Brilio.net - Kepiluan masih dirasakan oleh seorang pemuda asal India yang bernama Santosh Kumar Yadav. Perjuangan dan pengorbanan yang ia lakukan demi mengikuti Ujian Masuk Kelayakan Nasional (NEET) guna mendaftar ke jurusan kedokteran atau kedokteran gigi di Universitas India seolah terasa sia-sia.

Dikutip brilio.net dari laman Daily Star, Selasa (15/9), diketahui bahwa Santosh telah menempuh perjalanan sekitar 430 mile atau sekitar 629 km guna mengikuti ujian di Kolkata, India. Jarak ratusan kilo tersebut berhasil ditaklukannya dalam jangka waktu lebih dari 24 jam.

Sayangnya, ketika tiba di lokasi, ia terpaksa menghadapi kenyataan pahit lantaran tak bisa ikut ujian. Hal tersebut dikarenakan dirinya terlambat 10 menit dari waktu yang telah ditentukan.

Sedari awal, pihak panitia telah menetapkan bahwa ujian akan diadakan pada pukul 02.00 siang. Namun begitu, para peserta hanya memiliki waktu hingga 01.30 siang untuk memasuki area ujian sebelum pintu ditutup.

"Ujiannya dimulai pukul 2 siang. Saya sampai di sana sekitar pukul 1.40 siang. Batas terakhir masuk adalah pukul 1.30 siang. Saya sudah memohon kepada pihak berwenang. Tetapi mereka mengatakan saya terlambat," ungkap Santosh.

Keterlambatan Santosh sendiri terjadi bukan lantaran ia lalai atau disengaja. Dirinya mengatakan bahwa terdapat kemacetan lalu lintas yang menyebabkan busnya tertunda hampir 6 jam.

Di sisi lain, India sendiri masih melakukan pembatasan wilayah, sehingga masalah transportasi umum pun sedikit banyak ikut terganggu. Minimnya transportasi umum ini lantas membuat sebagian besar peserta ujian seperti Santosh terpaksa menyewa mobil sendiri.

Sebanyak 70 persen peserta ujian dari Benggala Barat bahkan tidak dapat mengikuti tes penting karena masalah tersebut.

"Kami tahu para peserta akan menghadapi kesulitan. Kereta metro dapat membawa mereka menuju Kolkata," ucap Menteri Pendidikan Negara Bagian, Partha Chatterjee.