Brilio.net - Mengirim barang atau dokumen penting, memang kini lebih mudah dengan menggunakan layanan jasa kirim. Namun, munculnya ojek online dalam tahun terakhir ini makin membuat hidup lebih praktis. Termasuk mengirim dokumen penting dengan jarak masih dalam satu kota dan sampai ke tujuan dengan cepat.

Beberapa ojek online yang muncul kini menyediakan layanan kirim dokumen dan barang hanya dengan menggerakkan jempol pada layar smartphone. Namun, beberapa hari lalu muncul kasus yang membuat kita bakal lebih waspada ketika menggunakan jasa seperti ini.

Seperti dikutip brilio.net dari akun Facebook Hally Innayah Sungkar, Rabu (28/6), terjadi modus kejahatan baru yang dilakukan oleh oknum ojek online. Dokumen penting yang merupakan STNK dan BPKB mobil dibawa kabur oleh oknum ojek online dan minta tebusan.

"DOKUMEN PENTING (STNK DAN BPKB MOBIL) DIBAWA KABUR RIDER GRAB & MINTA TEBUSAN

Kamis, 22 Juni 2017

Sekitar pukul 13:30, saya sedang berada dikantor, Papa meminta saya untuk memesan jasa GRAB EXPRESS untuk mengirim dokumen dari rumah ke sawangan, ke depok. Beberapa menit kemudian, saya medapat rider atas nama FUDIN SAEPUDIN dengan plat nomor kendaraan F 3920 DN. Saya menghubungi rider melalui chat yang tersedia pada aplikasi GRAB untuk memberitahukan alamat jelas rumah saya. Pukul 14:00 rider tiba, Papa memberikan dokumen yang tertutup rapat menggunakan amplop coklat, dokumen tersebut berupa STNK dan BPKB MOBIL (PAPA TIDAK MEMBERITAHUKAN ISI DARI AMPLOP TSB).

Tidak sampai 30 menit setelah pengambilan dokumen di rumah, saya menerima notifikasi yang menyatakan bahwa pesanan GRAB EXPRESS saya sudah terselesaikan. Namun penerima BELUM menerima dokumen tsb. Saya menunggu hingga pukul 15:00, masih tidak ada kejelasan dan saya tidak bisa menghubungi rider karena sebelumnya tidak sempat menelfon atau menyimpan nomor tlp rider. Saya menghubungi CS GRAB untuk komplain dan meminta nomor tlp rider. Hingga pukul 16:00 2 nomor tlp rider tidak dapat dihubungi. Saya mencoba terus-menerus, pukul 16:30 rider dapat dihubungi, namun tidak ada jawaban. Setelah perpuluh-puluh kali saya berusaha menghubungi, rider mengangkat tlp lalu saya menanyakan posisi serta status order saya. Rider menjelaskan bahwa DIA TIDAK MENERIMA ORDER, POSISI DIA PUN SAAT ITU BERADA DI BOGOR. Saya segera menelpon Papa untuk menjelaskan hal ini. Papa mengecek rekaman CCTV, ternyata plat nomor kendaraan rider tidak sesuai dengan yang ada di aplikasi. Rider yg membawa dokumen menggunakan motor HONDA BEAT dengan plat nomor kendaraan B 6938 KRX. Saya kembali menghubungi CS GRAB. Seperti biasanya, saya mendapat jawaban : “Kami akan menyampaikan kepada tim terkait. Mohon tunggu 1x24 jam.”

Setengah jam kemudian, saya mendapat tlp yang mengatakan bahwa orang tersebut melihat pengendara GRAB kecelakaan, dengan kondisi yg sangat parah. Dia mengatakan bahwa saat itu pengendara dibawa ke RS, motor dibawa ke bengkel, sedangkan STNK dan BPKB yg dibawa oleh pengendara tsb diamankan oleh pangkalan ojek CINERE. Orang itu juga mengatakan bahwa pangkalan ojek tsb meminta tebusan jika dokumen ingin kembali. Saya tidak percaya begitu saja. Bagaimana bisa orang itu tau nomor HP beserta nama saya? Bagaimana bisa dokumen tsb berada di tangan orang lain? Ditambah lagi, cara ngomong orang tsb tidak meyakinkan. Dia meminta saya untuk bertemu di pangkalan ojek cinere, dengan membawa uang sebesar 4jt rupiah. Papa menghubungi orang tsb, orang itu menceritakan hal yg sama dengan yg diceritakan kepada saya. Namun, saat Papa meminta alamat untuk bertemu, orang tersebut menolak dengan alasan DIA TIDAK INGIN TERLIBAT dan meminta Papa mentransfer uang sebesar 4jt rupiah kemudian dokumen akan dikirim via JNE.

Saya kembali menghubungi CS GRAB, masih sama, “Kami akan menyampaikan kepada tim terkait. Mohon tunggu 1x24 jam.”
Sekitar pukul 21:00, saya dan Papa ke POLSEK KEBON JERUK untuk melaporkan hal ini. Saya berharap SETIDAKNYA mendapat SEDIKIT titik terang dalam kasus ini. Setelah menjelaskan panjang x lebar kronologi kejadian tsb, yg saya dapatkan hanyalah MUKA JUTEK PETUGAS, OMONGAN “LAGIAN DOKUMEN PENTING KENAPA PAKE GITUAN SIH”, SAMA "YAUDAH TUNGGU AJA BESOK”, BAHKAN BUKTI FOTO ORDER GRAB DAN BUKTI FOTO KENDARAAN + PELAKU, SAYA BAWA KEMBALI PULANG. Pantaskah? Kalau begini, siapakah yg bisa membantu masyarakat jika ada tindak kejahatan?

BTW saya sudah sering menggunakan jasa GRAB EXPRESS, bahkan seminggu yg lalu pun saya juga mengirim dokumen yg sama, namun aman-aman saja. Jika tidak urgent dan ada orang yg dapat mengantar dokumen tsb, kami juga tidak akan menggunakan JASA GRAB EXPRESS kok.
Guys, sebaiknya lebih berhati-hati ya dalam menggunakan JASA OJEK ONLINE APAPUN, TERUTAMA DALAM PENGIRIMAN DOKUMEN PENTING ATAUPUN BARANG BERHARGA LAINNYA.

Kelanjutan kasus:

karena tidak ada respon ataupun SEDIKIT titik terang, maka kami ke POLDA untuk melaporkan kasus ini. Alhamdulillah petugas polda melayani dengan sangat baik. Kami bertemu dengan petugas reskrimum dan menceritakan kejadian. Dibuatlah laporan. Tetapi baru akan diproses seminggu kemudian, karena petugas cuti lebaran.

Setelah mendapat kertas bukti laporan, kami ke kantor grab. Karena tim terkait sedang cuti, maka kami bertemu dengan staff bagian operasional. Alhamdulillah pihak grab pun sangat baik dan ramah. Saya juga meminta tolong kepada teman kantor yg kebetulan beliau ex-staff grab agar cepat di proses. Tidak lama, ada staff yg menghubungi saya dan meminta untuk menjelaskan kronologi kasus ini. Bagian security grab pun menghubungi saya dan akan segera mengusut kasus ini.

-Hally Sungkar"


1. Oknum ojek online menggunakan ID dengan nama Fudin Saepudin.

oknum ojek online  © 2017 berbagai sumber



2. Oknum ojek online yang terekam kamera CCTV.

oknum ojek online  © 2017 berbagai sumber



3. Oknum ojek online tidak mengenakan jaket resmi.

oknum ojek online  © 2017 berbagai sumber



4. Oknum membawa kabur dokumen dan meminta tebusan.

oknum ojek online  © 2017 berbagai sumber



5. Laporan resmi pihak korban ke pihak kepolisian.

oknum ojek online  © 2017 berbagai sumber

Berikut video cctv oknum ojek online:

Postingan ini pun tentu saja langsung menuai banyak komentar.

"Sekarang banyak yang jual beli ID Grab atau gojek, dan saya pernah ngobrol dengan mereka. 1 ID ojel online harganya kisaran Rp 1,5 juta. Alasan membeli ID lebih dipilih karena daftar peserta baru atau kena kasus susah, mengingat banyak driver online sudah banyak," ungkap pemilik akun @SNT80s.

"Klo menurut saya klo dapet orderan di aplikasi customer sama di aplikasi driver di cocokan klo sama lanjutkan masalah plat nopol beda tidak jadi masalah mungkin driver tersebut motor nya sudah di jual dan kebetulan blm sempet lapor ke Kantor atau mungkin sudah lapor tp blm di proses, kecuali antara aplikasi customer sama aplikasi driver beda terutama poto nya lebih baik cansel aja apalagi orderan nya Expres dan pastikan no hp yang di aplikasi driver aktif itu aja saran dri saya terimakasih." tulis akun Mirter Bandot.

"Saya pernah batalkan pemesanan grab karena nopol tidak sesuai dengan yg tertera di aplikasi... rider ny bilang klo motor ny yg sesuai aplikasi lg di service. tp tetep sy ngotot untuk batalkan. karena menurut sy klo ad kejadian diluar dugaan nanti sy akan sulit meminta pertanggung jawaban dari pihak grab." tulis akun Rani Prasetyo Utomo.

"Saran aja buat semuanya.. Kalo di aplikasi ojek online.. NOPOL Tidak sesuai dengan dengan MOTOR YG DATANG.. SEBAIKNYA DI CANCEL AJA.. demi keamanan.. Takut nya .. Aplikasi ojek online di bajak atau di cloning," kata akun Freddy Satriya Nugraha.

Lain kali, lebih hati-hati ya guys ketika mengirimkan dokumen penting. Kasus ini bisa jadi pelajaran berharga bagi yang suka menggunakan jasa ojek online. Banyak oknum yang melakukan tindakan yang sangat merugikan bagi pelanggan maupun perusahaan.