Brilio.net - Film Merry Riana adalah salah satu film yang diangkat dari salah satu buku terlaris di Indonesia yaitu 'Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar'. Merry Riana menjadi sosok yang inspiratif bagi masyarakat Indonesia karena perjuangannya dalam bertahan hidup di Singapura dan meraih sukses di usia yang cukup muda. Film ini pun menggaet artis cantik Chelsea Islan untuk memerankan Merry Riana.

Akting artis cantik pendatang baru ini memang tak diragukan lagi. Selain itu, orang-orang yang menggarap film ini pun termasuk orang-orang yang diakui karyanya di industri perfilman Indonesia.

BACA JUGA: 4 Fakta ini ungkap kejanggalan adegan Film Surga Yang Tak Dirindukan!

Namun tahukah kamu setelah film ini rilis, ternyata ada berbagai kesalahan yang mudah ditemui dalam film tersebut.

Nah, berikut adalah beberapa kesalahan pada film Merry Riana yang telah dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (2/2):


1. Singapore Flyer

foto: youtube.com

Pada poster film ini kamu tentu akan menemukan tulisan 'A True Story Based On Bestseller Book Merry Riana Mimpi Sejuta Dolar' yang berarti bahwa cerita dalam film ini diangkat dari buku dan kisah nyata hidup Merry Riana saat berjuang bertahan hidup di Singapura. Di alur ceritanya, Alfa diceritakan bekerja paruh waktu di Singapore Flyer. Tapi bagaimana bisa Alfa yang berada di Singapura pada tahun 1998an bekerja di tempat yang baru dibangun pada tahun 2005?


2. Marina Bay Sands

foto: youtube.com

Tidak dapat dipungkiri bahwa film ini akan menyuguhkan berbagai sudut yang memesona dari Singapura, salah satunya lokasi Merry berdiri saat pertama kali tiba di Singapura, yaitu di depan Marina Bay Sands yang dibuka untuk umum pada tahun 2010. Sedangkan kisah Merry Riana di Indonesia sebelumnya dibuat seolah bersetting pada kerusuhan 1998. Ada perbedaan waktu yang cukup signifikan ya?


3. Tampilan Yahoo

foto: yahoo.com

Saat pertama tiba di Singapore, Merry mencoba menghubungi orangtuanya melalui email. Dan tentu kamu akan tertuju pada halaman Yahoo yang dibuka oleh Chelsea Islan, tampilan email Yahoo itu baru digunakan tahun 2003 lho!


4. Penggunaan Facebook

foto: thenextweb.com

Berada di tempat baru dan terpisah dari orangtua membuat Merry mencoba berbagai cara untuk bertahan hidup. Hal pertama yang dilakukannya adalah melacak teman-temannya, dan kamu tahu melalui apa dia melacak keberadaan teman-temannya? Melalui Facebook yang baru dibuat pada abad ke-20 sedangkan kisahnya berlangsung pada abad 19. Kok bisa sih?


MASIH ADA LAGI LHO.. KALAU KAMU JELI PASTI KAMU BAKAL GELI SENDIRI PAS NONTON FILMNYA.

KLIK NEXT ~

2 dari 2 halaman




5. Iklan produk yang tidak sesuai dengan zamannya

foto: youtube.com

Ya, sponsor adalah hal lazim dalam sebuah produksi film. Namun sebaiknya sebisa mungkin keberadaan sponsor tidak merusak alur film terutama film yang diangkat dari kisah nyata yang akan sangat melekat dengan setting waktu dan peristiwa yang telah terjadi. Iklan sabun mencuci muka dan beberapa kosmetik juga membuat penonton tentu bertanya-tanya apakah produk tersebut telah diproduksi pada masa setting film itu?


6. Gadget

foto: youtube.com

Kalau kamu perhatikan gadget yang digunakan sahabat Merry Riana, Irene, dalam film ini jelas menggunakan salah satu produk iPhone yaitu iPhone 5. Kalau lihat dari latar belakang peristiwanya, apakah iPhone jenis itu sudah di produksi pada tahun 1998?


7. Pertandingan bola

foto: youtube.com

Jika kamu penggemar bola dan sempat menonton film ini maka ada bagian pada film ini saat Alfa akan memberikan Merry cincin tapi tidak jadi di sebuah cafe. Perhatiin deh, jelas di layar TV yang ada di cafe itu memperlihatkan permainan Manchester City dengan salah satu pemain yang bergabung di tahun 2014 yaitu Frank Lampard. Kok begitu?


8. Cerita hidup tokoh yang ada di buku berbeda dengan film

foto: youtube.com

Bagi kamu yang telah membaca bukunya tentu kamu akan memiliki bagaimana bayangan alur cerita yang akan tercipta di film. Namun antara film dan buku ada beberapa perbedaan yang sangat signifikan. Misalnya seperti Alva bukanlah penjamin Merry Riana di kampus dan tokoh Irene tidak pernah ada dalam buku, sebab yang ada di buku adalah Elaine dan tidak ada cinta segitiga antara Alva, Elaine dan Merry. Jika film ini mengakui based on bestseller book, tapi kok ceritanya cukup jauh dari buku ya?

Tantangan terbesar dari sebuah film yang diangkat dari kisah nyata memang tak dapat lepas dari latar belakang waktunya. Jika pun pada akhirnya film Merry Riana hanya ingin menampilkan kisah inspiratif perjuangan seorang Merry, maka sebaiknya dari awal tulisan 'Based On True Story' tidak dituliskan dan bisa diganti dengan 'Inspiring by Merry Riana' atau bagaimana format kata-kata yang membuat penonton tak menghubungkan latar belakang waktu peristiwa sesungguhnya dan yang ada di film.

Terlepas dari berbagai kesalahan teknis yang terdapat di film ini, kisah hidup dan perjuangan yang dilalui oleh Merry Riana memang menjadi kisah yang sangat menginspirasi dan dapat menjadi contoh buat generasi muda Indonesia untuk tak mudah menyerah dalam memperjuangkan segala cita-cita yang diinginkan. Tentu kita semua mengharapkan perfilman Indonesia semakin baik dari segi cerita maupun pembuatan filmnya. Kesalahan ini bisa menjadi perbaikan lagi untuk film-film berikutnya. Bukankah akan lebih baik jika kisah seinspiratif Merry Riana disajikan dalam film yang memerhatikan detail teknisnya?

Maju terus film Indonesia!