Brilio.net - TikTok kini platform yang digandrungi banyak orang, dari berbagai sudut dunia. Bahkan menurut data Sensor Tower Store Intelligence mengungkap, TikTok---Douyin versi iOS Tiongkok--adalah aplikasi non-game yang paling banyak diunduh di dunia. Bahkan aplikasi tersebut tercatat sebagai aplikasi dengan penghasilan tertinggi secara global pada paruh pertama 2021 dan ada 383 juta pengguna menginstal TikTok untuk pertama kalinya.

Dengan kabar itu, tak heran jika semakin banyak konten yang bertebaran di TikTok. Namun hati-hati, jangan sampai sekadar demi konten kamu harus membuat seseorang menjadi trauma. Seperti halnya yang dilakukan seorang istri yang pada akhirnya akan digugat suaminya karena membuat konten prank pada anaknya. Dilansir brilio.net dari Mirror pada Minggu (12/9), suami tersebut mengungkap bahwa tindakan sang istri menimbulkan trauma pada buah hatinya.

"Suatu kali saya mendengar anak saya yang berusia enam tahun berteriak dan menangis karena istri saya membuatnya takut. Ini telah berlangsung selama beberapa minggu dan saya mengatakan kepadanya berkali-kali untuk menguranginya," jelas sang ayah pada Reddit.

Istri digugat cerai karena prank TikTok © pexels.com

foto: pexels.com

Sang istri dikatakan kerap membuat prank atau lelucon pada anaknya. Akan tetapi, tindakan yang dikatakan sebagai candaan itu membuat sang putri ketakutan. Bahkan anak tersebut sampai tidak ingin tidur sendiri di kamarnya. Sayangnya sang ibu justru menganggap tindakannya sebagai candaan dan meremehkan peringatan sang suami.

Tak sampai di situ saja, wanita itu bahkan juga melakukan prank pada anak bungsunya yang masih berusia 1 tahun. Kejadian itu berakibat rasa takut dari anak itu dan membuatnya menangis. Sementara sang suami menenangkan putranya, wanita itu justru kembali tertawa sembari mengedit video.

"Saya mengatakan kepadanya bahwa dia harus berhenti membuat anak-anak kami trauma untuk hiburan pengikutnya. Itu tidak baik lagi," jelasnya.

Istri digugat cerai karena prank TikTok © pexels.com

foto: pexels,com

Tak bisa dipungkiri, kejadian itu membuat pasangan suami istri tersebut berdebat. Sang istri dinilai terlalu terobsesi dengan media sosial. Dengan kondisi tersebut, maka ayah dua anak itu mulai mempertimbangkan perceraian pada istrinya.

"Ini bukan pertama kalinya kami bertengkar karena obsesinya pada media sosial. Dia banyak berubah setelah mendapatkan beberapa ribu pengikut. Sejujurnya saya mempertimbangkan perceraian jika dia menolak konseling. Kesejahteraan anak-anak saya lebih penting bagi saya," begitu penjelasannya.

Dengan permasalahan yang dihadapi, ia pun juga mengutarakan rasa khawatirnya, apakah ia terlalu sensitif atau tidak. Namun justru banyak dukungan yang mengalir untuk ketegasan sang suami yang memprioritaskan kesehatan sang anak. Bahkan ada pula warganet yang menyebut tindakan sang istri telah menindas buah hatinya.

"Istri Anda menindas anak-anak Anda. Ini adalah pelecehan anak yang sebenarnya," begitu salah satu komentar warganet.