1. Home
  2. ยป
  3. Kesehatan
30 Oktober 2019 11:03

5 Pertanyaan soal seks ini bikin penasaran tapi malu diungkapkan

Faktanya, 3 dari 4 remaja Indonesia tahu pendidikan seks sangat penting.
+
foto: shutterstock.com

Brilio.net - Pembahasan tentang seks selalu menarik perhatian orang. Lebih-lebih remaja yang mengalami pubertas, sehingga ada perubahan bentuk tubuh dan perkembangan organ reproduksi.

Hasil survei Remaja Indonesia tentang Pendidikan Seks dan Alat Kontrasepsi 2019 yang dipelopori Berani Berencana menunjukkan bahwa 3 dari 4 remaja Indonesia tahu pendidikan seks sangat penting. Mereka juga ingin tahu tentang kesehatan reproduksi dan infeksi menular seksual.

BACA JUGA :
5 Mitos seksualitas ini 'haram' untuk dipercaya lagi oleh wanita

Sayangnya, topik tentang pendidikan seks dianggap tabu untuk diperbincangkan blak-blakan. Padahal, edukasi seks akan membantu remaja memahami diri sendiri dan pasangannya kelak ketika sudah dewasa.

Menyadari seks bukan semata hubungan badan, beberapa pertanyaan berikut pasti pernah terlintas di kepalamu. Dirangkum Brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (30/10), berikut deretan pertanyaan soal seks yang sering segan diajukan remaja.

BACA JUGA :
Apakah cewek bisa mengalami 'blue balls'? Berikut penjelasannya

1. Apakah malam pertama harus selalu berdarah?

foto: shutterstock.com

Pertanyaan ini mengarah pada anggapan wanita yang nggak berdarah (selaput dara robek) saat bersenggama pertama kali, artinya nggak perawan. Ini salah total. Selaput dara wanita bisa robek di luar aktivitas seksual misalnya karena bersepeda, berkuda, bahkan penggunaan tampon, seperti dilansir dari laman National Health Service Inggris.

2. Bisakah terkena Infeksi Menular Seksual (IMS) meski sudah pakai kondom?

foto: shutterstock.com

Menurut laman The American College of Obstetricians and Gynecologists, IMS adalah penyakit yang disebarkan lewat kontak seksual yang berisiko. Kontak seksual ini mengacu pada hubungan intim, baik secara vaginal, anal, maupun oral serta perilaku seks berisiko lain. Beberapa contoh IMS antara lain chlamydia, gonorrhea, syphilis, hingga HIV-AIDS.

Untuk mencegah penularan IMS, selain menghindari perilaku seks berisiko, pastikan menggunakan kondom secara tepat. Masih dari sumber yang sama, penggunaan kondom berbahan lateks saat berhubungan seksual bisa mengurangi kemungkinan tertular IMS. Hal senada juga dilaporkan laman Berani Berencana yang menyatakan bahwa kondom menjadi satu-satunya alat kontrasepsi yang mencegah IMS. Artinya, jika seseorang sudah menggunakan kondom secara tepat saat melakukan hubungan seksual, maka kemungkinan tertular IMS bisa dicegah.

3. Apakah keputihan merupakan kondisi normal?

foto: shutterstock.com

Melansir dari WebMD, keputihan (vaginal discharge) merupakan bagian fungsi vagina dan servik membuang sel-sel mati dan bakteri lewat cairan sehingga bersih dan terhindar dari infeksi.

Umumnya, keputihan menyesuaikan siklus menstruasi. Cairan keputihan biasanya kental dan lengket pada seluruh siklus, sebaliknya lebih cair dan bening saat ovulasi.

Kamu yang sedang stres, hamil, atau aktif melakukan hubungan seksual, bisa jadi mengalami keputihan lebih banyak. Namun jika ada perubahan drastis warna, bau, volume, ditambah miss V gatal atau sensasi terbakar, sebaiknya segera periksa ke dokter.

4. Apakah masturbasi memengaruhi ukuran alat kelamin pria?

foto: shutterstock.com

Jawabannya, nggak. Gen lah yang bertanggung jawab menentukan ukuran penis. Sementara yang terjadi saat masturbasi adalah hormon testosteron meningkat sehingga terjadi ereksi. Saat ejakulasi, jumlah testosteron menurun, tapi kembali normal beberapa saat setelahnya.

Testosteron bukan satu-satunya faktor yang memengaruhi kemampuan ereksi dan ejakulasi penis. Pola makan, gaya hidup, hingga kesehatan fisik mental secara keseluruhan juga berpengaruh.

5. Berhubungan intim saat menstruasi tetap bisa hamil?

foto: shutterstock.com

Jawabannya, iya. Hal ini mungkin terjadi pada wanita dengan siklus datang bulan lebih pendek, misalnya 24 hari. Umumnya siklus datang bulan 28-32 hari.

Untuk wanita dengan siklus haid pendek, dia mengalami menstruasi tujuh hari, lalu jika berhubungan badan pada hari-hari terakhir menstruasi, nantinya bisa ovulasi tiga hari berikutnya.

Namun yang wajib diperhatikan bercinta saat haid adalah higienitas. Risiko penyakit infeksi jamur vagina, radang panggul, hingga infeksi saluran kemih juga bisa terjadi.

Nah, sekarang sudah terjawab kan pertanyaan-pertanyaan yang ragu kamu utarakan? Jangan malu lagi, mulai sekarang tolak untuk tabu pada pengetahuan seks. Dimulai dari Kamu, saatnya #BeraniTahu! Yuk, follow Instagram @beraniberencana dan ikutin konten website Berani Berencana di sini untuk remaja Indonesia yang lebih baik!

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags