Brilio.net - Kabar tentang WhatsApp akan memperbaharui terkait kebijakan privasi mereka sudah menyebar di masyarakat. Namun tampaknya kebijakan privasi baru tersebut ditunda hingga 15 Mei 2021.

Bagi seluruh pengguna WhatsApp, mungkin dibuat bingung dengan kemunculan WhatsApp di status mereka. Itu merupakan penjelasan sederhana tentang kebijakan privasi baru WhatsApp.

Saat membuka status di aplikasi hari ini, Jumat (29/1), kamu akan melihat ikon WhatsApp yang mengirimkan empat slides status. Empat slides tersebut terkait kebijakan privasi baru WhatsApp.

whatsapp kebijakan privasi © Pixabay

foto: Pixabay.com

"WhatsApp sekarang ada di Status! Kami akan membuat kalian tahu tentang fitur baru dan update di sini," tulis WhatsApp di slide pertamanya.

Di slides kedua tertulis, "Satu hal yang tidak baru adalah komitmen kami terhadap privasi Anda." Lalu disusul slide ketiga "WhatsApp tidak dapat membaca atau mendengarkan percakapan pribadi Anda karena dienkripsi secara end-to-end."

Melansir dari Liputan6.com, Jumat (29/1), perusahaan analitik aplikasi mobile App Annie melaporkan bahwa WhatsApp kehilangan jutaan pengguna di Inggris. Akibatnya WhatsApp terjun bebas dari posisi sebagai aplikasi paling banyak diunduh per 12 Januari.

Hal ini membawa keuntungan bagi aplikasi Signal yang sebelumnya tidak ada didaftar 1000 aplikasi teratas di Inggris. Aplikasi ini pun banyak diunduh di negara tersebut per 9 Januari.

whatsapp kebijakan privasi © Pixabay

foto: Pixabay.com

Mengutip The Guardian, Jumat (29/1), pembaruan kebijakan berbagi data dengan Facebook telah mendorong pengguna WhatsApp untuk mengadopsi aplikasi lain seperti Signal dan Telegram.

Tak ingin kehilangan banyak pengguna, WhatsApp menunda penerapan kebijakan privasi tersebut hingga 15 Mei 2021 yang semula direncanakan pada Februari 2021.

Melansir dari Liputan6.com, Director of Market Insight di App Annie, Amir Ghodrati menyebutkan peralihan penggunaan aplikasi olah pesan sesuatu yang lumrah terjadi.

"Karena sifat dasar aplikasi ini dan bagaimana fungsi utamanya melibatkan komunikasi dengan orang lain, perkembangannya sering kali bergerak cukup cepat. Ada peningkatan permintaan selama beberapa tahun terakhir akan pesan terenkripsi dan aplikasi yang berfokus pada privasi," tutur Ghodrati.

whatsapp kebijakan privasi © Pixabay

foto: Pixabay.com

Fitur privasi pada aplikasi olah pesan memang paling banyak dicari. "Aplikasi perpesanan yang menyediakan fitur privasi mengalami pertumbuhan terbesar pada [paruh pertama] tahun 2020," ujar Ghodrati.


Namun WhatsApp dalam beberapa aspek sudah unggul dibandingkan dengan kompetitornya seperti Telegram. Secara otomatis chat sudah terenkripsi end-to-end, kecuali antara pengguna dan akun bisnis. Sementara Telegram perlu mengaktifkan enkripsi end-to-end tersebut oleh setiap pengguna.