Juara Piala Dunia 1978 pernah main di liga Indonesia, begini kabarnya

Brilio.net - Piala Dunia adalah turnamen yang selalu melahirkan talenta sepak bola berbakat. Pada setiap edisinya, ada saja pemain yang mampu bersinar dan menjadi buah bibir bagi segenap pecinta sepak bola seluruh dunia.

foto: Twitter/@uruguayfooteng

Pemain yang mampu bersinar di ajang Piala Dunia akan dilirik oleh banyak klub besar di Eropa. Setelah berhasil bergabung, tak jarang pemain-pemain bertalenta tersebut akan terus bersinar dan berakhir sebagai legenda sepak bola.

Salah satu pemain yang tercatat menjadi legenda dalam sepak bola ialah Mario Kempes. Ia berhasil menjadi pencetak gol terbanyak dalam Piala Dunia 1978 di Argentina. Kempes berhasil melesakkan enam gol dan membawa Tuan Rumah meraih trofi.

foto: Twitter/@kitmagazine_

Meskipun didera kasus HAM dan pengaturan skor, Piala Dunia 1978 tetap menjadi momen Mario Kempes berhasil membawa timnas Argentina juara Piala Dunia untuk pertama kalinya.

Kontribusi Kempes yang paling menentukan ialah di laga final, ia mencetak dua gol saat Argentina mengalahkan Belanda 3-1 setelah perpanjangan waktu. Kempes yang saat itu adalah bomber Valencia juga menyabet gelar pemain terbaik sepanjang turnamen.

foto: Twitter/@brazilegend10

 

 

Mario Kempes hanya satu musim bermain di Indonesia dan memutuskan benar-benar gantung sepatu

Mario Kempes memiliki nama asli Mario Alberto Kempes Chiodi. Ia lahir di Bell Ville, Cordoba, Argentina, pada 15 Juli 1954. Ia mulai berkarier di klub Instituti de Cordoba dan pernah sukses bersama Valencia. Di Valencia, dirinya menjadi striker paling tajam pada eranya. Selama musim 1977 sampai 1981, Mario Kempes telah memainkan 143 penampilan dan mencetak 95 gol untuk klub kelelawar hitam tersebut.

Bersama Valencia, Kempes memenangkan gelar Copa Del Rey, Piala Winners Eropa, serta Piala Super Eropa.

foto: Twitter/@vfshirts

Setelah Valencia, kariernya pun malang-melintang di banyak klub, baik di Eropa dan di Amerika Latin. Sampai akhirnya Kempes memutuskan pensiun bersama klub asal Indonesia, Pelita Jaya pada 1996.

Sebelum hijrah ke Indonesia, Mario Kempes sebenarnya sudah menyatakan akan gantung sepatu pada 1995 saat membela Fernandez Vial. Namun, kemudian ia tergiur untuk menjajal peruntungan di Indonesia.

Ia sempat diragukan bisa bersinar bersama klub milik Nirwan Dermawan Bakrie itu. Usia yang sudah tergolong tua dan postur tubuh yang tambun jelas sudah memperlihatkan bahwa dirinya bukan lagi seorang pesepak bola yang ideal.

foto: Twitter/@demarderajan

Namun, pemain kelas dunia itu mampu memperlihatkan kualitasnya. Dari total 18 kali penampilannya bersama Pelita Jaya, Mario Kempes berhasil melesakkan 12 gol. Mario Kempes hanya satu musim bermain di Indonesia dan memutuskan benar-benar gantung sepatu.

foto: Twitter/@mario.kempes78

Kini, Mario Kempes tetap berkarier di bidang yang tidak jauh dari sepak bola. Dirinya saat ini menjadi seorang pundit yang sering hadir sebagai komentator pertandingan sepak bola di beberapa media olahraga di Spanyol. Pria 68 tahun itu kerap memberikan analisis, pandangan terkait sepak bola di dalam dan luar lapangan.


(brl/jad)