Brilio.net - Banyak ragam tradisi yang ada di dunia, contohnya tradisi pernikahan hingga tradisi merayakan suatu kabar gembira. Namun, pernahkah kamu mendengar tradisi khusus bagi para wanita? Bukannya menyenangkan, malah delapan tradisi ini bikin ngilu sendiri.

Kenapa? Karena, masih ada beberapa suku di belahan dunia ini yang menerapkan tradisi cukup menyakitkan bagi mengerikan bagi para wanita. Apa saja sih? Berikut ini delapan tradisi bagi wanita  paling mengerikan seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber:

1. Setrika payudara.

foto: metro.co.uk

Dalam budaya sejumlah negara Afrika para ibu berpikir jika dada anak gadis mereka rata, mereka akan terhindar dari risiko menjadi korban pemerkosaan. Menurut UK National Committee for UN Women saat ini diperkirakan ada 3,8 juta wanita di seluruh dunia yang pernah menjalan ritual setrika payudara secara paksa. Yang meliputi negara-negara Kamerun, Nigeria, Afrika Selatan dan beberapa remaja di wilayah Inggris.

2. Makan banyak.

foto: marieclaire

Ketika saat ini para cewek berlomba-lomba untuk diet, faktanya puluhan tahun yang lalu para gadis muda di Mauritania dipaksa makan banyak oleh orangtua mereka. Karena standar kecantikan di daerah mereka adalah dengan berat badan yang berlebih.

Jadi, gadis-gadis yang belum menikah wajib makan sampai berat badan mereka "ideal". Tak sedikit gadis-gadis yang dipaksa makan banyak ini malah mengalami masalah kesehatan sampai kematian.

3. Lari saat haid pertama.

foto: rebelmouse

Pada saat seorang gadis dari suku Navajo, suku asli Amerika yang tinggal di wilayah barat daya Amerika Serikat (AS) mendapatkan haid pertamanya, dia harus melewati ritual yang cukup menyiksa yaitu lomba lari dengan memakai pakaian tradisional dari kulit rusa yang sangat berat selama empat hari. Sang gadis harus bangun saat matahari terbit dan berlari menuju arah datangnya matahari terbit.

Pada malam hari setelah lomba lari, para gadis tersebut belum boleh beristirahat. Tetapi mereka harus duduk dengan cara selonjor sepanjang malam. Esok harinya lagi mereka masih memiliki tugas untuk membuatkan kue dari tepung jagung yang nantinya dibagikan pada keluarga besarnya. Duh, bayangin PMS saja sakitnya minta ampun apalagi kalau harus lari-lari segala ya?

4. Sayat Perut.

foto: Pinterest

Menurut tradisi dalam etnis Tiv di Nigeria, gadis yang menginjak dewasa pun harus menjalani ritual yang cukup mengerikan. Gadis yang sudah mendapat haid pertamanya, wajib mengikuti ritual sayat perut agar bisa disebut wanita sejati.

Ritual yang pastinya sangat menyakitkan ini selain untuk menandai si gadis berubah menjadi wanita dewasa juga dipercaya dapat meningkatkan kesuburan.

5. Ikat kaki di zaman Dinasti Xia.

foto: lolwot

Tradisi ikat kaki ini terjadi pada zaman China kuno, lebih tepatnya pada masa Dinasti Xia hingga Dinasti Ming. Pengikatan kaki biasanya dimulai pada anak perempuan yang telah mencapai umur 5-8 tahun. Pengikatan kaki ini dilakukan ibu sang anak atau para dayang-dayang yang berpengalaman.

BACA JUGA: 19 Minggu usia kehamilan, wanita ini melahirkan bayi yang bikin haru!

Kecuali jari jempol, keempat jari lainnya diikat ke bawah telapak kaki dengan kain panjang. Kain panjang tadi kemudian dijahit untuk mencegah pertumbuhan keempat jari tadi yang selanjutnya memengaruhi pertumbuhan telapak kaki. Semakin kecil kaki, maka wanita tersebut akan dianggap semakin cantik kala itu.

Di halaman berikut ada juga tradisi sejumlah suku di Indonesia, di mana salah satunya adalah tradisi kerik gigi bagi para perempuannya. KLIK NEXT untuk artikel lengkapnya.

2 dari 2 halaman

 

6. Tradisi sati.

foto: victorianweb

Tradisi sati atau bakar diri dengan cara hidup-hidup ini dilakukan oleh para perempuan dari India. Tradisi sati dipandang sebagai bentuk kepatuhan seorang istri kepada sang suami. Jika seorang suami meninggal duluan, maka para istrinya memilih untuk melakukan tradisi sati.

7. Sunat perempuan.

foto: talkafrique

Jika dalam agama Islam yang wajib sunat adalah laki-laki, namun dalam suku Sabiny di Uganda justru para wanitalah yang mengalami sunat. Para wanita dewasa harus merelakan bagian dari klitoris mereka disunat untuk membuktikan kesetian mereka kepada para suami.

8. Kerik gigi.

Jika menurutmu standar kecantikan adalah kulit putih dan tubuh langsing tentu dalam Suku Mentawai, Sumatera Barat hal itu nggak berlaku. Bagi Suku Mentawai wanita dewasa dan cantik itu setelah mereka melakukan kerik gigi. Kerik gigi dilakukan wanita-wanita Mentawai yang sudah cukup dewasa. Gigi wanita akan dikerik menggunakan kayu atau alat dari besi lainnya untuk menjadikannya lebih runcing.

9.  Bibir lebar Suku Mursi.

foto: gillmerrit

Ukuran cantik versi suku Mursi di Ethiopia ini terbilang sangat aneh. Kecantikan seorang  wanita suku ini dilihat dari seberapa lebar ukuran mulutnya. Semakin lebar mulut seorang wanita, maka semakin cantik dan menjadi idola para pria.

Tradisi merenggangkan bibir ini disebut "labret" atau "lip plate", di mana wanita di suku ini mulai memperbesar ukuran mulutnya pada usia sekitar 13-15 tahun. Caranya pun juga sangat menyiksa kaum wanita, yaitu dengan cara mengiris bagian bibir bawah sepanjang satu sampai dua sentimeter (cm) lalu dimasukkan piringan bulat ke dalam irisan luka tersebut.

Setelah dua atau tiga minggu, piringan tersebut diganti dengan ukuran yang lebih besar hingga mencapai diameter 10 sampai 15 cm bahkan ada yang hingga 25 cm.

10. Telinga panjang suku Dayak.

foto: tumblr

Suku Dayak merupakan salah satu suku di Indonesia yang masih ada hingga saat ini. Suku Dayak primitif sendiri pernah memiliki tradisi atau ritual yang menyakitkan bagi para wanitanya. Dalam kepercayaan Suku Dayak, seorang gadis yang sudah remaja dan belum menikah wajib menindik telinga mereka menggunakan anting logam atau emas yang jumlahnya terus menerus bertambah hingga membuat telinga memanjang.

Penambahan anting dilakukan setiap satu tahun sekali, dari usia remaja. Memiliki telinga panjang bagi wanita Suku Dayak selain untuk menunjukkan usia juga sebagai lambang tingkat sosial kala itu.