1. Home
  2. ยป
  3. Film
7 November 2016 16:30

Film dokumenter Leonardo DiCaprio ini ungkap rusaknya hutan Indonesia

Leo tampil sebagai duta perubahan iklim PBB. Andry Trysandy Mahany

Brilio.net - Aktor ganteng Leonardo DiCaprio menaruh perhatian khusus terhadap masalah kerusakan lingkungan dan pemanasan global. Belum lama ini, aktor yang baru saja memenangkan Piala Oscar tersebut juga muncul dalam sebuah film.

Namun kali ini bukan film laga ataupun drama, melainkan sebuah film dokumenter yang menceritakan tentang kerusakan lingkungan di berbagai belahan dunia. Film yang berjudul 'Before The Flood' tersebut merupakan garapan National Geographic dan Diamond Docs.

Dalam film itu Leo tampil sebagai duta perubahan iklim PBB. Ia pun mengunjungi beberapa tempat termasuk Pulau Sumatera, Indonesia. Eits, tapi jangan bangga dulu.

Sebab bukan budaya atau kekayaan alam Indonesia yang ditampilkan, melainkan rusaknya hutan akibat eksploitasi dan sengaja dihanguskan untuk penanaman kelapa sawit.

Awalnya, adegan memperlihatkan Leo bertemu dengan Sekjen PBB Ban Ki-Moon. Mereka kemudian tampak berbicara serius seputar perubahan iklim.

Indonesia kemudian muncul di menit ke-46. Di situ hamparan hutan berselimut kabut asap tampak dari kaca jendela helikopter yang ditumpangi Leo. Ia duduk ditemani seorang aktivis dari Yayasan Haka, Farwiza Farhan.



Aktor berusia 41 tahun tersebut berkomentar dia kesulitan melihat pemandangan di luar. Ia juga mempertanyakan apakah kebakaran seperti ini terjadi secara alami atau disengaja.

BACA JUGA :
Ini 12 aktor yang pernah perankan karakter Sun Go Kong, mana idolamu?



Narasi kemudian menjelaskan bahwa kerusakan hutan yang terjadi di Sumatera merupakan akibat dari eksploitasi dan sengaja dihanguskan untuk penanaman kelapa sawit.

BACA JUGA :
Inilah 10 pose Shah Rukh Khan paling khas, stylish abis


Adegan selanjutnya, Leo mengunjungi Leuser yang terletak di bagian utara Pulau Sumatera. Leo mengatakan bahwa wilayah ini merupakan tempat terakhir di Bumi yang menampung gajah, badak, orangutan, dan harimau hidup bersama di alam liar.




"We're standing in the last place on earth that still have elephant, rhino, orangutan, and tiger together in the wild," ucapnya.




Sambil menelusuri Leuser, Farwiza menjelaskan kepada Leo kalau 80% hutan di Indonesia sudah jadi korban ekspansi perusahaan kelapa sawit. Kelapa sawit merupakan minyak sayur paling murah di dunia sehingga menjadikannya komoditi yang sangat dicari oleh berbagai perusahaan pangan dan kosmetik asing.



Film yang berdurasi 1 jam 35 menit ini sendiri tersedia di YouTube secara gratis. Nah, bagi kamu yang penasaran seperti apa lengkapnya, berikut videonya seperti yang brilio.net lansir dari akun resmi National Geographic:

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags