempat yang aman dengan kode kunci yang hanya diketahui pelayan.

Pemilik resto, Rowena Shouly mengatakan ingin pengunjung restonya bisa bercakap dengan rekannya secara langsung dan tidak sibuk memandangi ponselnya.

"Kami ingin membawa kembali percakapan yang sesungguhnya seperti zaman dulu saat belum ada ponsel," kata Shouly.

Aturan ini mulai diberlakukan setelah ia melihat banyak pengunjung yang datang terutama dari kalangan anak muda saling berdiam meskipun duduk bersama di satu meja. Mereka sibuk dengan gadget masing-masing dan tidak saling berkomunikasi.

"Mereka datang beramai-ramai tapi tidak terlibat percakapan. Ini yang mau kami bawa kembali, supaya mereka bisa saling bersosialisasi langsung lewat percakapan," tutup Shouly.

Saat ini, budaya orang sebelum menyantap makanan adalah dengan mengabadikan makanan itu sebelum di makan. Bahkan beberapa dari pengunjung lebih mementingkan tempat yang unik dan menarik yang membuat mereka tertarik untuk mendatangi sebuah restoran.

Namun, kalau kamu datang ke restoran ini, jangan harap kamu bisa memegang ponsel. Pasalnya, rertoran ini memiliki peraturan untuk para pengunjungnya dilarang menggunakan bermain ponsel.

Dilansri brilio.net dari TheDailyMeal, Sabtu (21/1) bila pengunjung yang datang ke restoran Tea Terrace ini, pengunjung akan diminta pelayan untuk memberikan ponsel dan gedget kamu. Pelayan akan menyimpan gadget ini di tempat yang aman dengan kode kunci yang hanya diketahui pelayan.

Pemilik resto, bernama Rowena Shouly mengatakan pada, ia ingin agar pengunjung restonya bisa bercakap dengan rekannya secara langsung dan tidak sibuk memandangi ponselnya.

"Kami ingin membawa kembali percakapan yang sesungguhnya seperti zaman dulu saat belum ada ponsel,” kata Shouly.

Aturan ini mulai diberlakukan setelah ia melihat banyak pengunjung yang datang terutama dari kalangan anak muda yang saling berdiam meskipun duduk bersama di satu meja. Mereka sibuk dengan gadget masing-masing dan tidak saling berkomunikasi.

"Mereka datang beramai-ramai tapi tidak terlibat percakapan. Ini yang mau kami bawa kembali, supaya mereka bisa saling bersosialisasi langsung lewat percakapan,” tutup Shouly.