Brilio.net - Siapa sih yang tidak tahu aplikasi YouTube? Ya, platform tersebut merupakan situs penyedia berbagai macam video yang dapat ditonton secara gratis. Selain itu, pengguna dapat mengunggah video ke dalam YouTube dengan mudah. Apabila video tersebut mendapatkan like, komentar, dan dibagikan oleh banyak orang, pemilik akun akan mendapatkan uang dari banyaknya view.

Ada banyak konten kreator yang telah sukses dari YouTube. Sebut saja Atta Halilintar, Ria Ricis, Raditya Dika, dan masih banyak lagi. Saat ini banyak orang mengidam-idamkan untuk menjadi YouTuber yang memiliki jutaan view. Namun tentu menjadi seorang konten kreator dibarengi dengan melalui jalan yang panjang nan terjal.

Pengguna YouTube reguler alias gratis akan merasakan banyaknya iklan di awal, pertengahan, maupun akhir video. Hal tersebut kerap kali mengganggu pengguna. Untuk mengatasi hal tersebut, YouTube telah menghadirkan versi Premium. Namun pengguna wajib berlangganan dengan biaya Rp 59 ribu per bulannya.

Selain menjadi pengguna YouTube Premium, terdapat cara lain untuk menikmati miliaran video tanpa iklan. Ada aplikasi dari pihak ketiga bernama YouTube Vanced yang menghadirkan layanan video dari YouTube tanpa iklan. Karena platform tersebut merupakan buatan pihak ketiga, tentu terdapat kekurangan.

Berikut brilio.net rangkum pada Rabu (2/3), 11 kelemahan dan kelebihan YouTube Vanced yang wajib kamu ketahui.

1. Miliki fitur trending.

Tampilan YouTube Vanced seperti aplikasi YouTube pada umumnya. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam platform ini. Bahkan fitur penting seperti subscription, eksplorasi, beranda, hingga video yang sedang trending dapat kamu akses. Dalam platform ini juga pengguna dapat menemukan video sesuai kebutuhan dan pencarian yang diinginkan.

2. Punya mode malam.

Menonton video dari YouTube saat sedang istirahat di malam hari seakan menjadi self healing tersendiri. Terlebih YouTuber favorit telah mengunggah video terbarunya. Namun saat malam hari, melihat aplikasi YouTube dengan mode biasa atau putih sangat mengganggu mata. Bahkan tampilan tersebut berpotensi merusak mata.

YouTube memberikan sebuah fitur dark mode bagi pengguna yang ingin menghindari tampilan tersebut. Begitu juga dengan YouTube Vanced. Fitur tersebut dapat kamu terapkan dengan mudah.

3. Tanpa iklan layaknya premium.

<img style=

foto: twitter.com/ YTVanced

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa YouTube versi Vanced tidak menghadirkan iklan di setiap videonya. Tentu ini merupakan sebuah keuntungan sendiri bagi penggunanya. Mengingat di YouTube reguler terdapat minimal dua iklan yang muncul sebelum video diputar.

4. Video tetap berjalan di background.

Fitur ini juga ada pada YouTube Premium. Namun apabila pengguna hanya menggunakan versi Reguler, fitur ini tidak bisa digunakan. Pada YouTube Vanced fitur memutar video dalam background juga dapat diaplikasikan. Pengguna hanya perlu menekan tombol home saat video berputar. Maka secara otomatis aplikasi akan menutup, namun video tetap berjalan di layar background. Pengguna juga dapat membuka aplikasi lain saat fitur mini video ini berjalan.

5. Tanpa rooting.

Dahulu YouTube Vanced dapat diakses apabila perangkat sudah di-rooting. Hal tersebut tentu membuat repot pengguna yang tidak paham akan rooting. Namun sekarang platform YouTube Vanced dapat diakses tanpa root perangkat terlebih dahulu. Pengguna hanya perlu men-download via website yang telah disediakan oleh Vanced.

6. Gratis tanpa syarat.

YouTube Vanced bisa didapatkan tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun. Pengguna hanya perlu bermodalkan kuota atau Wifi untuk mendownload aplikasi ini dari website yang disediakan. Bahkan pengguna tidak perlu repot menyisihkan uang demi membayar biaya berlangganan.

7. Banned dari Google.

<img style=

foto: twitter.com/ YTVanced

Google yang merupakan pengembang dari aplikasi YouTube sehingga dapat melakukan pemblokiran kepada pengguna Vanced. Terlebih jika pengguna kedapatan log in menggunakan akun gmail, kemungkinan pengguna mendapatkan banned dari Google semakin besar. Bahkan tidak hanya pada aplikasi ini saja, pengguna juga akan mendapatkan pemblokiran ke seluruh akses platform dari Google.

8. Coding yang berbahaya.

Kredibilitas Google membuat sebuah aplikasi untuk dinikmati penggunanya sudah tidak diragukan lagi. Namun berbeda dengan modifikasi YouTube Vanced ini. Asal usul coding aplikasi ini pun tidak dapat dipertanggungjawabkan. Karena ketidakjelasan coding dari platform ini, bisa jadi akan membahayakan pengguna Vanced sendiri. Seperti diretasnya sebuah ponsel yang mengakibatkan kerugian materiil.

9. Kebocoran data.

Bagi pemakai YouTube Vanced perlu waspada dengan adanya potensi kebocoran data pribadi. Hal ini bisa saja terjadi mengingat platform ini tidak menjamin keamanan data si pengguna. Jika tidak berhati-hati, bukan tidak mungkin data yang diperoleh hacker akan disalahgunakan.

10. Update manual.

Aplikasi populer seperti YouTube, Instagram, dan yang lainnya pasti selalu mengalami update atau peningkatan. Namun untuk YouTube Vanced update dilakukan secara manual. Pengguna perlu mendownload ulang aplikasi terbaru, dan menginstalnya kembali. Hal ini tentu merepotkan dan sangat menyita waktu.

11. Tidak ada perlindungan aplikasi.

Google Play Protect merupakan sebuah platform untuk melindungi dan menjamin keamanan aplikasi. Dapat dikatakan platform ini merupakan pihak yang melakukan inspeksi terhadap semua aplikasi dan memastikan keamanannya. Namun hal itu tidak terjadi jika menggunakan YouTube Vanced. Hal ini akan berakibat pada rawannya virus yang dapat menyerang perangkat smartphone.