1. Home
  2. ยป
  3. Duh!
29 Agustus 2020 02:01

Kisah haru bocah jadi badut jalanan demi bantu ibu cari nafkah

Banyak warganet yang terharu dengan usaha Rehan tersebut. Irsandy Dwi

Brilio.net - Masa kecil adalah masa di mana seorang anak menghabiskan waktu dengan belajar di sekolah dan bermain dengan teman-teman seumurannya. Namun tak semua anak memiliki jalan hidup yang beruntung dan bisa menikmati masa kecilnya dengan mudah.

Seperti anak kecil di Jalan Gatot Subroto, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang di usia belia tapi malah memilih bekerja untuk menjadi seorang badut, demi bantu ekonomi keluarga dan sedikit menabung untuk biaya sekolah.

BACA JUGA :
5 Alasan “Love in My Pocket” Rich Brian viral di YouTube, ada Indomie


Kisah ini diunggah langsung oleh pemilik akun Instagram @rhmadii__. Sebagaimana keterangan dalam unggahan tersebut, bocah bernama Rehan tersebut mengaku sukarela bekerja tanpa paksaan siapapun. Niat menjadi badut ini muncul karena Rehan merasa penghasilan sang ibu dari kerja serabutan hanya cukup untuk makan dan menabung untuk biaya kontrak rumah.

Menurut pengakuan Rehan, keputusannya menjadi Badut jalanan didasari oleh motif ekonomi agar ia bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ibunya yang bekerja serabutan hanya mampu mengumpulkan uang untuk membayar biaya sewa kontrakan. Jika ada rezeki berlebih, uang tersebut sengaja disisihkan untuk biaya sekolahnya, tulis Rahmadi pada caption Instagramnya.

Kegigihan Rehan ini bisa dilihat dari niat dia untuk membantu orangtua dan menjadi badut meski harus pergi dari rumah dari pagi. Rehan mengakui ini dia lakukan, karena dia ingin tetap bisa bermain bola pada sore hari bersama teman-teman, maka dari itu dia memilih menjadi badut pada pagi hari.

BACA JUGA :
Viral foto kartu keluarga dengan nama anak panjangnya 50 huruf

Setiap hari Rehan memang sengaja berangkat pagi-pagi buta, bahkan sebelum mentari pagi bersinar. Selain mengincar mobil-mobil yang terjebak macet, ia ingin menyisihkan waktu di sore hari untuk bermain bola di rumah, tulis Rahmadi. Untuk sampai di tempat biasa bekerja, Rehan harus menempuh 10 kilometer dari tempat tinggalnya.

"Rehan mengaku senang dapat membantu memberikan uang tambahan kepada ibunya. Kendati demikian, Rehan tidak memungkiri bahwa terkadang ia merasa lelah karena harus berjalan hingga sejauh 10 km dari rumahnya," tulis Rahmadi menjelaskan pengakuan Rehan.

Kisah Rehan ini kemudian viral di Instagram, banyak warganet yang terharu dengan usaha Rehan membantu sang ibu mencari nafkah, dan demi mengumpulkan biaya sekolah.

View this post on Instagram

EDISI KEHIDUPAN.... Setiap hari, Rehan harus bangun pagi-pagi betul agar atraksinya bisa disaksikan oleh para pekerja kantoran dan warga disekitar jalan Gatot Subroto... Bagi sebagian orang, atraksi badut jalanan yang disuguhkan Rehan dinilai ampuh untuk mengusir rasa suntuk di tengah padatnya jalan Gatot subroto. Namun, ada beberapa hal penting yang luput dari pikiran mereka. Pertunjukkan yang mereka anggap menarik itu sebetulnya dilakukan oleh anak di bawah umur, bahkan termasuk dalam kategori eksploitasi anak. Menurut pengakuan Rehan, keputusannya menjadi Badut jalanan didasari oleh motif ekonomi agar ia bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ibunya yang bekerja serabutan hanya mampu mengumpulkan uang untuk membayar biaya sewa kontrakan. Jika ada rejeki berlebih, uang tersebut sengaja disisihkan untuk biaya sekolahnya. Uangnya lumayan. Bisa buat beli Nasi bungkus untuk dibawa pulang ke rumah, tutur Rehan Agar atraksinya menarik perhatian banyak orang, Rehan memperlihatkan jogetan kecilnya. Sementara untuk urusan kostum dan kepala boneka, Rehan mengaku selalu mengganti kostumnya setiap hari. Sang penyedia kostum juga menyediakan beberapa pilihan kepala boneka yang didesain menyerupai tokoh-tokoh kartun, mulai dari Dora the Explorer, Upin dan Ipin, hingga Spongebob Squarepants. Kepala dan bajunya saya sewa. Saya tidak tahu biayanya, karena ibu yang membayar, ungkap Rehan sembari menyeka keringat yang menetes di kelopak matanya. Setiap hari Rehan memang sengaja berangkat pagi-pagi buta, bahkan sebelum mentari pagi bersinar. Selain mengincar mobil-mobil yang terjebak macet, ia ingin menyisihkan waktu di sore hari untuk bermain bola di rumah. Lepas Sholat Isya saya biasanya langsung pulang ke rumah bersama ibu setelah ibu selesai beberes kebersihan halaman Alfamart jl. Gatot subroto kata Rehan Namun saat ditanya, apakah ia dan ibunya nyaman dengan profesi mereka saat ini, Rehan mengaku senang dapat membantu memberikan uang tambahan kepada ibunya. Kendati demikian, Rehan tidak memungkiri bahwa terkadang ia merasa lelah karena harus berjalan hingga sejauh 10 km dari rumahnya.

A post shared by KONTEN INSPIRATIF (@rhmadii__) on

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags