1. Home
  2. ยป
  3. Wow!
16 April 2020 05:23

Kisah Nabi Ibrahim a.s., bapak para Nabi yang mencari Tuhan

Yang berhak disembah dan yang berhak untuk menjadi Tuhan adalah Allah Swt. semata. Deta Jauda Najmah
foto: freepik.com

Brilio.net -Nabi Ibrahim merupakan nabi ke-6 dari 25 nabi yang wajib diketahui. Beliau terlahir di lingkungan yang penduduknya masih sangat jahiliyah. Bahkan ayahnya pun bekerja sebagai pembuat berhala yang kemudian dijadikan sesembahan oleh kaumnya. Meski begitu, Nabi Ibrahim tak lantas mengikuti kebiasaan tersebut. Ia justru berpikir bahwa berhala bukanlah Tuhan yang layak disembah.

Beberapa kisah Nabi Ibrahim pun telah diabadikan dalam Alquran. Mulai dari bagaimana ia berpikir dan mencari keberadaan Tuhan, cara dakwahnya, mukjizat tidak mati meski dibakar hidup-hidup, dan kisah-kisah teladan lainnya. Nabi Ibrahim juga dijuluki sebagai bapak para Nabi, karena memiliki putera Nabi Ismail dan Nabi Ishaq. Keturunan dari kedua putranya itu pula yang kelak menjadi Nabi dan Rasul.

BACA JUGA :
Kisah Nabi Zakaria, tak henti-hentinya berdoa akhirnya dikaruniai anak


Kisah Nabi Ibrahim mencari Tuhan.

foto: freepik.com

BACA JUGA :
Dilewati iringan jenazah Yahudi, begini sikap teladan Rasulullah

Nabi Ibrahim as, dikala masih kecil sudah mendapat karunia dengan kecerdasaan membaca kekafiran lingkungan sekitar. Banyak masyarakat kala itu menyembah berhala-berhala yang membuat Nabi Ibrahim merenung dan berfikir, siapakah Tuhan yang sebenarnya?

Ketika sedang merenung di malam hari, Nabi Ibrahim melihat keindahan bintang-bintang dilangit. Beliau menganggap bintang-bintang dilangit merupakan Tuhan nya. Namun ternyata bulan lebih besar dari pada bintang. Sehingga nabi Ibrahim menganggap sebuah bulan di malam hari adalah tuhan. Pada akhirnya malam berkahir, dan Nabi Ibrahim mengalami kekecewaan karena bulan dan bintang yang dianggapnya sebagai tuhan, lenyap berganti dengan pagi.

Selanjutnya Nabi Ibrahim memperhatikan matahari. Matahari yang bersinar dari pagi hingga sore hari membuat Nabi Ibrahim as berfikir, inilah Tuhan yang sebenarnya. Karena matahari lebih bersinar terang, dan lebih besar daripada bulan. Namun pada akhirnya beliau mengalami kekecewaan kembali, ketika malam sudah mulai datang dan matahari tak lagi tampak.

Hingga pada akhirnya, Nabi Ibrahim as mendapatkan wajyu dan mengetahui yang berhak disembah hanyalah Allah SWT. Karena kuasa Allah lah, ada langit, bumi dan makhluk-makhuk hidup. Allah juga lah yang menciptakan siang dan malam, yang telah menciptakan semua yang ada di alam semesta.

Nabi Ibrahim berdakwah pada kaumnya.

foto: freepik.com

Ayahanda nabi Ibrahim adalah seorang yang bekerja sebagai pemahat dan pedagang patung-patung berhala. Jika sebelumnya ia sudah merasa ada yang salah, setelah menerima wahyu, Nabi Ibrahim semakin yakin. Nabi Ibrahim tak salah menilai bahwa apa yang telah dilakukan oleh ayah dan kaumnya adalah perbuatan yang bodoh dan sesat.

Tidak hanya kecerdasaan, Nabi Ibrahim as juga memiliki keberanian untuk mengembalikan kaumnya ke jalan yang benar. Dikisahkan seluruh penduduk didesanya pergi ke perayaan besar. Pada saat itu Nabi Ibrahim mengendap-endap masuk kedalam sela-sela patung berhala yang akan di sembah oleh para kaumnya. Sesaat upacara perayaan akan dimulai, Nabi Ibrahim mengahancurkan berhala dengan sebuah kapak dan hanya menyisakan satu berhala besar. Kapak itu dikalungkan ke berhala yang tersisa.

Ketika orang-orang kembali, mereka menyalahkan Nabi Ibrahim. Namun Nabi Ibrahim mengatakan bahwa itu semua ulah berhala besar. Mereka yang mendengar pun mengatakan bahwa Nabi Ibrahim sudah gila karena menganggap berhala bisa menghancurkan berhala lainnya. Seketika Nabi Ibrahim menggunakan kata-kata itu dan meyakinkan bahwa memang berhala tak bisa apa-apa, karena itulah mereka bukanlah Tuhan yang layak disembah. Nabi Ibrahim juga menerangkan bahwa yang berhak untuk hanyalah Allah.

Karena bergitu kesal, Raja Namrud menghukum Nabi Ibrahim dan membakarnya hidup-hidup. Namun atas izin Allah, api yang menyentuh tubuh Nabi Ibrahim berubah menjadi dingin. Hal ini juga menjadi mukjizat bagi Nabi Ibrahim. Ia keluar dengan keadaan selamat meski sudah dibakar.

Kisah Nabi Ibrahim menanti keturunan.

foto: freepik.com

Penantian Nabi Ibrahim mendapat keturunan tidaklah mudah. Di usianya yang menginjak usia 100 tahun, Nabi Ibrahim pun diberikan keturunan. Dalam kisahnya, kita mengenal dua nama istri Nabi Ibrahim yakni Sarah dan Hajar. Dari Sarah, lahirlah Ishaq, cikal bakal dari bangsa Yunani dan bani Israel beserta Nabi-Nabi lainnya. Sedangkan dari Hajar lahirlah Nabi Ismail, dari garis keturunan Nabi Ismail lah kelak Nabi Muhammad lahir sebagai Nabi dan Rasul terakhir.

Tak hanya menanti keturunan, Allah juga sempat menguji keimanan Nabi Ibrahim dengan mimpi menyembelih putera kesayangnya, Ismail. Setelah menyampaikan mimpi tersebut, Nabi Ismail justru bergitu taat dan bersedia jika memang itu merupakan perintah Allah.

Nabi Ibrahim pun pergi bersama Nabi Ismail ke Mina. Ketika hampir menyembelih puteranya sendiri, Allah pun menyelamatkan Nabi Ismail dan menggantinya dengan kambing. Dari peristiwa itulah, Allah SWT juga mewajibkan ibadah kurban bagi seluruh umat muslim.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags