Brilio.net - Genre film horor selalu mendapat tempat di hati penonton Indonesia. Tak heran ketika muncul film baru yang mengangkat kisah-kisah mistis selalu membuat penasaran. Terlebih jika kisah dalam film diangkat dari cerita urban legend suatu daerah, sekaligus dari kisah nyata.

Hal inilah yang coba disajikan dalam film Nightmare Side garapan sutradara Joel Fadly. Film ini diadaptasi dari program radio horor Radio Ardan yang sudah mengudara selama hampir 27 tahun. Program ini adalah salah satu acara radio yang mengangkat misteri atau cerita-cerita yang menjadi urban legend di daerah Bandung dan sekitar Jawa Barat.

(Ki-Ka) Gege Elisa, Fay Nabila, dan Elina Joerg (@yans_brilio)

“Meskipun film horror, tapi yang ini berbeda. Karena film ini diangkat dari sebuah program radio di tahun 1992. Film Nightmare Side ini sebetulnya pernah dibuat pada tahun 2013 silam, tetapi waktu itu nggak ditayangkan di XXI. Setelah 27 tahun kemudian, kita coba diangkat lagi ke layar lebar,” jelas Dimasta Tri Aditiyo, penyiar Radio Ardan yang sekaligus penulis cerita film Nightmare Side, saat jumpa pers di Epicentrum, Jakarta (20/11).

Nightmare Side  diangkat dari kisah nyata. Tak heran jika film ini didekasikan untuk teman Ardan demi mengenang masa-masa indah di mana kisahnya menjadi inspirasi cerita film ini. Nah film ini bakal ditayangkan serentak di jaringan bioskop XXI, Cinemaxx, CGV, Platinum, dan NS Star mulai 28 November 2019 di seluruh Indonesia.  

(@yans_brilio)

"Meski ada pro kontra, tapi saya bersyukur film Nightmare Side ini selesai pembuatannya yang dilakukan secara maksimal dan sudah bisa disaksikan pada 28 NoVember ini,” ujar Joel Fadly, sang sutradara yang juga pernah menyutradarai film Membabi Buta dan My Stupid Boyfriend.

Berikut enam fakta film Nightmare Side yang berhasil dirangkum Brilio.net

1. Cerita tragis anak indigo

Nightmare Side Trailer (youtube)

Film ini mengisahkan tentang Shelly (Gege Elisa), seorang siswi sebuah sekolah di Bandung yang menjadi korban bullying sekelompok temannya di sekolah. Sebagai anak indigo, ia punya kemampuan melihat makhluk tak kasat mata. Karena kelebihannya itu pula ia kerap dianggap aneh. Ia tak punya teman untuk diajak bicara. Lebih sering menyendiri. Akibat tekanan bullying yang ia terima di sekolah, akhirnya Shelly memilih jalan tragis. Ia bunuh diri dengan cara gantung diri di sekolah. Selepas kepergian Shelly, kehidupan di sekolah itu biasa saja.

Sampai akhirnya datang Naya (Fay Nabila), seorang siswa baru pindahan dari Jakarta. Di sekolah tersebut, Naya yang juga anak indigo bertemu dengan “jelmaan” Shelly. Ia juga berkenalan dengan Ian yang tak lain sahabat Shelly. Naya penasaran dengan sikap Shelly yang pendiam dan lebih sering menyendiri sambil memainkan jam pasir.

Nightmare Side Trailer (youtube)

Beberapa kali berinteraksi dengan Shelly, tak satu kata pun yang terucap dari mulutnya. Hal ini semakin membuat Naya penasaran. Di tengah rasa penasarannya, Naya yang gemar mendengar siaran radio Nightmare Side mulai menemukan tautan antara sosok Shelly dengan kisah yang kerap ia dengar di radio. Beberapa kisah tersebut ditulis sosok yang menggunakan inisial L.S. Naya juga sempat membaca kisah yang ia dengar di radio di mading sekolah. Penulis cerita itu juga L.S. Naya pun selalu diikuti mimpi buruk akibat mendengar siaran radio itu, seolah kejadian tersebut nyata.

