Brilio.net - Beberapa waktu lalu ramai diperbincangkan di kalangan anak muda mengenai flex culture atau pamer kekayaan yang diunggah di media sosial. Rupanya budaya ini lebih banyak memunculkan dampak negatif, baik untuk si pengunggah konten maupun netizen yang menontonnya.
Tidak jarang perilaku yang diperlihatkan dalam konten-konten flexing menjadi inspirasi bagi penonton untuk melakukan hal serupa dengan berbagai cara. Nah dampak negatif flex culture inilah yang dijadikan tema kompetisi film pendek besutan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) bekerjasama dengan CGV di program Save Our Socmed (S.O.S).
BACA JUGA :
Lestarikan budaya Maluku, rumah produksi ini garap empat film pendek
Kompetisi yang mengusung tema Waspada Flex Culture, Stay Humble! ini bertujuan meningkatkan literasi digital masyarakat khususnya anak muda dengan mengampanyekan kesadaran akan bahaya flex culture. Dari ratusan perserta yang men-submit hasil karya mereka dan dinilai Dewan Juri dari berbagai kalangan, akhirnya kompetisi ini memasuki babak akhir.
Tiga pemenang komptisi ini telah diumumkan. Tim ActFilm yang menyuguhkan film berjudul Bayangan berhasil menjadi pemenang pertama. Sementara juara kedua diraih tim Unlimitale dengan judul film An Xin. Sedangkan tim Ruang Tengah Media dengan judul film FOMO meraih juara ketiga.
BACA JUGA :
9 Film pendek horor Indonesia di YouTube, ngerinya bikin kepikiran
Film Bayangan
Sementara Produser Maxima Pictures, Ody Mulya Hidayat yang juga menjadi anggota juri menuturkan, setelah menyeleksi hasil peserta kompetisi, kompetisi ini berhasil mengeluarkan bakat-bakat terpendam anak muda Indonesia.
“Saya yakin bakat-bakat muda ini bisa menjadi penggerak industri perfilman di Indonesia masa depan. Terimakasih untuk IOH dan CGV sudah menyelenggarakan program yang telah menggali kreativitas anak muda sekaligus mengedukasi bahaya flex culture ini,” katanya.