Brilio.net - Sejak tayang pada 17 September 2021, Squid Game mendapatkan respons positif di 90 negara dan membuat serial satu ini memuncaki peringkat di Netflix. Serial ini mengisahkan kehidupan 456 orang yang terlilit utang dan dalam kondisi keuangan yang memprihatinkan. Setelah diajak bermain Ddakji, satu per satu peserta ditawari untuk mengikuti Squid Game dengan imbalan yang sangat serius sebanyak 45,6 miliar won atau sekitar Rp 562 miliar.

Semua peserta yang mengikuti Squid Game, hanya perlu melakukan permainan anak yang sudah ditentukan oleh panitia penyelenggara dan memenangkan setiap sesinya. Siapa yang berhasil menyelesaikan semua permainan dengan baik, mereka berhak atas hadiah uang miliaran yang sudah dijanjikan.

Para peserta, awalnya, mengira permainan ini sebagai permainan biasa sebagaimana mereka mainkan saat masih anak-anak. Namun, saat melangsungkan permainan pertama, Red Light, Green Light (Lampu Merah, Lampu Hijau), para peserta sadar bahwa permainan tersebut adalah permainan mematikan. Setiap peserta yang tereliminasi saat permainan ini, akan ditembak langsung di lokasi. Banyak pemain panik saat permainan masih berlangsung dan mengakibatkan banyak peserta ditembak mati tanpa bisa menyelamatkan diri.

Sejak mengetahui hal tersebut, sebagian besar meminta agar permainan Squid Game yang mematikan ini dihentikan. Setelah dilakukan voting untuk menentukan keberlanjutan permainan ini atau tidak, akhirnya sebagian besar peserta sepakat untuk tidak melanjutkan permainan ini. Para pemain pun dikirim kembali ke tempat asal mereka. Namun mereka yang tak punya pilihan lagi di dunia luar dan hampir putus asa dengan kehidupan mereka yang terlilit utang, membuat mereka kembali ke Squid Game mengadu nasibnya antara hidup dan mati.

Sinopsis dan Alur Cerita Squid Game

Episode 1, Red Light, Green Light (Lampu Merah, Lampu Hijau)

Episode pertama ini mengisahkan kehidupan Seong Gi-hun yang penuh dengan ketidakberuntungan. Selain kecanduan dengan judi, Gi-hun juga berutang uang yang cukup banyak kepada rentenir. Nasibnya tersebut membuatnya bercerai dengan istrinya dan membuatnya tidak mendapatkan hak asuh atas putrinya. Setelah uang judinya hilang dan dihajar rentenir, Gi-hun tiba-tiba di stasiun kereta api. Saat melamun, ia didatangi oleh seorang pria misterius yang diperankan oleh Gong Yoo, menawarkan bermain Ddakji dengan imbalan uang yang cukup besar jika menang. Namun, jika kalah, maka Gi-hun harus menyerahkan pipinya untuk ditampar oleh pria tersebut.

Pria tersebut memainkan Ddakji sebagai awal tawaran untuk mengikuti Squid Game. Dalam permainan tersebut, akan ada 2 kartu berwarna merah dan biru. Kedua pemain harus memilih 1 warna. Kemudian, masing-masing pemain harus berusaha melempar kartu mereka ke lantai untuk membalikkan kartu lawannya. Yang gagal membalikkan kartu lawan akan mendapatkan hukuman.

Permainan ini tampak saat Gong Yoo bermain dengan Seong Gi-hun yang diperankan oleh Lee Jung-jae dan berhasil menarik para pemain untuk ikut serta dalam Squid Game. Setelah mempertimbangkan banyak hal, Gi-hun yang saat itu menjadi peserta terakhir bersedia untuk ikut dalam permainan ini. Gi-hun memakai nomor 456 dan menjadi peserta terakhir permainan ini.

Semua peserta dikumpulkan dalam satu ruangan dan semua alat komunikasi mereka ditahan oleh para penjaga di Squid Game. Penjaga tersebut menggunakan seragam berwarna pink dan menggunakan tiga simbol berbeda sebagai topeng mereka yang terdiri dari lingkaran, segitiga, dan kotak. Dalam pertemuan pertama tersebut, semua hal diterangkan oleh penjaga ini. Semua hal dijelaskan, termasuk hadiah yang akan mereka terima.

Selain itu, dalam sesi ini, semua peserta akan diminta untuk menandatangani surat perjanjian. Surat perjanjian tersebut berisi tiga pasal: Pasal 1 pemain tidak diperbolehkan berhenti bermain; Pasal 2 pemain yang menolak bermain akan dieliminasi; dan Pasal 3 permainan dapat dihentikan jika mayoritas setuju.

Walaupun sudah dikumpulkan dalam sebuah ruangan khusus dan memakai seragam, banyak para peserta yang masih menyangsikan kebenaran yang ditawarkan. Para peserta ragu apakah yang ditawarkan oleh para penjaga benar-benar serius dan tidak menipu mereka. Namun, keraguan tersebut mereda saat para penjaga yang juga dilengkapi dengan senjata laras panjang tersebut meyakinkan para peserta dan mereka pun setuju dengan menandatangani perjanjian tersebut.

Sejak awal masuk hingga surat perjanjian permainan, para peserta belum menyadari bahwa permainan ini adalah permainan hidup dan mati (survival game). Permainan ini mempertaruhkan hidup sekaligus nyawa mereka. Semua peserta menyadari hal tersebut saat permainan Red Light, Green Light (Lampu Merah, Lampu Hijau) sudah dilangsungkan dan banyak peserta yang berguguran. Eliminasi dalam permainan Squid Game sama artinya akan ditembak oleh alat tembak di lokasi permainan atau oleh para penjaga yang sudah siap dengan senapannya. Ada 255 pemain yang tereliminasi dan tersisa 201 orang yang selamat dari permainan pertama. Gi-hun hampir saja mati tertembak oleh boneka otomatis berkat diselamatkan oleh Abdul Ali, peserta nomor 199. Mereka pun akhirnya bisa menyelesaikan permainan ini walaupun dengan keterkejutan yang tak terduga.

Episode 2, peserta protes

Para pemain merasa sangat keberatan yang ingin pergi dari permainan mematikan ini. Akhirnya dibuat voting untuk menentukan apakah permainan ini akan berhenti atau lanjut. Sebab, sesuai Pasal 3 dari perjanjian, permainan bisa hentikan, jika mayoritas peserta setuju. Semua peserta pun melakukan voting dan sebagian besar setuju agar permainan Squid Game ini dihentikan. Semua peserta pun dikirim keluar dari lokasi dengan tangan terikat dan hanya dengan pakaian dalam tanpa diberi sepeser pun uang jalan.

Dalam episode ini, Gi-hun pergi menemui polisi yang satu-satunya ia percaya, Hwang Jun-ho. Hwang Jun-ho mengisahkan bahwa saudaranya hilang setelah menerima kartu undangan seperti yang didapat oleh Gi-hun. Karena informasi tersebut, Jun-ho berencana untuk menyusup ke tempat Gi-hun akan mengikuti Squid Game kembali.

Episode 3, asal-usul peserta

Walaupun mayoritas peserta sudah dikembalikan ke asalnya masing-masing, mereka masih punya kesempatan untuk dapat kembali. Gi-hun, tak punya pilihan lain karena terlilit utang dan ibunya akan segera dioperasi yang membutuhkan biaya yang sangat banyak.

Sang-woo, yang akan ditangkap karena penipuan keuangan dan memerlukan uang banyak untuk menebus utangnya tersebut. Pemain 001, yang tidak ingin mati di dunia luar yang penuh kebosanan. Pemain 067, ingin menyelamatkan orang tuanya dari Korea Utara dan mengeluarkan adik laki-lakinya dari panti asuhan. Pemain 199, seorang yang pernah menyerang dan melukai bosnya karena menahan gajinya selama berbulan-bulan, dan Pemain 101 (nama asli Jang Deok-su), seorang gangster yang melarikan diri dari hutang judi. Sementara itu, Hwang Jun-ho diam-diam mengikuti Gi-hun saat dia dijemput oleh staf Squid Game untuk menyusup ke lokasi permainan tersebut dilangsungkan. Ia punya misi utama untuk menemukan kakaknya sendiri.

