Ratusan pelajar di Papua melakukan unjuk rasa dalam aksi yang dinamakan Solidaritas Pelajar West Papua (SPWP). Mereka, yang terdiri dari siswa SMP dan SMA, mengekspresikan penolakan terhadap program makan bergizi gratis yang diusung oleh pemerintahan Prabowo-Gibran. Aksi ini berlangsung di delapan lokasi di Papua.
Pada Senin (17/2), polisi mengamankan 108 pelajar di Kabupaten Nabire yang berusaha melakukan aksi menolak program tersebut. Mereka dibawa ke dua lokasi berbeda, yaitu pertigaan Kampung Harapan dan Kota Baru, dengan pengawalan ketat dari aparat.
Video penangkapan para pelajar ini menjadi viral di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @informasi_karawang. Dalam video tersebut, terlihat seorang pelajar diinjak oleh seorang ASN.
"Ada SMP, yang SMP coba angkat tangan," kata pria tersebut. Seorang pelajar kemudian angkat tangan, dan pria berseragam ASN itu lalu menghampirinya dan menginjaknya sambil berkata, "Kau SMP? Kau datang bawa aspirasi? Kau belajar yang baik e, kamu masih kecil ini masih ingusan."
Melihat rekannya ditendang, para pelajar yang melihatnya sempat tak terima. Namun di momen tersebut, aparat langsung menghentikan ASN tersebut. "Bapak jangan kayak gitu pak," kata polisi yang menyaksikan aksi penendangan.
Video itu sontak mengundang banyak komentar dan protes dari warganet. "Buat apa blajar jika jadi ASN begitu dengan cara kaki melayang ke badan," komentar seorang warganet."Negara apa ini," kata warganet yang lain.
"Sepatu dan seragam anda dari pajak masyarakat pak... Dan bukan untuk menindas orng yg nggak sejalan dengan anda...," sahut yang lain.
Viktor kemudian mengunggah video klarifikasi di akun TikTok @callmynayakh, di mana ia menjelaskan bahwa ia tidak menendang pelajar tersebut, melainkan hanya mengarahkan kakinya. Ia mengklaim bahwa tindakan tersebut adalah bentuk nasehat kepada para pelajar.
Belakangan terkuak sosok ASN yang jadi pelaku penendangan tersebut.Diduga ASN tersebut adalah Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Nabire, Viktor Tebai. Usai aksinya menendang dan menginjak siswa SMP viral, Viktor Tebai kemudian mengunggah video klarifikasi.
Dalam akun TikTok @callmynayakh, video diduga Viktor Tebai memberikan klarifikasi. Dalam video berdurasi singkat tersebut, diduga Viktor mengurai alasannya marah kepada para pelajar.
"Saya sebagai salah satu orang tua dari Dinas Pendidikan berlatar belakang guru, dengan karakter saya sebagai orang pedalaman, tadi memang saya ada marah anak-anak menasehati," ucap Viktor.
Namun menurut Viktor, ia sama sekali tidak menendang dan menginjak pelajar tersebut.
"Isu yang sedang beredar bahwa saya injak kaki, itu tidak benar dan itu hoaks.. Karena di video itu saya tidak berdiri lurus ke bawah baru injak, tapi kaki saya, saya ada buang ke samping sana, lalu sepatu itu kena seragam SMP,” terangnya.
"Lalu saya bilang, 'Kamu anak SD, SMP, pakai seragam SMP, kenapa kamu gabung dengan adik-adik. Terjadi apa-apa nanti itu beban ada di orang tua, guru di sekolah dan lain-lain,' kata saya tadi," sambungnya.
Recommended By Editor
- 5 Resep camilan lezat untuk anak, mudah dibuat dan disukai si kecil
- Video tabrak bebek ganti kambing ternyata cuma lucu-lucuan, terungkap sosok polisi di balik konten ini
- 5 Resep sate rumahan yang mudah dibuat dan bikin ketagihan
- Viral tagar #KaburAjaDulu, Istana ungkap merantau tak boleh dilarang
- Wanita pamer punya rumah luarnya kumuh, dalamnya estetik bak di vila, malah tuai cibiran, 9 potretnya
- Ramai tagar #IndonesiaGelap di media sosial, apa maknanya?
- Resign PNS di usia 28, karena emoh terikat instansi, pria ini pilih jadi pekerja sosial di Jerman