Brilio.net - Masyarakat Indonesia pasti sudah mengenal aplikasi bernama Telegram. Aplikasi yang bersaing dengan WhatsApp ini selain dapat diakses secara gratis, juga memudahkan penggunanya dalam bertukar pesan via online.

Telegram memang dapat diunduh secara gratis dan memiliki sederet fitur yang tak kalah canggih dengan aplikasi pesan lainnya. Namun untuk meningkatkan dan mempertahankan tingkat pelayanan dan server, perusahaan Telegram memerlukan pendapatan yang lebih. Untuk itu, metode lama yang mungkin sebagian aplikasi sudah gunakan akan diaplikasikan ke dalam Telegram, yaitu menambahkan atau memasang iklan.

Menurut founder atau penemu Telegram, Pavel Durov, tak lama lagi Telegram akan memasang iklan ke dalam platform tersebut. Namun kapasitas pemasangan iklan akan dilimitasi sehingga pengguna Telegram tidak terlalu terganggu dalam memanfaatkan fasilitas bertukar pesan.

"Telegram tidak akan menunjukkan iklan atau pesan promosi ke dalam daftar chat, percakapan privasi, maupun grup. Melainkan ke dalam channel dalam cakupan luas, di mana iklan sudah terpasang sebelumnya, dan dukungan yang akan mengarahkan ke peraihan finansial yang terbanyak dalam Telegram," ujar Durov pada blog Telegram (6/11).

Padahal, sebelumnya telah melakukan uji coba untuk meraup keuntungan dengan meluncurkan operasi cryptocurrency. Namun langkah ini tak begitu sukses dan akhirnya membuat Telegram mencoba ke metode lebih tradisional, memasang iklan ke dalam aplikasi.

Selebihnya, pemasangan iklan-iklan ini tidak akan ditampilkan di percakapan individu maupun grup privasi. Untuk itu, pengguna tak perlu khawatir bila iklan ini bakal mengganggu aktivitas mengirim pesan. Hanya mereka yang berpartisipasi di channel yang besar akan terganggu dengan iklan-iklan ini.

*

INFOGRAFIS FITUR TERBARU TELEGRAM NOVEMBER 2021 © 2021 brilio.net

INFOGRAFIS FITUR TERBARU TELEGRAM NOVEMBER 2021
© 2021 brilio.net/Bayu Kurniawan