Brilio.net - Kasus mengerikan plus bikin geleng kepala ini terjadi di Hungaria. Seorang pria berusia 54 tahun harus kehilangan kakinya akibat insiden mengerikan ditabrak kereta api pada 2014.

Menurut informasi dari odditycentral.com, Rabu (24/11), pria tersebut rela melompat ke arah kereta yang sedang melaju cepat lantaran ingin mengklaim asuransi lebih dari USD3,2 juta atau Rp45,6 miliar.

Menurut keterangan pria bernama Sandor Cs itu, pada 30 Juli 2014 insiden itu terjadi secara tidak sengaja. Saat itu dia berjalan di dekat rel kereta api, namun tiba-tiba saja dia menginjak pecahan kaca. Hal itu membuat dirinya kehilangan keseimbangan sehingga terjatuh di dekat kereta api yang sedang melaju.

Akibatnya, Sandor Cs mengalami cedera parah pada kedua kakinya, sehingga tim medis mengambil tindakan untuk mengamputasi kedua kakinya. Sandor pun harus menghabiskan waktu berbulan-bulan di kursi roda, sebelum akhirnya mendapatkan kaki palsu.

Insiden mengerikan itu membuat pihak perusahaan asuransi curiga. Mereka pun selama tujuh tahun terakhir mengumpulkan bukti. Sampai akhirnya pihak asuransi berhasil membuktikan bahwa pria itu sengaja menyiksa dirinya sendiri dengan kejadian mengerikan itu untuk mendapatkan asuransi sebagai kompensasi.

Pihak berwenang Hungaria mulai mencurigai kasus tersebut seolah-olah ada yang tidak beres. Hal ini dibuktikan dengan adanya investigasi, Sandor Cs memiliki riwayat telah mengambil lebih dari 14 polis asuransi berisiko tinggi pada tahun dia mengalami kejadian mengerikan tersebut.

Sandor Cs mengklaim bahwa dia mengambil semua asuransi setelah mendapatkan nasihat keuangan yang memberitahunya bahwa pengembalian investasi dalam polis asuransi lebih tinggi daripada rekening tabungan.

Namun pengadilan di Hungaria memutuskan bahwa terdakwa memang sengaja memasuki area rel kereta api dengan maksud agar kedua kakinya terjepit. Istri Sandor Cs mengajukan klaim asuransi tak lama setelah kecelakaan itu. Namun perusahaan asuransi menolak membayar ganti rugi karena menduga kecelakaan itu disengaja.

Penyelidikan yang dilakukan memang memakan waktu cukup lama. Apalagi ketika kondektur kereta mulai mengubah pernyataan dan menuduh terdakwa sengaja melompat ke depan kereta. Padahal sebelumnya kondektur kereta mengakui bahwa tersangka jatuh di depan kereta begitu saja.

Menurut laporan, Sandor Cs mengatakan kepada wartawan bahwa sebagai akibat dari insiden itu, dia tidak dapat terus bekerja di sektor energi dan panas. Dia juga bangkrut akibat kasus hukum yang dijatuhkan kepadanya.

Kasus ini kemudian berakhir dijatuhinya hukuman percobaan dua tahun penjara. Sandor Cs juga dikenakan biaya hukum sebesar USD6.300 atau sekitar Rp89 juta.