Brilio.net - Orangutan seringkali mengalami nasib buruk ketika bertemu manusia. Kali ini, seekor bayi orangutan ditemukan dalam keadaan dirantai di sebuah dapur milik penduduk setempat.
Organisasi penyelamat satwa liar, International Animal Rescue (IAR) Orangutan Centre di Ketapang, Kalimantan Barat, mendapat laporan tentang adanya seekor orangutan yang dipelihara warga.
BACA JUGA :
Menang program renovasi rumah, pasangan ini 'usir' 5 anak angkatnya
Saat ditemukan, orangutan yang diberi nama Bonika itu dirantai begitu erat pada sebuah papan kayu hingga tampak tak bisa bergerak leluasa. Berikut foto-foto Bonika, si orangutan malang yang dirantai di dalam dapur sebagaimana dilansir brilio.net dari Mirror, Senin (21/11).
1. Ini dia Bonika, bayi orangutan berusia 18 bulan yang dirantai dan dipelihara oleh seorang warga.
BACA JUGA :
10 Foto ini akan sadarkan kamu yang suka buang sampah di sungai
2. Hendrigus, pria yang menangkap Bonika mengaku telah menjadikan hewan itu sebagai piaraan keluarga sejak Juni ketika ia menemukan Bonika di tengah-tengah perkebunan kelapa sawit.
3. Dia mengatakan orangutan malang itu diberi makan beras, tebu, biskuit, roti, air mineral dan susu bayi. Bonika dibebaskan setiap pagi dan sore hari untuk bermain dengan putrinya. Selain waktu itu, Bonika akan dirantai agar tak melarikan diri dari rumah.
4. Hendrigus sebenarnya menyadari bahwa itu adalah tindakan ilegal, tapi dia tidak tahu harus bagaimana dan ke mana untuk menyerahkan orangutan tersebut.
5. Ketika IAR mengunjungi Kabupaten Sandai, di mana keluarga itu tinggal, mereka mendengar tentang Bonika dan menyampaikan informasi tersebut kepada tim penyelamat.
6. Kini Bonika akan segera diselamatkan dan mendapat perlindungan dari IAR.
7. Bonika harus menjalani karantina selama beberapa minggu untuk memastikan dia bebas dari berbagai penyakit.
8. Orangutan sendiri sudah diberi status sebagai hewan yang terancam punah oleh International Union for the Conservation of Nature (IUCN).
9. Kondisi rumah keluarga Hendrigus, yang memelihara Bonika.
10. Kasihan ya...