Episode 4, kerja sama tim

Episode 4 ini menampilkan Byeong-gi seorang dokter bedah yang banyak melakukan praktik ilegal di rumah sakit tempat ia bekerja dahulu. Ia mengikuti Squid Game karena tergiur dengan hadian yang ditawarkan. Karena itu, pemain 240 ini, secara diam-diam bekerja sama dengan beberapa staf untuk mengambil organ tubuh para peserta yang sudah tereliminasi dan ia diberi informasi terkait permainan selanjutnya.

Episode ini menampilkan Sugar Honeycombs atau mengukir permen dalgona. Mulai dari permainan ini, Gi-hun dan beberapa pemain lainnya saling bekerja sama dari para peserta yang berpotensi curang untuk memenangkan permainan. Kang Sae-byeok pemain nomor 067 bergabung satu kelompok bersama Gi-hun. Selain kelompok Gi-hun, ada juga kelompok Deok-su yang menggunakan berbagai cara untuk dapat meraih kemenangan.

Episode 5, menghukum peserta yang curang demi keadilan

Dalam episode ini, persaingan antarkelompok semakin panas. Hal ini dapat dilihat saat tim Gi-hun merasa sebagai kelompok yang lemah. Gi-hun bersama orang-orang yang tak meyakinkan punya kekuatan fisik untuk dapat menyelesaikan semua permainan dengan biak. Karena itu, Gi-hun dan seluruh anggotanya menyusun strategi dan berjaga malam, karena khawatir tim Deok-su menyerang secara tiba-tiba.

Di tengah situasi tersebut, Gi-hun mengenang situasi 10 tahun lalu saat ia dan banyak pekerja lain berdemonstrasi setelah di PHK massal oleh sebuah pabrik mobil. Situasi tersebut, merupakan awal dari kegagalan dalam hidup Gi-hun.

Selain itu, saat Byeong-gi dengan nomor 111 melakukan aksi bedah organ ilegalnya, Jun-ho memergokinya. Hal ini membuat keduanya berkelahi dan membuat identitas Jun-ho sebenarnya terungkap. Jun-ho dan Byeong-gi diburu oleh Front Man dan Jun-ho menyadari bahwa permainan ini sudah berlangsung selama 30 tahun. Saat momen inilah, Jun-ho baru tahu bahwa Front Man adalah saudaranya yang beberapa tahun lalu menghilang secara tiba-tiba.

Episode 6, permainan Marble atau Gganbu yang harus berpasangan

Byeong-gi peserta 111 ditangkap dan langsung ditembak di tempat. Byeong-gi pun digantung di ruang permainan dan para penjaga menyatakan permintaan maaf atas temuan kecurangan ini. Menurut para penjaga, pemain 111 tersebut telah menyebabkan ketidakadilan sesama peserta.

Setelah prosesi tersebut, para pemain diminta untuk mencari pasangan untuk permainan selanjutnya, yaitu permainan Marbles yang lebih dikenal dengan sebutan gundu atau kelereng di Indonesia. para peserta memilih pasangan mereka dan bebas menentukan aturan permainan. Mereka melakukan permainan ini dengan menebak jumlah gundu di tangan adalah ganjil atau genap, memasukkannya ke lubang, melemparnya hingga mendekati dinding, dan banyak cara lainnya. Pemain yang dapat memiliki seluruh gundu lawannya akan menjadi pemenang. Namun, jika kalah, pasangan tersebut akan ditembak langsung oleh para penjaga.

Episode 7, misteri VIP.

Setelah pemain 069 mengalahkan istrinya yang bernomor 070 dalam permainan Marble. Pemain 069 merasa bersalah dan memilih untuk bunuh diri. Selain itu, dalam episode ini, Squid Game kedatangan tamu VIP asing dan disambut oleh Front Man. VIP adalah pelanggan kaya yang bertaruh pada permainan dan menontonnya secara langsung. Jun-ho, yang saat itu sudah berhasil masuk dalam ruang inti Squid Game, menyamar sebagai pelayan bertopeng dan menyerang VIP. Jun-ho berusaha menginterogasi dan merekam pengakuan VIP via telepon sebelum melarikan diri dengan peralatan selam. Ia pun dikejar oleh Front Man.

