1. Home
  2. ยป
  3. Wow!
14 Juli 2022 23:45

Skeptis adalah sikap ragu, pahami pengertian, jenis, dan penggunaannya

Sikap skeptis yang mempertanyaan dan mewaspadai sesuatu juga berguna bagi seseorang agar tidak mudah tertipu. Dewi Suci Rahmadhani
foto: unsplash.com

Brilio.net - Istilah skeptis sering digunakan untuk menggambarkan sikap mempertanyakan atau mencurigai sesuatu yang bersifat tidak pasti. Skeptis sering dikaitkan sebagai suatu sikap yang negatif, padahal sikap ini dapat digunakan agar seseorang atau individu lebih mempertanyakan kepastian atas sesuatu agar mendapatkan hasil yang lebih akurat dan didukung oleh fakta dan data sehingga informasi yang diterima valid.

Sikap skeptis yang mempertanyaan dan mewaspadai sesuatu juga berguna bagi seseorang agar tidak mudah tertipu. Istilah skeptis kemudian digunakan di dalam beberapa bidang seperti ilmu filsafat dan di bidang akuntansi. Dalam kehidupan sehari-hari, skeptis diartikan sebagai sikap ragu dan cenderung tidak percaya terhadap objek atau paham tertentu.

BACA JUGA :
Pengertian literasi digital, pahami tujuan, kompetensi, dan manfaatnya


Nah untuk mengetahui lebih rinci mengenai jenis-jenis dan pengaplikasian sikap skeptis, brilio.net telah merangkumnya dari berbagai sumber pada Kamis (14/7).

Pengertian skeptis

foto: Unsplash/bruce mars

BACA JUGA :
Konduksi adalah perpindahan energi, ketahui pengertian dan jenisnya

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), skeptis adalah sikap kurang percaya atau ragu-ragu baik terhadap keberhasilan, ajaran, dan sebagainya. Skeptis juga dapat diartikan sebagai sikap ragu-ragu terhadap pernyataan-pernyataan yang belum cukup kuat dasar-dasar pembuktiannya.

Dalam epistemologi atau ilmu filsafat, sikap skeptis dapat diartikan sebagai yang menyangsikan kenyataan yang diketahui baik ciri-ciri maupun eksistensinya. Seorang ahli skeptikus bernama Rene Descartes adalah perintis sikap skeptis. Ia mengatakan bahwa sikap skeptis bertujuan untuk mendapatkan kepastian yang tidak tergoyahkan.

Orang-orang yang memiliki sikap skeptis akan memberikan argumen-argumen keberatan terhadap suatu cerita dan meminta bukti dan memberikan fakta mengapa cerita atau paham tersebut merupakan sesuatu yang tidak mungkin. Sikap skeptis penting di dalam ilmu pengetahuan karena ilmu memerlukan suatu kepastian yang sangat akurat.

Seorang ilmuwan tidak diperkenankan untuk percaya begitu saja terhadap sebuah berita, percobaan, dan sebagainya. Sikap skeptis juga kerap dikaitkan dengan sikap yang negatif. Namun, di sisi lain sikap skeptis dapat melahirkan keyakinan terhadap hal-hal yang faktual. Sikap ini juga dapat meminimalisir seseorang dari tindakan penipuan.

Pada dasarnya, sikap skeptis adalah sikap untuk mempertanyakan sesuatu dengan cara menyampaikan argumen secara terstruktur agar mendapatkan penjelasan atau informasi yang akurat. Seseorang yang memiliki sikap skeptis akan selalu berusaha mencari kebenaran atas sebuah informasi yang diterima.

Jenis-jenis sikap skeptis

foto: Unsplash/Wonderlane

Terdapat beberapa jenis sikap skeptis yang perlu diketahui yaitu sebagai berikut:

1. Pyrrhonian Skepticism
Sikap skeptis ini menganggap hal yang pasti merupakan sebuah ketidakmungkinan.

2. Dogmatic Skepticism
Sikap skeptis jenis ini menganggap bahwa segala sesuatu tidak ada yang benar-benar dapat diketahui. Sikap ini juga menganggap bahwa tidak ada kebenaran yang pasti.

3. Rationalist Foundationalism
Jenis skeptis ini menganggap bahwa pancaindera manusia tidak mampu memberikan bukti yang nyata dan objektif dan hanya akal yang dapat menentukan kebenaran.

4. Authoritarianism
Jenis sikap skeptis ini menganggap bahwa hanya segelintir orang yang dapat mengetahui kebenaran atas suatu pengetahuan dan informasi.

5. Empiricist Foundationalism
Jenis skeptis ini meyakini bahwa tidak ada pengetahuan yang pasti. Sikap skeptis ini juga bertolak belakang dengan rationalist foundationalism karena beranggapan bahwa hanya indera manusia yang mampu memberikan bukti nyata dan kepastian.

Pengaplikasian sikap skeptis yang positif

foto: Unsplash/Afif Kusuma

1. Sikap skeptis yang diwujudkan dengan rasa curiga atau waspada dapat mendorong seseorang untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi yang valid.
2. Menyampaikan argumen keberatan terhadap suatu paham atau cerita dengan runut juga dapat memunculkan diskusi dan interaksi yang terjadi di dalam lingkup profesional maupun pertemanan.
3. Sikap skeptis yang selalu ingin mencari tahu mengenai suatu informasi dapat membuat seseorang memiliki pandangan yang luas terhadap suatu pengetahuan atau informasi

Sumber: Novrizal. 2015. Pengaruh Kompleksitas Tugas dan Profesional Skeptisisme Terhadap Kualitas Audit Aparat Pengawas Internal Pemerintah. Bandung: Universitas Pasundan.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags