Brilio.net - Hampir semua daerah di Indonesia berlomba untuk mempromosikan destinasi wisata. Alasannya, agar daerah tersebut dapat menarik kunjungan wisatawan lebih banyak. Tak heran berbagai kegiatan besar digelar. Seperti halnya dengan Solo yang saat ini makin getol memperkuat destinasi wisatanya. Salah satu langkahnya pasar tradisonal yang disulap menjadi sebuah destinasi wisata.

"Kami ingin membangun wisata yang unik. Kalau Kalimantan Selatan punya Pasar Terapung Muara Kuin, Solo punya pasar tradisional yang unik. Ini yang ingin kami angkat di Festival Ragam Pasar Tradisional nanti," kata Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Solo, Daryono dalam siaran pers, Senin (19/9).

Festival Ragam Pasar Tradisional ini akan digelar pada 21-24 September 2017 di Benteng Vastenburg. Kegiatan tersebut sekaligus sebagai promosi pasar tradisional.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Subagyo mengatakan bagi wisatawan yang ingin menikmati sensasi baru dalam liburan, di sinilah tempatnya. Semua keunikan pasar tradisional di Solo dipastikan siap menyapa pengunjung. Dari mulai bangunan pasar yang memiliki sejarah, konten atau barang yang diperdagangkan, orisinalitas barang yang dijual, semua ada.

"Banyak pasar di Surakarta yang memiliki keunikan dari jenis barang dagangannya maupun kaitan dengan sejarah serta budaya Surakarta. Solo punya Pasar Triwindu, Pasar Gede Hardjonagoro dan Pasar Klewer. Ketiganya cukup layak untuk dijual sebagai paket wisata," katanya.

Pasar Triwindu dianggap memiliki keunikan lantaran jenis komoditas barang dagangannya yang berbeda dengan pasar lain. Selama ini, pasar yang menjual barang antik itu banyak dikunjungi oleh kolektor barang antik dari berbagai kota.

Sedangkan Pasar Gede Hardjonagoro yang berada di pusat kota dinilai memiliki kaitan sejarah dengan Keraton Kasunanan Surakarta. Selain itu, di pasar itu juga terdapat pedagang yang menjual berbagai kuliner dan jajan pasar.

"Untuk Pasar Klewer sudah sejak lama menjadi tujuan wisatawan yang ingin berbelanja batik atau sandang. Kota Solo juga memiliki potensi wisata yang bisa dikembangkan melalui perpaduan antara flower, fashion, dan food. Yakni melalui Pasar Kembang yang memiliki karakteristik bunga sebagai barang dagangan," katanya.

Dengan mengangkat tema Kumandange Pasar Tradisional, 44 pasar tradisional di Kota Solo ikut dilibatkan dalam memeriahkan festival tersebut. Lokasinya juga berada di sekitar Keraton Kasunanan Surakarta yang juga mampu menyedot banyak wisatawan.