Brilio.net - Konektivitas internet yang menyambungkan antar benda, atau bisa disebut dengan Internet of Things (IoT) memang sudah tidak bisa dihindari lagi di era modern ini. Entah itu saat kita traveling, sekadar belanja, hingga konsumsi media. Koneksi inilah yang akan menghubungkan benda dengan data, lalu data kepada manusia yang menjadikan segala sesuatu menjadi lebih produktif. Di Asia Tenggara, sektor perindustrian pun tidak luput dalam jangkauan digitalisasi.

Adanya revolusi industri ini didorong oleh konvergensi antara mesin-mesin industri (hardware) dengan internet (software). Sehingga bisa menciptakan sebuah industrial internet yang berpotensi untuk meningkatkan produktivitas mesin industri, menaikkan produktivitas sekaligus melakukan efisiensi. Peningkatan produktivitas yang terbantu dengan adanya IoT ini tentunya sangat terasa di sektor industri. Solusi digital ini juga bisa memodernisasikan perusahaan industri di pasar ASEAN seperti Kamboja, Myanmar dan Laos, serta salah satu proyek pilot di bidang industri pertanian di Indonesia.

digital industri © 2017 brilio.net

Seperti diungkapkan oleh CEO GE ASEAN, Wouter Van Wersch dan Alvin Ng dari GE Digital dalam Podcast di Analyse Asia yang menceritakan potensi digitalisasi industri di Asia Tenggara, serta peran GE di dalamnya, termasuk salah satunya dalam bidang pertanian, dengan teknologi field management system yang bernama HARA yang sudah dikembangkan bersama dengan Databott.

"Bersama dengan perusahaan Indonesia, Databott, kami berusaha menciptakan terobosan baru dengan aplikasi yang bisa digunakan untuk menghadapi tantangan-tantangan yang ada di bidang indistri pertanian di Indonesia. Aplikasi ini dinamakan HARA."

Tantangan-tantangan ini bisa berupa masalah potensi lahan, pengetahuan terhadap nutrisi tanah hingga penanganan hama dan juga penyakit tanaman. Jika kita mengetahui apa saja permasalahan yang dihadapi, maka HARA nantinya bisa digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.

HARA sendiri adalah solusi digital untuk pertanian yang dibangun Dattabot di atas platform PREDIX. Seperti yang dituturkan oleh CEO Databott, Regi Wahyu, saat ini dengan menggunakan HARA, para pelaku pertanian bisa meningkatkan hasil dari kerja keras mereka.