Brilio.net - Menyusul keberhasilan blockbuster film animasi kehidupan bintang seperti "Zootopia" dan "The Secret Life of Pets,". Akhir tahun ini Illumination Entertainment, rumah produksi 'Despicable Me' merilis sebuah film animasi berjudul 'Sing'. Film yang bercerita kehidupan para binatang yang mengikuti audisi menyanyi ini berhasil meraup pendapatan USD 76 juta atau setara dengan Rp 1 triliun dalam lima hari.

Selain pendapatan dan rating yang tinggi, film ini juga mendapat kritikan dari banyak orang. Mereka menyebut film anak-anak ini rasis. Salah satu fakta dalam  plotline di film tersebut menampilkan karakter gorila bernama Johnny yang ingin bernyanyi sedangkan ayahnya memiliki geng kriminal.

kritik film Sing © 2016 brilio.net



Dalam film yang dibintangi suara Matthew McConaughey, Reese Witherspoon, dan Scarlett Johansson, Johnny, disuarakan oleh Taron Egerton, merasa putus asa untuk merangkul sisi musiknya bukan menjadi bagian dari geng gorila perampok yang dijalankan oleh ayahnya, Big Daddy.

kritik film Sing © 2016 brilio.net



Ketika Johnny mengabaikan tanggung jawabnya sebagai sopir  untuk geng Big Daddy selama perampokan emas, nasib ayahnya berakhir di penjara. Meskipun Big Daddy akhirnya menghargai karier musik anaknya, itu tidak cukup baik untuk orang-orang di luar sana yang tampaknya berniat menyamakan gorila berada di sisi yang salah dari hukum dalam film Sing ini dengan rasisme. Mereka menilai gorila dalam film itu direpresentasikan kepada orang kulit hitam.

kritik film Sing © 2016 brilio.net



"Tema rasis dalam film Sing sangat menjijikkan" tulis Holly Cooper dalam akun Twitter @abogadatejana.

"Sing is lowkey a racist ass movie lol" Tulis akun Twitter @GiselAlfaro_

"Super kesal pada stereotip rasial di trailer film Sing" Tulis Yella Yazz dengan akun @yazzhabibti.

Berikut trailer filmnya.