Brilio.net - Kalau biasanya nonton film Jepang bergenre romantis dan komedi, ada baiknya kamu coba menikmati film dan dorama Jepang yang bikin banjir air mata. Kebanyakan film dan dorama Jepang yang bakal bikin kamu nangis termehek-mehek tersebut juga meraih penghargaan-penghargaan bergengsi bertaraf internasional. Kisahnya pun beragam tak hanya percintaan, ada yang tentang perjuangan kepada negara hingga kisah mengharukan antar saudara. Penasaran?

Biar nggak makin bertanya-tanya, simak yuk deretan film Jepang yang banyak menguras air mata yang dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (24/2).

1. Sekai no Chuushin de, Ai wo Sakebu.

Film Jepang banjir Air Mata © 2017 brilio.net

foto: dorama.asia

Dinobatkan menjadi dorama terbaik tahun 2004 di Jepang, Sekai no Chuushin de, Ai wo Sakebu memang sukses mengaduk-aduk perasaan siapa pun yang menontonnya. Dorama yang terdiri dari 11 episode dan 1 episode spesial ini menceritakan tentang kisah flashback dari seorang lelaki berumur 34 tahun bernama Sakutaro Matsumoto. Walaupun telah 17 tahun berlalu, dia masih saja belum bisa melupakan seseorang yang sangat dicintainya, Hirose Aki yang telah meninggal.


2. Eien no Zero.

Film Jepang banjir Air Mata © 2017 brilio.net

foto: hasegawausa.com

Film yang satu ini adalah film Jepang yang menceritakan tentang perjuangan prajurit Jepang yang mengorbankan jiwa dan raganya demi negara. Film ini menceritakan tentang satuan khusus Jepang yang sengaja menabrakkan pesawatnya ke kapal musuh demi melumpuhkan kekuatan lawan. Penonton sengaja dibuat ikut larut akan kisah perjuangan para prajurit Jepang ini. Kalau kamu nonton filmnya, dijamin kamu pasti banjir air mata.


3. Ima, Ai ni Yukimasu.

Film Jepang banjir Air Mata © 2017 brilio.net

foto: asiacue.com

Film yang juga berjudul Be With You ini adalah film drama Jepang tahun 2004 yang didasarkan pada novel Jepang karya Takuji Ichikawa. Film ini diadaptasi dari novel oleh Yoshikazu Okada, dan disutradarai oleh Nobuhiro Doi.

Ima, Ai ni Yukimasu dibintangi oleh Yuko Takeuchi sebagai Mio Aio dan aktor Shido Nakamura sebagai Takumi Aio. Film ini adalah sebuah drama romantis yang mengisahkan seseorang yang sudah mati dapat hidup kembali selama musim hujan berlangsung. Be with You sukses membangun kisahnya dengan baik, menyentuh setiap hati penontonnya dengan adegan-adegan sederhana namun mengena.


4. Umizaru.

Film Jepang banjir Air Mata © 2017 brilio.net

foto: riisa-riisa.livejournal.com

Judul lengkap film ini adalah Brave Heart: Umizaru. Film ini berkisah tentang Mika (Riisa Naka), seorang pramugari di sebuah pesawat yang dijadwalkan mendarat di Bandara Haneda. Dalam perjalanan ke bandara mesin pesawat itu mulai terbakar. Dalam rangka menyelamatkan 346 penumpang pesawat, kapten pesawat Daisuke Senzaki (Hideaki Ito) dan timnya berjuang keras untuk bisa mendaratkan pesawat.


5. Always Sanchome no Yuuhi.

Film Jepang banjir Air Mata © 2017 brilio.net

foto: japantimes.co.jp

Always Sanchome no Yuuhi atau Always – Sunset on Third Street adalah film yang disutradarai Takashi Yamazaki dan meraih 12 penghargaan di Japan Academy Prize 2006, di antaranya kategori Best Film, Director, Actor dan Screenplay. Film ini diadaptasi dari manga berjudul San-chome no Yuhi karya Saigan Ryohei yang pernah meraih Shogakukan Manga Award pada tahun 1981.

Film yang berlatar tahun 1958 ini menceritakan tentang Hoshino Mutsuko (Horikita Maki), seorang gadis desa yang baru lulus sekolah dan merantau ke Tokyo untuk bekerja di sebuah perusahaan mobil bernama Suzuki Auto. Akibat suatu kesalahpahaman, impiannya itu berujung kecewa ketika mendapati dirinya harus bekerja sebagai montir di sebuah bengkel kecil bernama Suzuki Auto.


6. Inu to Watashi no 10 no Yakusoku.

Film Jepang banjir Air Mata © 2017 brilio.net

foto: eigapedia.com

Film yang mempunyai judul lain 10 Promises to My Dog ini mengisahkan seputar loyalitas, hanya saja kali ini tidak sebatas loyalitas anjing terhadap tuannya, namun juga sebaliknya. Kamu yang juga pecinta hewan wajib sekali menonton film ini. Konon, film ini juga film yang cukup populer di Jepang, tak kalah dengan Hachiko.


7. Soshite Chichi ni Naru.

Film Jepang banjir Air Mata © 2017 brilio.net

foto: impawards.com

Film yang juga berjudul Like Father, Like Son ini adalah film drama Jepang tahun 2013 yang disutradarai oleh Hirokazu Koreeda. Film ini dinominasikan untuk Palme d'Or pada Festival Film Cannes 2013. Film ini memenangkan Jury Prize dan memenangkan pujian dari Juri Ekumenis. Film ini diperankan oleh Masaharu Fukuyama dan Yoko Maki.


8. Tegami.

Film Jepang banjir Air Mata © 2017 brilio.net

foto: pinterest.com

Film yang juga berjudul Have A Song On Your Lips ini bertema drama dan musik, yang mengisahkan sebuah klub paduan suara SMP yang akan mengikuti kompetisi. Cerita dimulai dari datangnya guru musik yang seorang pianis (diperankan Yui Aragaki) untuk menjadi pembimbing paduan suara sementara. Permasalahan mulai mencuat satu per satu tatkala para murid laki-laki bergabung gara-gara kecantikan guru baru ini sementara anggota paduan suara yang semuanya perempuan menentang karena takut para laki-laki hanya main-main.


9. Tokyo Tower.

Film Jepang banjir Air Mata © 2017 brilio.net

foto: yesasia.com

Tokyo Tower adalah drama serial Jepang yang bercerita tentang kehidupan seseorang bernama Masaya bersama ibunya. Mereka pindah ke desa karena berpisah dari sang ayah dan tinggal bersama nenek Masaya. Kemudian sang ibu memutuskan untuk pindah ke sebuah klinik yang telah ditinggalkan karena tidak mau merepotkan ibunya sendiri. Cerita terus berlanjut dengan fokus pada Masaya yang ingin berkuliah di Tokyo.


10. Nada Sou Sou.

Film Jepang banjir Air Mata © 2017 brilio.net

foto: isenpai.jp

Nada Sou Sou merupakan sebuah film Jepang yang dirilis pada tahun 2006, yang disutradari oleh Nobuhiro Doi. Film ini dibintangi oleh Satoshi Tsumabuki dan Masami Nagasawa. Film ini ditayangkan perdana di Jepang pada tanggal 30 September 2006 di Toho Theatre.

Nada Sou Sou menceritakan perjuangan seorang pemuda yang bekerja keras agar dapat membuka restoran. Ia tinggal bersama adik tirinya, dan menyayanginya meskipun tidak ada hubungan darah di antara mereka. Pada akhirnya, maut memisahkan mereka.