Brilio.net - Penipuan bisa dikemas dengan berbagai cara. Di era modern saat ini, para penipu juga makin ulung dan pintar. Mereka bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk menipu. Mereka mengunakan teknologi untuk menyakinkan masyarakat demi meraup keuntungan. Tak sedikit korban yang terkuras harta bendanya, hingga akhirnya ludes tak tersisa. Nggak bisa memungkiri kalau cara penipu sekarang banyak sekali motifnya.

Sebelum adanya aplikasi dan berbagai media sosial, penipuan sering terjadi melalui SMS. Misalnya pura-pura minta pulsa, informasi dapat hadiah, menang undian, berpura-pura jadi saudara yang terkena masalah, dan cara penipuan lainnya. Saat korban mendapatkan pesan tersebut, tanpa terduga korban akan diminta untuk transfer uang kepada korban. Sebenarnya jenis penipuan melalui sms tersebut bisa kamu laporkan pada pihak yang berwajib.

Kementerian Komunikasi Informasi dan Informatika (Kemkominfo) menyediakan situs www.cekrekening.id untuk melacak nomor rekening yang terlibat tindak kriminal. Sayangnya belum banyak masyarakat yang tahu akan info penting tersebut. Alih-alih melapor, kebanyakan orang yang sadar sedang ditipu justru memilih membalas SMS penipu dengan kocak.

Penipu pun nggak mau kalah cerdik, saat ini mereka mulai beralih ke media online. Tak tangung-tanggung, pemilihan media online yang dipilih ialah aplikasi yang banyak dan favorit bagi kamu milenial, yakni Instagram atau IG. Salah satu yang paling sering adalah penipuan online. Karena Instagram banyak dimanfaatkan untuk berjualan dan bisnis lainnya, banyak penipuan yang berkedok produk online meraja lela.  

Penggunaan media sosial memang harus diimbangi dengan kewaspadaan. Jangan mudah percaya terhadap akun sembarangan, apalagi yang sifatnya mencurigakan. Nah, supaya kamu bisa lebih berhati-hati lagi, ketahuilah apa saja jenis penipuan yang sering terjadi di Instagram. Simak rangkuman brilio.net dari berbagai sumber pada Sabtu (21/12) berikut ini.

2 dari 3 halaman


1. Akun merek palsu.

foto: pixabay.com

Brand atau merek ternama terutama fashion merajai industri bisnis online melalui Instagram. Sayangnya berbagai produk asli tersebut mudah sekali dipalsukan. Dilansir dari finance.yahoo, akun merek palsu bisa bermunculan dengan menjajakan barang dan produk palsu sebanyak 65 juta kali dalam setahun.

Menurut perusahaan analisis data Ghost Data, tas, sepatu, dan pakaian adalah produk yang paling umum dipalsukan dengan mengangkat brand mewah seperti Louis Vuitton, Gucci, dan Nike. Merek yang populer lainnya di kalangan konsumen juga sering jadi target ialah Apple.

2. Permintaan mengaku dari Instagram.

foto: pixabay.com

Jika kamu menerima email masuk atau pesan langsung yang mengaku berasal dari Instagram, jangan klik tautannya. Pesan itu mungkin bisa mengklaim atau meretas akunmu. Tautan tersebut telah disusupi virus atau peretas.

Jika kamu setuju atau mengklaim (lencana verifikasi), alih-alih mendapatkan apa yang diinginkan, penipuan phishing (penipuan mendapatkan data penting) untuk mendapatkan kredensial malah menyerangmu.

3. Perusahaan yang menawarkan like gratis.

foto: pixabay.com

Kebanyakan influencer dibayar oleh merek dan perusahaan untuk mempromosikan produk di profil media sosial mereka. Ini adalah bisnis yang sangat menguntungkan. Salah satu tawaran yang sering dipromosikan adalah semakin banyak barang yang kamu beli, kamu bisa mendapatkan like banyak di IG.

Perusahaan penipu itu menawarkan untuk mengirimi jumlah like gratis atau gila-gilaan dengan harapan kamu akan membeli lebih banyak. Sebagian besar akun seperti itu palsu, namun tidak menutup kemungkinan kalau ada perusahaan yang benar-benar nyata.

4. Akun yang menawarkan pengikut (follower) gratis.

foto: pixabay.com

Nggak hanya jumlah like yang akan bertambah, iming-iming mendapatkan jumlah follower banyak juga bisa jadi modus. Penipu akan memintamu untuk bermitra atau kerja sama dengan mereka dengan harapan kamu dapat follower gratis.

Jika ada lonjakan jumlah pengikut pada akun, itu hanyalah iming-iming sesaat. Itu hanyalah tanda warning atau merah yang menandakan kamu calon mitra mereka.

3 dari 3 halaman


5. Akun pribadi yang mangatasnamakan suatu brand.

foto: pixabay.com

Nah, nggak hanya merek saja yang bisa dipalsukan nih. Akan tetapi akun media sosial bisa juga dipalsukan. Penipuan jenis ini seringkali muncul saat ada acara penting, seperti konser-konser musik misalnya.

Akun tersebut menjual segala macam produk dengan mengatasnamakan suatu Event Organizer (EO) dari pihak yang bersangkutan. Biasanya mereka sering menjual tiket, kaus, mug, light stick, dan lain-lain. Alih-alih bisa senang-senang ikut konser dan menikmati aksesori asli, yang ada kamu malah tertipu mentah-mentah.

6. Investasi bodong.

foto: pixabay.com

Sudah bukan rahasia lagi, kalau di Instagram banyak akun bodong yang menawarkan investasi. Jangan mudah tergiur ketika kamu mendapatkan pesan masuk melalui IG, kalau kamu bisa mendapatkan penghasilan yang tinggi jika ikut investasi. Cek dulu kebenarannya melalui sistem OJK, apakah memang aman peluang investasi seperti itu.

7. Agen travel palsu.

foto: pixabay.com

Siapa sih yang ingin pergi jalan-jalan hanya mengeluarkan sedikit uang. Celah itu pun juga dijadikan penipu untuk melancarkan segala muslihat liciknya.

Tak sedikit akun Instagram yang menawarkan tiket perjalanan, hotel, guide, dan lain sebagainya. Ternyata banyak sekali dari akun tersebut yang hanya ingin meraup keuntungan darimu.

Nggak hanya untuk pencinta travelling saja nih, kamu yang ingin berniat untuk pergi ibadah umrah juga harus waspada. Sebab banyak akun jasa umrah palsu beredar di media sosial.

8. Giveaway palsu.

foto: pixabay.com

Hampir semua orang suka dikasih barang secara cuma-cuma alias gratisan. Sekarang baru gencar-gencarnya nih program giveaway di Instagram. Kebanyakan giveaway ini muncul melalui akun resmi publik figur, banyak juga yang akun biasa yang menawarkan giveaway. Nah, akun nggak jelas ini biasanya hanya memberikan harapan palsu, yakni penipuan semata.