Sementara itu, permainan dalam Squid Game sudah masuk dalam permainan Glass Stepping Stone yang membuat setiap peserta harus hati-hati dengan kaca yang dipijakinya. Salah menginjakkan kaki, maka mereka akan jatuh ke jurang yang tepat berada di bawah jalan gantung tersebut. Dalam permainan ini persaingan dan kecurangan yang dilakukan oleh Deok-su semakin kentara. Walaupun begitu, Gi-hun, Sang-woo, dan Sae-byeok menjadi pemenang dalam permainan ini.

Episode 8, Front Man.

Gi-hun, Sang-woo, dan Sae-byeok sudah ditetapkan menjadi finalis yang akan bersaing dalam permainan terakhir yang belum mereka ketahui. Namun, setelah mereka bertiga berganti pakaian mewah dan diundang makan, Sae-byeok diketahui dalam keadaan tertusuk pecahan kaca saat permainan sebelumnya. Gi-hun menyarankan agar Sae-byeok bersekutu dengannya untuk mengalahkan Sang-Woo.

Namun, Sae-byeok mengatakan Gi-hun harus berjanji untuk memenangkan permainan ini dan menjaga orang yang dicintainya. Luka Sae-byeok semakin parah dan Gi-hun berusaha mencari pertolongan. Akan tetapi, ketika Gi-hun pergi mencari pertolongan, Sang-Woo membunuh Sae-byeok yang sudah dalam keadaan terluka parah. Para penjaga datang dan mengambil tubuhnya. Sae-byeok pun dianggap gugur dan tereliminasi.

Sementara itu, saat Jun-ho berhasil menyelamatkan diri ke pulau lain yang tak jauh dari pulau utama. Namun, Front Man berhasil melacaknya. Setelah sempat bersitegang dengan Front Man, Jun-ho baru tahu bahwa saudaranya yang hilang ada orang yang berada di balik topeng Front Man. Jun-ho mati dengan cara mengharukan dari peluru yang ditembakkan oleh In-ho, saudaranya sendiri.

Episode 9, lahirnya pemenang baru dan terungkapnya siapa kedok di balik permainan mematikan.

Setelah mengikuti jamuan makan yang mewah, dua pemain yang tersisa akan mengikuti permainan yang disebut Squid Game atau permainan cumi-cumi. Dalam permainan ini, peserta dibagi menjadi penjaga dan penyerang. Cara bermainnya, penyerang harus masuk ke arena cumi-cumi dan berlari melewati berbagai pertahanan yang ada, kemudian menginjak area dalam kepala cumi-cumi untuk menang. Sedangkan penjaga harus berusaha menghalangi si penyerang dan mendorongnya keluar dari arena untuk menang. Selain itu, dalam permainan ini, peserta diperbolehkan menggunakan senjata saat berhadapan dengan lawannya.

Permainan ini berhasil dimenangkan oleh Gi-hun setelah melawan Sang-Woo dengan sengit. Namun, Gi-hun tak mau menyelesaikan permainan ini dan mencoba untuk menggunakan pasal 3: permainan dapat dihentikan jika mayoritas setuju. Artinya, permainan ini dapat dihentikan jika Gi-hun dan Sang-Woo setuju untuk menghentikannya.

Namun, Sang-Woo menusuk lehernya sendiri agar Gi-hun menjadi pemenang Squid Game ini. Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, Sang-Woo berpesan kepada Gi-hun untuk menggunakan uang tersebut untuk biaya operasi ibunya. Akan tetapi, saat Gi-hun kembali ke rumahnya, ia sudah mendapati ibunya sudah meninggal dunia.

Sejak saat itu sampai satu tahun kemudian, Gi-hun tidak menyentuh uang hadiah tersebut dan ia trauma berkepanjangan. Pada suatu malam, Gi-hun menerima undangan bermain dan hal yang mengejutkan dirinya saat bertemu dengan Oh Il-nam (pemain 001) yang masih hidup. Padahal, saat mengikuti Squid Game, Oh Il-nam sudah dinyatakan kalah dan dieliminasi.

