Brilio.net - Polisi wanita yang bertugas di lalu lintas atau Polantas juga terdapat di Korea Utara. Keberadaan mereka menjadi sesuatu yang unik. Dibentuk pada 1980an, mereka kini menghiasi jalanan Ibu Kota Pyongyang yang mulai sibuk dengan lalu lalang kendaraan sejak mulai dibukanya keran liberalisasi.

Nah, tentu kamu pengen tahu kan fakta-fakta lainnya terkait Polwan Korut ini? Berikut penjelasannya, dikutip brilio.net dari Channelnewsasia, Rabu (21/6).

1. Seragam yang khas.

Pyongyang © 2017 brilio.net

Polisi wanita yang bertugas khusus mengatur lalu lintas ini memiliki seragam khas.

Berupa atasan dan bawahan biru dengan sabuk hitam melingkar di pinggang. Aksesori lainnya yakni topi dan sarung tangan putih. Mereka memakai sepatu hitam dengan kaus kaki putih.

Pakaian mereka masih dilengkapi mantel katun untuk musim dingin, lampu tali berwarna oranye untuk malam hari, dan sunscreen guna mencegah dari paparan sinar matahari.

2. Dibentuk pada 1980.

Pyongyang © 2017 brilio.net

Meski sebenarnya jarang ada kendaraan lalu lalang di Pyongyang, tetapi unit kepolisian ini sudah ada sejak 1980an. Keberadaannya sekarang menjadi lebih eksis seiring perubahan dan perkembangan zaman.

3. Pensiun jika menikah.

Pyongyang © 2017 brilio.net

Tak ada batasan usia untuk melamar menjadi polisi wanita lalu lintas. Aturan ini dibuat karena umumnya, perempuan di Korut akan menikah di usia 26 atau 27 tahun. Setelah menikah mereka diharuskan pensiun. "Mereka hanya bisa bekerja saat masih single," kata salah seorang petugas yang menolak menyebut identitasnya.

4. Berjumlah 300 dan jadi objek foto turis.

Pyongyang © 2017 brilio.net

Saat ini jumlah polisi wanita lalu lintas di sana mencapai 300 orang. Keberadaan mereka kerap menjadi objek foto para turis.

Simon Cockerell, general manager Koryo Tours, yang sudah 15 tahun lebih mengantar turis ke sana, mengungkap,  keberadaan mereka sebenarnya memiliki dua fungsi. Mengatur lalu lintas dan membuat enak pemandangan ibu kota.

"Tiap turis yang ke Pyongyang pasti ambil foto bareng mereka," jelas Simon.