Sampai akhirnya Naya mengetahui bahwa Shelly, cewek yang kerap memakai kardigan merah itu ternyata sudah meninggal. Ia mengetahuinya dari Ian. Rupanya, Ian adalah sosok yang kerap menulis kisah horor untuk disiarkan di Radio Ardan. Inisial LS tak lain adalah Larasati, nama belakang Shelly.

2 dari 3 halaman

2. Kisah urban legend Bandung

Nightmare Side Trailer (youtube)

Film produksi Dash Pictures (The Window) dan Ardan Radio ini sengaja mengangkat cerita urband legend Kota Bandung. Maklum, kota kembang itu punya segudang cerita horor yang selama ini disiarkan radio Ardan. Kisah Nightmare Side juga pernah difilmkan pada 2013 silam. Hanya saja waktu itu digarap secara independen dalam bentuk semi ombinus dengan tiga cerita berbeda. Kala itu, film Nightmare Side dibintangi Sarwendah.

3. Digarap lebih serius dengan cerita utuh

Nightmare Side Trailer (youtube)

Kini, Nightmare Side digarap lebih serius dengan melibatkan artis-artis muda seperti Fay Nabila, Gege Elisa, Elina Joerg, dan juga Ajil Ditto, termasuk beberapa bintang senior seperti Mo Sidik, Bayu Oktara, dan Melissa Karim. Proses syutingnya dilakukan di Januari lalu dengan mengambil lokasi di Jakarta dan Bandung. Ceritanya pun dibuat secara utuh. Fokus mengangkat kisah Shelly Larasati. Sutradara juga meracik film ini dengan sentuhan efek Computer-Generated Imagery (CGI) untuk penampakan hantunya.

4. Efek jump scare yang menegangkan

Nightmare Side Trailer (youtube)

Sang sutradara mampu menempatkan cerita dengan cukup apik. Padahal, bukan perkara gampang untuk mengangkat cerita dari radio yang hanya berupa audio lalu mengubahnya menjadi audio visual. Setidaknya, sang sutradara mesti mampu menciptakan efek jump scare.

Secara keseluruhan, film ini cukup menegangkan sejak awal cerita. Di bagian pembuka misalnya, disajikan cerita singkat tentang kisah orang yang bunuh diri dari atas jembatan Pasopati. Pada beberapa bagian cerita, sutradara juga mampu menempatkan efek jump scare ditambah lagi penempatan audio yang membuat nuansa seram semakin mencekam. Film ini juga menyisipkan adegan komedi tanpa menghilangkan efek menakutkan.

3 dari 3 halaman

5. Pesan, Stop bullying

Film ini menyiratkan pesan yang cukup kuat terkait tindakan bullying. Intinya, film ini mengajak penonton untuk menghentikan aksi bullying pada siapa pun. Sebab, bullying bisa berdampak buruk bagi korban. Tindakan paling tragis seperti yang dilakukan Shelly dalam film ini. Memilih jalan singkat dengan cara bunuh diri.

6. Tantangan baru bagi Fay Nabila

Fay Nabila (@yans_brilio)

Film ini menjadi tantangan tersendiri bagi Fay Nabila, artis muda berbakat dengan sejumlah talenta. Beberapa waktu lalu, Fay sempat menghilang dari dunia hiburan akibat sakit yang cukup serius yang dideritanya tahun lalu. Film ini pun menjadi film pertama yang ia mainkan setelah sakit sekaligus film genre horor pertama yang ia mainkan. Sementara Nightmare Side adalah film ketiga Fay setelah Hasduk Berpola dan Coboy Junior The Movie.  Berperan sebagai Naya, cewek indigo menjadi tantangan lain bagi Fay. Berperan layaknya orang indigo cukup menyulitkan bagi dirinya.

“Sakitnya kan tahun lalu, syuting film ini awal tahun. Ini film pertama setelah sembuh dari sakit. Tantangannya saya harus mendalami karakter jadi anak indigo, padahal saya enggak ada pengalaman itu sama sekali,” ucap Fay.

Yang jelas film ini cukup menegangkan. Karena itu, buat Sobat Brilio yang ingin nonton Nightmare Side, jangan nonton sendirian!