Dari pertemuan tersebut, Gi-hun sadar bahwa pemain 001 itu adalah seorang yang ada di balik permainan mematikan yang pernah diikutinya. Il-nam merupakan seorang ultra-kaya yang bosan dengan dirinya dan membuat permainan Squid Game untuk menguji para manusia miskin yang ikut dalam permainan tersebut. Permainan Squid Game merupakan usaha Il-nam bernostalgia atas semua permainan yang dilakukan dalam survival game tersebut.

Setelah menyaksikan kekalahan Il-nam, Gi-hun pun memenuhi janjinya kepada Sae-byeok dan Sang-Woo untuk segera menemui putrinya, keluarga Gi-hun yang masih tersisa yang saat itu ada di Los Angeles.

Saat perjalanan ke pesawat, Gi-hun melihat seseorang bermain ddakji dengan perekrut game yang sama seperti yang dialaminya. Dia dengan marah mengambil kartu pemain, dan sebelum naik ke pesawatnya dia memanggil nomor kartu, menuntut untuk mengetahui siapa yang masih menjalankan permainan tersebut. Front Man memerintahkan Gi-hun untuk segera naik ke pesawat. Namun, Gi-hun mengakhiri panggilan telepon tersebut dan tetap di Seoul dan tampaknya bertekad untuk mengikuti Squid Game sekali lagi dan menghentikan permainan ini untuk selamanya.

nomor telepon squid game © 2021 Instagram

foto: Netflix

Pemeran Squid Game dan karakter

Squid Game diperankan oleh 8 pemain utama yang terdiri sebagai peserta. Para peserta tersebut punya berbagai macam alasan untuk terus melanjutkan mengikuti Squid Game. Mulai dari persoalan serius yang membutuhkan uang banyak, hingga persoalan sepele karena tidak ingin mati membosankan di dunia luar.

Pertama, peserta 456 diperankan oleh Le Jung-jae sebagai Seong Gi-hun, seorang sopir yang doyan bermain judi. Ia tinggal bersama ibunya dan berusaha menafkahi putrinya secara finansial serta mendapatkan hak asuh. Walaupun sudah mengetahui risiko Squid Game saat selamat dari permainan pertama, Gi-hun mau tak mau harus mengikuti permainan ini. Selain untuk membiayai operasi ibunya, uang tersebut akan digunakan oleh Gi-hun untuk agar ia dapat mengurus hak asuh anaknya sebelum dibawa pergi oleh mantan istrinya ke Amerika.

Kedua, Cho Sang-woo yang diperankan oleh Park Hae-soo merupakan kepala tim investasi yang dikejar-kejar oleh polisi dan nasabahnya setelah perusahaan investasi yang dikelolanya terbukti menggelapkan dana. Sang-woo pun terlilit utang miliaran won dan bahkan sudah menggadaikan rumah ibunya. Sang-woo mau tak mau mengikut Squid Game dan mendapatkan hadiah utama untuk menebus semua itu.

Selain itu, karakter ketiga, adalah Kang Sae-byeok diperankan oleh Jung Ho-yeon yang memulai debut serial televisinya di Squid Game. Sae-byeok dalam Squid Game digambarkan sebagai seorang pembelot Korea Utara yang ingin menyelamatkan keluarganya yang ada di perbatasan melalui seorang broker. Ia membutuhkan banyak orang untuk membayar broker tersebut dan Squid Game adalah solusi terbaik yang bisa dijalankan walaupun sadar hal ini akan menjadi pertaruhannya.

Jang Deok-su yang diperankan oleh Heo Sung-tae sebagai peserta keempat dengan nomor 101. Ia merupakan seorang gangster yang ikut Squid Game karena terlilit utang judi yang cukup besar. Ia berani melakukan apa pun yang bisa memuluskan dirinya sebagai pemenang terakhir di Squid Game dan mendapatkan hadiah utama. Ia bahkan mencurangi peserta 017 saat permainan Glass Stepping Stone dilangsungkan. Permainan tersebut mirip seperti engklek, pemain harus menggambarkan kotak-kotak kaca, lalu melangkah melewati kotak tersebut. Siapa yang salah melangkah, ia akan jatuh ke jurang yang tepat ada di bawahnya.

