Brilio.net - Paedofil mengintai anak-anak kecil dan jadi ancaman menakutkan bagi orangtua mereka. Mirisnya, kekerasan seksual bisa dilakukan oleh seseorang yang benar-benar dekat dan kita percaya sekalipun. Sama halnya dengan kasus kekerasan seksual yang baru-baru ini menjadi berita utama di India.

Dikutip brilio.net dari worldofbuzz, Jumat (21/7), seorang gadis berusia 10 tahun menjadi korban pemerkosaan hingga hamil. Gadis itu telah diperkosa berkali-kali oleh pamannya sendiri. Insiden itu setidaknya terjadi sebanyak enam kali ketika sang paman datang ke rumahnya.

Awalnya si gadis mengeluh perutnya sakit, lalu orangtuanya segera membawa ke dokter. Usai diperiksa, dokter memastikan bahwa usia kandungan gadis itu sudah mencapai enam bulan. Mendengar pernyataan dokter, orangtuanya langsung melapor ke polisi dan meminta izin pengadilan untuk melakukan aborsi.

Namun pihak pengadilan menolak memberi izin si gadis melakukan aborsi. Menurut laman Straits Times, pengadilan memutuskan bahwa gadis itu terlalu muda dan usia kehamilannya masih terlalu awal untuk bisa dilakukan aborsi dengan aman.

Penolakan itu dicapai setelah diadakan panel diskusi yang dihadiri oleh delapan dokter dari rumah sakit setempat. Pemerintah Medical College dan para dokter dari rumah sakit menyimpulkan bahwa tingkat risiko kehilangan nyawa akan lebih tinggi jika gadis itu melakukan aborsi dibanding jika dia tetap mempertahankan kandungannya.

Menurut aturan Medical Termination of Pregnancy Act, aborsi dilarang dilakukan ketika kandungan sudah melebihi usia 20 minggu. Tapi ada beberapa pengecualian untuk beberapa keadaan tertentu.

"Aborsi bukan pilihan untuk kasus gadis itu," kata salah seorang dokter senior.

Kasus yang dialami gadis ini sempat membuat terkejut banyak tim medis di India karena sangat jarang ada gadis seusianya yang bisa hamil. Para ahli juga mengatakan bahwa sangat berbahaya bagi seorang gadis di bawah 15 tahun untuk melahirkan karena secara fisik tubuh si anak belum mampu untuk mengandung dan melahirkan.

Seorang ahli ginekologi dari American Society of Reproductive Medicine, Umesh Jindal mengatakan bahwa jika izin resmi dari pengadilan bisa didapat, akan lebih baik jika aborsi segera dilakukan.

Ahli ginekologi lain, Puneet Bedi juga mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya aborsi harus segera dilakukan untuk gadis itu meskipun akan ada beberapa risiko, namun mengandung bayi hingga akhirnya melahirkan juga akan meninggalkan bekas luka yang banyak.

Menurut BBC, tingkat kekerasan seksual pada anak di India memiliki jumlah tertinggi di dunia. Lebih dari 10 ribu anak menjadi korban pemerkosaan pada 2015 dan pelaku seringkali adalah kerabat sendiri.