Brilio.net - Solidaritas kemanusiaan kembali menggema di tengah bencana yang melanda berbagai wilayah di Sumatra. Ferry Irwandi, sosok di balik Malaka Project, menjadi salah satu figur yang bergerak cepat melakukan aksi sosial untuk membantu korban banjir dan tanah longsor. Melalui rangkaian live streaming maraton di sejumlah platform digital, ia menggerakkan publik untuk ikut berdonasi.
BACA JUGA :
31 hari di laut, gagal tembus Gaza: Kisah haru Wanda Hamidah tak menyerah kembali ke Palestina
foto: Instagram/irwandiferry
Dalam laporannya, Ferry membagikan perkembangan donasi yang meningkat dengan sangat cepat. Ia menyebut bahwa target awal sebesar Rp1 miliar berhasil terlampaui hanya dalam hitungan jam. Antusiasme masyarakat membuat jumlah donasi terus naik pesat.
“3 JAM 1 MILIAR LEBIH. GOKILL!! Oke 2 M dalam 7 jam, masih 17 Jam lagi, letsgooo! nakama!” serunya di Instagram.
BACA JUGA :
Galang Rp1 Miliar dalam 24 jam, Willie Salim berniat bangun klinik di Palestina
Sejak awal penggalangan dibuka, warganet menunjukkan dukungan luar biasa. Ia menegaskan akan terus mengabarkan perkembangan donasi dan memastikan penyalurannya tepat sasaran.
“Terkumpul lebih dari 600 jutaan sejak penggalangan dana ini kita bagikan 2 jam yang lalu,” sembari menyampaikan apresiasi atas semangat saling bantu yang ditunjukkan banyak pihak.
foto: Instagram/irwandiferry
Dalam live streaming maraton, Ferry kembali mengumumkan lonjakan besar donasi yang mengejutkan. Ia menyampaikan bahwa hanya dalam dua jam, perolehan dana sudah mencapai 4,7 miliar rupiah, dan setelah tiga jam live, angka tersebut tembus 5 miliar.
“Halo teman-teman semua ini pukul 01.11, tadi di pukul 01.06 kita setelah 3 jam streaming menyentuh angka 5 M,” ujarnya haru.
Ferry Irwandi menegaskan komitmennya untuk terus melanjutkan aksi sosial ini. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada setiap orang yang berkontribusi, baik besar maupun kecil.
“Terima kasih banyak untuk semua pihak yang sudah berkontribusi… dan gue bakal terus masih gue lanjutin,” ungkapnya, memastikan bahwa seluruh donasi akan segera disalurkan kepada mereka yang paling membutuhkan.
Terkait distribusi bantuan, Ferry menyebut bahwa prioritas penyaluran akan diberikan kepada wilayah terdampak paling berat. Meski begitu, ia mengakui adanya tantangan besar di sektor transportasi untuk mencapai beberapa daerah yang aksesnya terputus. Ia sedang berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk mengatasi kendala tersebut.
Beberapa wilayah yang menjadi fokus penyaluran antara lain Tapanuli, Aceh Utara, Ace Tengah, Sibolga, Agam, dan Palembayan. “Pokoknya udah kita list semua… Tantangannya nanti di transportasi, itu yang kita urus,” kata Ferry menjelaskan upaya mereka menjangkau daerah-daerah tersebut.
Hingga Selasa pagi (2/12), penggalangan dana untuk korban banjir di Sumatra menunjukkan antusiasme publik yang sangat tinggi. Melalui berbagai aksi solidaritas dan dukungan masyarakat, jumlah donasi terus mengalami peningkatan setiap harinya.
Terbaru, total dana yang terkumpul lewat laman Kitabisa.com telah mencapai Rp8.277.693.395 atau lebih dari Rp8 miliar. Jumlah ini mencerminkan tingginya kepedulian masyarakat Indonesia dalam membantu korban bencana yang terdampak secara luas di berbagai wilayah Sumatra.
Sebagai informasi tambahan, bencana banjir dan longsor ini telah meluas hingga mencakup tiga provinsi di Sumatra. Sumatra Utara menjadi salah satu wilayah yang mengalami dampak paling parah, terutama Kabupaten Tapanuli Tengah. Akses menuju Sibolga bahkan terputus hampir 50 kilometer akibat longsoran, membuat kota tersebut sempat terisolasi.