Selain keempat peserta tersebut yang sama-sama membutuhkan uang banyak, ada pula Han Mi-nyeo yang diperankan oleh Kim Joo-ryoung sebagai peserta nomor lima dan nomor jaket 212. Joo-ryoung digambarkan sebagai seorang yang mengaku sebagai ibu tunggal yang misterius. Selain misterius, sosoknya dianggap karakter manipulatif yang ikut dalam Squid Game ini.

Oh Il-nam yang diperankan oleh O Yeong-su menjadi peserta keenam dengan nomor 001 yang sudah menarik perhatian sejak episode pertama. Saat permainan pertama Red Light, Green Light (Lampu Merah, Lampu Hijau) berlangsung, ia satu-satunya peserta yang tidak terkejut saat ada peserta ditembak sebagai tanda tereliminasi. Oh Il-nam adalah seorang kakek tua yang mengidap tumor otak dan memilih mengikuti Squid Game hanya agar tidak mati bosan di kehidupan luar.

Selain kakek tua dengan nomor 001 tersebut, karakter Abdul Ali sebagai pemain keenam yang diperankan oleh Anupam Tripathi juga tak kalah menarik. Ia merupakan satu-satunya pemain non-Korea yang ada dalam serial Squid Game ini dan berperan sebagai peserta nomor 199 sebagai peserta ketujuh. Aksinya yang menyelamatkan Gi-hun saat akan terjatuh di permainan pertama, membuat karakter ini disorot oleh banyak penonton. Abdul Ali digambarkan sebagai seorang pekerja asing dari Pakistan yang terpaksa mengikuti Squid Game setelah majikannya menolak membayar upahnya.

Setelah ketujuh peserta tersebut, ada pula karakter Hwang Jun-ho yang diperankan oleh Wi Ha-joon. Jun-ho berperan sebagai seorang polisi yang menyusup ke dalam Squid Game sebagai penjaga. Misi utama Jun-ho bukan karena uang, melainkan bertujuan untuk menemukan saudaranya yang hilang dan ia anggap menjadi bagian dari permainan mematikan ini.

Produksi Squid Game

Konsep Squid Game sudah dipikirkan oleh Hwang Dong-hyuk sejak 2008, setelah ia menghabiskan banyak waktu luangnya saat itu untuk membaca komik manga survival seperti Battle Royale, Liar Game and Gambling Apocalypse: Kaiji. Ketiga komik manga Jepang tersebut menjadi inspirasi untuk menuliskannya sebagai naskah film pada 2009. Namun, naskah tersebut tak bersambut dan bahkan dianggap tidak realistis. Cerita Squid Game akhirnya menganggur selama sepuluh tahun sembari Hwang Dong-hyuk menyelesaikan dua film lain yang ditulis dan disutradarainya seperti Silenced (film) dan The Fortress (2017).

Naskah Squid Game kemudian dilirik Netflix pada 2019 setelah layanan streaming global tersebut membuka kantor cabangnya di Seoul pada 2016. Melalui Minyoung Kim, eksekutif Netflix wilayah Asia Pasifik, naskah Squid Game diterima sebagai serial original Netflix.

Awalnya, saat syuting Squid Game telah dimulai, rencana judul awal serial ini adalah Round Six oleh pihak Netflix. Bagi pihak Netflix, judul tersebut dianggap lebih populer dibandingkan Squid Game yang hanya populer di Korea Selatan. Namun, Dong-hyuk tetap bersikeras untuk memakai judul Squid Game untuk menarik perhatian dan penasaran para penontonnya.

Cerita Squid Game yang menggambarkan kehidupan pelik para tokohnya adalah gambaran nyata dari teman masa kecil Hwang Dong-hyuk. Nama karakter Hwang Jun-ho merupakan teman masa kecil sang sutradara di kehidupan nyata dengan seorang kakak laki-lakinya bernama Hwang In-ho. Sementara dua karakter utama, Gi-hun dan Sang-Woo didasarkan pada pengalaman pribadi Dong-hyuk dan mewakili "dua sisi" dari dirinya sendiri Gi-hun gambaran darinya yang dibesarkan oleh seorang ibu tunggal yang kurang beruntung secara ekonomi di distrik Ssangmun, Seoul, sementara Sang-Woo merupakan inspirasi dirinya yang pernah kuliah di Universitas Nasional Seoul dengan harapan tinggi dari keluarga dan lingkungannya.

