Brilio.net - Seorang binaragawan asal London, Inggris, dinyatakan meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona. Pria bernama John Eyers itu sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit dengan bantuan ventilator dan berbagai macam obat. Namun sayangnya, nyawa pria itu akhirnya tidak tertolong. Kabar ini diketahui setelah saudara perempuannya, Jenny McCann membagikan kabar itu di akun Twitter-nya.

"Saudara kembar saya yang berusia 42 tahun, John Eyers, meninggal karena Covid-19 minggu lalu. Dia meninggal tepat empat minggu setelah dites positif," ujar Jenny, dikutip dari situs English Arabiya Net.

Kabar kematian John sempat membuat orang di sekitarnya terkejut. Lantaran, John dinilai sebagai sosok yang bugar dan rajin melakukan berbagai aktivitas fisik. Ditambah lagi, empat minggu sebelum hari terakhirnya, John masih berkemah di alam liar.

<img style=

foto: Twitter/@jennyeye

 

Namun, Jenny mengungkapkan bahwa kembarannya sempat berpikir ia akan baik-baik saja ketika tertular virus corona. John menganggap bahwa ia akan mengalami penyakit ringan apabila sampai terinfeksi Covid-19. Pria itu juga menolak pemberian vaksin sebelum meninggal dunia.

"Dia pikir jika dia tertular Covid-19 dia akan baik-baik saja. Dia pikir dia akan memiliki penyakit ringan. Dia tidak ingin memberikan vaksin pada tubuhnya," kata Jenny.

Tentu keputusan John saat itu menjadi perdebatan dengan anggota keluarganya. Namun sayangnya, gejala ringan yang diharapkan binaragawan itu tidak terjadi. Ia bahkan harus mendapatkan perawatan khusus saat terinfeksi virus Covid-19.

"Tubuhnya dipompa penuh dengan setiap obat di rumah sakit. Mereka melemparkan segalanya padanya. Tetapi pada akhirnya covid-19, infeksi dan kegagalan organ, merenggut nyawanya," cerita Jenny.

<img style=

foto: pexels.com

 

Dengan kondisi tubuhnya, John pun akhirnya memberitahu rasa menyesalnya karena sempat menolak vaksin. Ia pun juga berharap sudah divaksinasi dan mendengarkan keluarganya.

Cerita yang disampaikan Jenny pun mendapat banyak respons di jagat maya. Lebih dari 22.000 retweet mendarat di unggahannya. Selain itu, cerita yang ia bagikan di Facebook telah dibagikan hampir 9.500 kali.

Dalam akun Twitter-nya, Jenny pun menambahkan bahwa ia dan keluarganya hanya ingin membagikan kisah John untuk menyelamatkan hidup seseorang. Sehingga mereka berharap agar semakin banyak orang yang mau untuk menerima vaksin.

"Ini seharusnya tidak terjadi. Ibuku ingin orang tahu tentang John. Untuk kisahnya, untuk menyelamatkan hidup seseorang. Untuk rasa sakit & kehilangan, mendorong orang untuk mendapatkan vaksin," begitu jelas Jenny McCann.