Brilio.net - Keindahan alam Indonesia memang sudah tidak diragukan lagi. Dari pegunungan hingga dasar laut memiliki keindahan alam yang luar biasa, bahkan setiap daerah memiliki keindahan alam yang berbeda.

Tak hanya wisatawan lokal saja yang suka datang ke Indonesia, tapi wisatawan mancanegara (wisman) juga banyak. Salah satu daerah yang paling populer adalah Bali. Banyak aktivitas yang dilakukan wisman ketika berkunjung ke Bali. Selain menikmati alamnya yang indah, tapi mereka juga sangat suka dengan budayanya yang kental.

Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, Bali memiliki ombak yang sangat terkenal bagus dan biasa dijadikan spot surfing terfavorit wisman. Tak heran bila sejak tahun 2017 Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggandeng World Surfing League (WSL) dan Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) agar kejuaraan internasional surfing di Indonesia semakin semarak.

Menurutnya, salah satu wisatawan yang tak pernah absen datang ke Bali untuk berselancar adalah wisman berasal dari Australia.

"Market-nya sudah jelas, mereka sudah ke Bali. Sekarang tinggal diperkenalkan spot baru itu ke negaranya," kata Arief dalam siaran pers yang brilio.net terima, Selasa (5/2).

Meskipun keindahan alam sudah dikenal, bukan berarti pemerintah Indonesia kemudian santai saja, tanpa melakukan promosi apapun di Negeri Kanguru. Di Februari ini, Kementerian Pariwisata akan berpartisipasi di Flight Centre World Travel Expo di empat kota besar Australia: Sydney (2-3 Februari 2019), Melbourne & Perth (9-10 Februari 2019), dan Brisbane (16-17 Februari 2019).

Di Australia, nama Flight Centre sudah sangat masyhur. Agen perjalanan wisata ini sudah berdiri sejak 1982 dan melantai di bursa pada 1995. Dengan pengalaman 37 tahun di industri pariwisata, keikutsertaan Indonesia di pameran yang diorganisir Flight Centre dirasa perlu dan pas.

Lebih dari 12 pelaku usaha pariwisata Indonesia difasilitasi untuk mengisi booth yang sudah disewa. Merekalah yang akan secara langsung menawarkan bermacam paket wisata dengan harga khusus kepada para pengunjung. Dan untuk memeriahkan pameran, seniman tradisional turut diboyong langsung dari Indonesia.

"Sehingga, pengunjung tak hanya mendapat kesempatan liburan ke Indonesia dengan harga khusus, tapi juga lebih dekat dengan budaya-budaya luhur yang tersebar di seluruh Nusantara," ujarnya.

Pameran ini bakal mengadakan presentasi perjalanan, hiburan panggung, zona anak-anak dan banyak pertunjukan dan presentasi dari para profesional dan pelaku industri wisata lainnya untuk membantu merencanakan liburan.

Pameran ini digelar di empat kota, yaitu Sydney, Melbourne, Perth, dan Brisbane sebagai kota penyumbang angka kunjungan turis Australia terbesar ke Indonesia. Selain kota-kota lain seperti Darwin, Hobart, dan Adelaide pun tidak dilupakan.

Pameran ini mengadakan presentasi destinasi unggulan, hiburan panggung, zona anak-anak dan banyak pertunjukan dan presentasi dari para profesional dan pelaku industri wisata lainnya untuk membantu merencanakan liburan.

Keikutsertaan Bali Hotel Association yang didukung oleh Paviliun Wonderful Indonesia juga mendapatkan perhatian yang tinggi dari pengunjung dan menurut Heru Subolo, kerjasama dengan Flight Centre sebagai penyelenggara untuk mempertemukan industri jasa pariwisata perlu ditingkatkan.

Untuk melakukan penetrasi pasar Australia, masih terdapat banyak potensi-potensi kerja sama yang dapat dikembangkan lebih lanjut dari jaringan bisnis travel di kedua negara.

"KJRI sebagai perwakilan Pemerintah Republik Indonesia Konjen RI mendorong kemitraan yang lebih erat antar industri pariwisata masa-masa mendatang sehingga target 1,5 juta wisatawan dari Australia dapat tercapai," ujar Heru Subolo.