Brilio.net - Drama Korea Snowdrop menjadi salah satu tayangan yang dinanti pada akhir tahun ini. Antusias penonton tampak begitu tinggi pada perilisan drama Snowdrop pada 18 Desember lalu. Tentu saja hal ini juga tak terlepas dari kehadiran Jisoo Blackpink dan Jung Hae-in sebagai tokoh utama. Akan tetapi, usai penayangan perdana, drama tersebut justru menghasilkan pro dan kontra. Hal ini terutama terkait dengan cerita yang disajikan dalam episode pertama tersebut.

Masyarakat Korea Selatan menyoroti kisah yang melibatkan sejarah tersebut. Brilio.net melansir dari Allkpop pada Senin (20/12), episode pertama drama tersebut menampilkan pemeran utama wanita yang dianggap keliru saat menyelamatkan mata-mata dari gerakan pro-demokrasi. Mata-mata tersebut merupakan tokoh utama dari drama Snowdrop. Selain itu, saat sub-pemimpin laki-laki dari Badan Perencanaan Keamanan Nasional mengejar mata-mata, terdengar lagu bersejarah yang digunakan untuk melambangkan gerakan pro-demokrasi.

<img style=

foto: imdb.com

 

Tayangan pada episode pertama itu pun membuat masyarakat merasa tak nyaman. Bahkan dilaporkan lebih dari 200 ribu orang telah menandatangani petisi Blue House untuk membatalkan drama JTBC 'Snowdrop' karena distorsi sejarah. Petisi tersebut juga menyatakan bahwa meromantisasi dan menampilkan pemeran utama pria sebagai mata-mata yang dikira sebagai tokoh pro-demokrasi mengarah pada distorsi sejarah. Pasalnya, dijelaskan karena sebenarnya banyak orang tak bersalah yang disiksa oleh pemerintah dengan dikira mata-mata.

Dampak kontroversi ini pun terlihat semakin jelas. Kini, satu dari tiga sponsor terbesar Snowdrop memilih untuk membatalkan sponsornya. P&J Group, mengumumkan pembatalan kerja sama itu usai adanya kontroversi. Pihaknya mengaku tak mengetahui detail cerita saat akan mendukung drama tersebut. Setelah berdiskusi dengan pihak produksi, label sponsor itu sepakat untuk dicabut mulai episode ketiga.

<img style=

foto: imdb.com

 

"Saya tidak berpikir saya harus menyelidiki lebih lanjut setelah diyakinkan oleh staf drama yang mengatakan bahwa adegan bermasalah telah diedit untuk lolos standar penyiaran. Setelah mengetahui lebih banyak tentang masalah ini, kami sekarang telah meminta untuk mencabut sponsor kami dan mereka telah mengonfirmasi untuk menghapus nama kami dari episode ketiga," begitu penjelasan perwakilan P&J Group.

Petisi untuk drama Korea Snowdrop bukan kali pertama terjadi. Pada akhir Maret 2021, Snowdrop sempat mendapatkan petisi untuk menunda proses syuting. Melansir dari Soompi, drama Snowdrop sempat dituding menghina gerakan demokrasi di Korea Selatan dan berusaha untuk memuliakan National Security Planning (NSP). Bahkan dalam petisi yang ditandatangani oleh 220.000 warga tersebut meminta untuk menghentikan proses syuting jika dugaan tersebut terbukti.