Lahir dan debut di Spanyol, pemain ini singkirkan tim Matador dari Piala Dunia Qatar

Hakimi yang cukup menonjol di akademi Deportivo Colonia de Ofigevi dilirik oleh klub muda Real Madrid

Ayah dan Ibu Hakimi akhirnya harus memutar otak mencari penghasilan tambahan demi mendukung cita-cita anaknya di bidang sepak bola. Keduanya berharap usaha mereka tidak sia-sia dan Hakimi berhasil sukses menjadi pesepak bola profesional.

Achraf Hakimi pun dimasukkan akademi lokal bernama Deportivo Colonia de Ofigevi. Di klub ini, ia mulai mengasah pengetahuan dan skillnya dalam bermain bola. Di klub lokal itu juga Achraf Hakimi pertama kali punya pengalaman dalam sebuah turnamen sepak bola.

Karena keseringan mengikuti turnamen, di usia anak, Hakimi jadi cenderung meninggalkan sekolahnya. Orang tua Achraf awalnya tidak menyetujui hal tersebut.

Namun, mereka akhirnya berdamai dengan fakta bahwa Achraf Hakimi telah menemukan tujuan dalam sepak bola. Progressnya di sebagai pemain cukup bagus dan diharapkan Hakimi akan jadi pemain sukses suatu saat nanti.

Harapan itu pun perlahan kenyataan ketika bakat Hakimi yang cukup menonjol di akademi Deportivo Colonia de Ofigevi dilirik oleh klub muda Real Madrid. Klub besar itu berminat untuk merekrut Hakimi masuk ke akademi junior Castilla di usia Hakim yang baru menginjak 8 tahun pada 2006.

foto: lifeblogger.com

Di klub muda Real Madrid, peningkatan skill Hakimi meningkat tajam. Pemain yang berposisi sebagai bek sayap ini semakin terasah kecepatan, dribbling, dan juga pengambilan keputusan dalam setiap pertandingan.

Dirinya juga punya karakter yang kuat sebagai pemain sayap. Dirinya cepat, punya visi bermain bagus, dan punya postur fisik yang cukup tinggi. Sehingga, dirinya mampu menembus skuad senior Real Madrid Castilla pada tahun 2016.

Setahun kemudian, Achraf masuk ke skuat utama Los Blancos di La liga sebagai cadangan dari Dani Carvajal dan Nacho Fernandez. Mengenakan jersey nomor 19, Achraf Hakimi mampu mencetak dua gol untuk klubnya dalam pertandingan La Liga musim 2017/2018.

 

Di musim tersebut juga ia menjadi bagian dari Real Madrid yang berhasil juara Liga Champions Eropa. Hakimi menjadi pemain Maroko pertama yang juara turnamen antar klub yang paling bergengsi tersebut.


(brl/lea)