Brilio.net - Beberapa orang rela melakukan penipuan agar bisa memenuhi gaya hidup. Salah satu contohnya adalah seorang wanita bernama Azura Luna Mangunhardjono. Nama Azura Luna Mangunhardjono ramai diperbincangkan setelah diberitakan oleh South China Morning Post. Dia merupakan sosok sosialita asal Indonesia yang diduga telah melakukan penipuan terhadap sejumlah orang dari berbagai negara.

Hidup Azura mewah dan kerap berjalan-jalan atau travelling ke berbagai negara. Bahkan dia dikabarkan hidup berpindah-pindah negara. Azura Luna Mangunhardjono sempat tinggal di Paris, California, Italia, dan Los Angeles.

Namun rupanya, kasus-kasus penipuan demi hidup mewah dan traveling ke luar negeri pernah beberapa kali terjadi di Tanah Air dan bukan hanya Azura Luna Mangunhardjono. Berikut 3 wanita tersebut, dikutip brilio.net dari liputan6.com, Selasa, (17/12).

2 dari 3 halaman

1. Marieta Safitri.

foto: Istimewa

Pada 2017, perempuan bernama Marieta Safitri rela menipu orang banyak dengan kedok agen travel bernama Roxy Tour Travel. Modus yang digunakan Marieta, menjanjikan harga tiket semurah-murahnya. Banyak yang tergiur dengan hal tersebut.

Kemudian korban diminta untuk melakukan transfer uang tiket ke rekening pribadi Marieta. Setelah itu ia akan mengirim kode booking. Namun, kode tersebut palsu dan diduga adalah hasil rekayasa photoshop.

Di hari keberangkatan, ternyata tidak ada data pemesan yang tercatat di maskapai yang sudah dipesan. Para calon penumpang yang jadi korban Marieta pun panik.

Tak sedikit yang akhirnya harus mengeluarkan uang lagi untuk membeli tiket dadakan. Marieta pun meraup ratusan juta rupiah dari hasil penipuan yang ia lakukan ini.

Marieta sendiri dengan asyiknya menggunakan uang hasil penipuan tersebut untuk hidup mewah dan jalan-jalan ke luar negeri. Pihak kepolisian sudah menangani kasus penipuan ini.

2. Fransisca Paisal

foto: Twitter/@mitamsupardi

Nama Fransisca Paisal atau Sispai sempat viral pada 2017. Dia tersangkut utang yang sangat besar hingga mencapai ratusan juta. Uang-uang itu digunakan Sispai untuk keliling dunia, mulai dari Korea Selatan hingga Eropa.

Korban Sispai kesal. Para pemberi utang akhirnya menyergap Sispai ketika baru saja mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Jawa Barat pada Minggu, 9 April 2017.

Mereka langsung memintanya membayar utang dan disiarkan secara langsung melalui live tweet bertagar #bacotsispai. Diceritakan akun @mitamsupardi, ia awalnya mengatakan ke publik tentang kerugian yang ia alami pada Sispai. Tak nyana, ternyata banyak pihak mengalami utang serupa.

Jika ditotal, Fransisca Paisal atau Sispai ini membawa kabur uang korban sampai Rp 156 juta. Ia akhirnya mengakui kesalahan dan berjanji akan membayarnya.

"Benar memang saya meminjam uang kepada teman-teman untuk beberapa keperluan. Cara saya salah dan tidak sesuai janji pengembalian," tulis Sispai dalam akun Twitternya.

3 dari 3 halaman

3. Azura Luna Mangunhardjono.

foto: Merdeka.com

Nama Azura Luna Mangunhardjono ramai diperbincangkan setelah diberitakan South China Morning Post. Jason, ahli teknologi asal New York, mengungkap sosok wanita wanita asal Kediri yang kini tinggal di Hong Kong.

Jason menceritakan, pertemuan pertamanya dengan Azura Luna Mangunhardjono terjadi pada Oktober 2018 silam. Dia mendatangi Hong Kong untuk urusan bisnis. Azura Luna Mangunhardjono menceritakan banyak hal tentang dirinya. Mulai dari latar keluarga terpandang dan hidup dalam kemewahan.

Singkat cerita, muncul sosok Sophia. Warga Los Angeles itu merasa telah ditipu oleh Azura Luna Mangunhardjono. Sophia mengklaim, telah membayar lebih dari 86 ribu dolar Amerika atau setara Rp 1,2 miliar untuk sekian banyak tas tangan Hermes yang merupakan koleksi pribadi Azura Luna Mangunhardjono. Pembayaran ini dilakukan Sophia untuk ikut dalam pengumpulan dana yang dilakukan Azura Luna Mangunhardjono.

Ketika Sophia membawa setidaknya empat tas yang dibeli dari Azura Luna Mangunhardjono untuk autentikasi, dua di antaranya diinformasikan palsu oleh pihak toko.

Karena itulah, Sophia langsung menghubung pihak berwajib dan Azura Luna Mangunhardjono digelandang ke kantor polisi setempat dengan borgol di kedua tangannya.

Korban kedua bernama Robert mengaku sempat mengeluarkan uang sebesar 150 dolar Amerika atau Rp 2,1 miliar untuk membantu si sosialita terkait klaim kematian ayahnya pada 2017 dan berpartisipasi dalam acara penggalangan dana.

"Saya mengeluarkan uang sampai 30 dolar Amerika (Rp 432 juta). Beberapa bulan kemudian, saya menghubungi pihak penggalangan dana, mereka menyebut tak mendapat uang sepeser pun dari saya atau Azura," kata Robert.