Selain itu, permainan ini merupakan permainan anak yang populer di Korea Selatan pada 1970-an hingga 1980-an. Karena target serial Squid Game tidak hanya untuk penonton Korea, melainkan mencakup penonton global, maka permainan ini menggunakan peraturan sederhana dan mudah dipahami. Hal ini membuat permainan ini dengan mudah dimengerti oleh orang non-Korea sekalipun. Selain itu, peraturan yang digunakan dalam Squid Game hanya dengan tiga peraturan yang sangat mudah diingat dalam tiga pasal: Pasal 1 pemain tidak diperbolehkan berhenti bermain; Pasal 2 pemain yang menolak bermain akan dieliminasi; dan Pasal 3 permainan dapat dihentikan jika mayoritas setuju.

Proses syuting Squid Game dilakukan pada Juni hingga Oktober 2020, termasuk jeda beberapa bulan karena pandemi Covid-19 di Korea Selatan juga sempat meninggi. Dilansir dari Bloomberg News, Netflix menghabiskan biaya USD 21,4 juta atau sekitar Rp 302 miliar. Lokasi syuting set kota dilakukan di Daejeon, sementara lokasi gedung permainan dilakukan di di Seongapdo yang terletak di Ongjin.

Selain itu, kostum yang dihadirkan dalam Squid Game mengambil set warna yang khas. Baju olahraga peserta dengan hijau mint, terinspirasi dari baju atletik trainingbok yang dikenal sejak 1970-an di Korea. Para peserta Squid Game hanya boleh menggunakan kostum ini sebagai tanda kesetaraan sesama peserta dan bertujuan meningkatkan solidaritas sesama individu yang terlibat. Selain itu, warna pink yang digunakan oleh para penjaga sepanjang serial Squid Game merupakan warna populer di Korea pada kurun waktu tersebut.

Selain kostum peserta dan penjaga, boneka unik saat permainan Red Light, Green Light Squid Game tak kalah menarik. Boneka ini digambarkan sebagai boneka yang memiliki sensor otomatis yang bisa mendeteksi gerak para pemain. Peserta yang terdeteksi bergerak, akan ditembak dan mati di tempat. Boneka ini terinspirasi dari Younghee, karakter yang muncul di sampul buku teks Korea Chul-soo dan Young-hee pada 1970-an dan 1980-an dengan gaya rambutnya terinspirasi oleh Putri Hwang. Boneka tersebut menyanyikan lagu dalam bahasa Korea yang mengacu pada hibiscus syriacus, bunga nasional Korea Selatan.

Boneka Red Light, Green Light berhasil menarik animo banyak orang di berbagai negara. Di Filipina, replika boneka tersebut dipamerkan di Ortigas Avenue, sebuah jalan raya sepanjang 15,5 km di Quezon City. Termasuk juga replika saat boneka tersebut muncul di Jalan Tunjungan, Surabaya dan viral di media sosial. Karena mengundang kerumunan pengunjung, boneka Squid Game tersebut akhirnya diangkut Satpol PP Surabaya.

Squid Game berhasil meraih banyak penonton dan bahkan memuncaki peringkat Netflix di 90 negara. Selain itu, Squid Game diperkirakan meraih keuntungan sekitar USD 900 juta atau sekitar Rp 12, 7 triliun.

Musik Squid Game

Soundtrack serial Squid Game dirilis pada 17 September 2021 dengan 21 judul lagu. Soundtrack tersebut terdiri dari 16 lagu yang diciptakan oleh Jung Jae-il, komponis musik Korea Selatan yang juga pernah terlibat dalam pembuatan lagu film Okja dan Parasite yang disutradarai oleh Bong Joon-ho. Sementara itu, 4 lagu lainnya merupakan lagu yang diciptakan oleh kelompok musik yang menyebut diri sebagai 23.